Diameter Lumen Aorta Mencit (Mus musculus) setelah pemberian minyak goreng berkolesterol dan non kolesterol

Abstract

NURITA ADIRETNA WAHYUNI. J 201 94 1082, Diameter Lumen Aorta Mencit ( Mus muscuius ) setelah Pemberian Minyak Goreng Berkolesterol dan Non Kolesterol ( di bawah bimbingan KOEN PRASENO DAN ENNY YUSIJF W. YUNIWARTI ). Diet tinggi lemak, khususnya yang mengandung kolesterol dan lemak jenuh, dapat meningkatkan resiko terkena aterosklerosis. Aterosklerosis adalah penyempitan pembuluh darah akibat pengendapan kolesterol dan lemak yang dapat membatasi sebagian atau seluruh aliran darah. Faktor inilah yang dapat menjadi salah satu penyebab penyakit jantung koroner. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ukuran diameter lumen aorta dan kadar kolesterol darah mencit setelah pemberian minyak goreng berkolesterol dan non kolesterol. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Struktur dan Fungsi FMIPA — UNDIP. Bahan utarna yang digunakan adalah minyak goreng berkolesterol dan non kolesterol, kemudian diberikan pada mencit yang dibagi dalam tiga kelompok perlakuan dengan ulangan masing-masing lima kali, yaitu kelompok kontrol, kelompok perlakuan dengan minyak berkolesterol, dan kelompok perlakuan dengan minyak non kolesterol. Besarnya kadar minyak yang diberikan 0,2 cc. Parameter yang diamati meliputi diameter lumen aorta, kadar kolesterol darah, dan pertambahan berat badan rata-rata per minggu mencit. Data yang diperoleh dianalisis dengan Rancangan Acak Lengkap dan dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf signifikansi 5 %. Hasil yang diperoleh adalah terdapat perbedaan tidak nyata dalam ukuran diameter lumen aorta antara ketiga kelompok perlakuan, terdapat perbedaan nyata kadar kolesterol darah antara kontrol dan perlakuan minyak berkolesterol, serta terdapat perbedaan tidak