RAHAYU, LILA KUSUMA (1998) Uji hayati Beaveria bassiana (Bals) Vaill (Monikacceae : Monikales) terhadap larva Plutella Xylootella L (plutelliadae : Lepidoptera). Undergraduate thesis, FMIPA Undip.
| PDF 15Kb | |
| PDF 351Kb | |
| PDF 482Kb | |
| PDF 411Kb | |
| PDF 793Kb | |
| PDF 318Kb | |
| PDF 419Kb | |
PDF Restricted to Repository staff only 461Kb | ||
PDF Restricted to Repository staff only 568Kb | ||
| PDF 350Kb | |
| PDF 389Kb | |
| PDF 583Kb | |
PDF Restricted to Repository staff only 2419Kb |
Abstract
RINGKASAN LILA KUSUMA RAHAYU. J 201 92 0753. Uji Hayati Beauveria bassiana (Bats.) Vuill. (Moniliaceae: Moniliales) Terhadap Larva FluteIla xylostella L. (Plutellidae: Lepidotera). (dibawah bimbingan HENDARKO SUGONDO, MOCHAMAD HADI, dan ISWORO RUKMI). Penelitian mengenai uji hayati kapang Beauveria bassiana terhadap larva Plutella xylostella, dilakukan di Laboratorium Mikrobiogenetika dan Laboratorium Ekologi clan Taksonomi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Diponegoro Semarang antara bulan Maret sampai dengan bulan Juli 1997. Tujuan dan penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas kapang B. bassiana dalam menginfeksi dan menimbulkan kematian pada larva P. xylostella. Penelitian ini menggunakan Percobaan Faktorial dengan didasari Rancangan Acak Lengkap. Sebagai uji lanjutan digunakan Uji Duncan Wilayah Berganda atau DMRT (Duncan Multiple Range Test). Larva P. xylostella yang telah mendapat perlakuan, diamati selama 7 hari, untuk mengetahui jumlah larva yang mati. Perlakuan dilakukan dengan cara penyemprotan langsung pada tubuh larva (Al) dan penyemprotan pada makanan larva (A2), dengan menggunakan 4 tingkatan konsentrasi suspensi konidia yaitu : Ki (2,45x 107/50m1), K2 (1,75x108/50m1), K3 (1,1X109/50m1), dan Ko (Kontrol). Basil pengamatan menunjukkan, bahwa rata-rata mortalitas larva P. xylostella yang tertinggi yaitu. 61,22 adalah pada larva yang mendapat perlakuan penyemprotan pada makanan (A2), dengan tingkat konsentrasi suspensi konidia yang tertinggi (K3:1,1x109/50m1). Penyemprotan suspensi konidia langsung pada tubuh larva, lebih cepat waktu kematiannya, dimana pada tingkat konsentrasi tertinggi (K3) larva P. xylostella mengalami kematian pada hari ke-2. Pada perlakuan Al, konsentrasi yang paling efektif adalah K2 (1,75x108/50m1), sedangkan pada perlakuan A2, konsentrasi yang paling efektif adalah K3 (1,1x109/50m1). Penggunaan konsentrasi suspensi konidia yang semakin tinggi, diikuti dengan rata-rata mortalitas larva P. xylostella yang semakin meningkat. Hal ini terlihat dan hasil analisis korelasi dan regresi. Pada perlakuan Al, koefisien korelasinya adalah 0,8 dan persamaan regresinya adalah Y=0,0002X+4,7715.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QH Natural history > QH301 Biology |
Divisions: | Faculty of Science and Mathematics > Department of Biology |
ID Code: | 30093 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 20 Oct 2011 07:44 |
Last Modified: | 20 Oct 2011 07:44 |
Repository Staff Only: item control page