Pengaruh NAA dan BAP terhadap pertumbuhan Kalus Eksplan daun Semangka (Citrullus vulgaris Schard) tanpa biji secara In Vitro

Sarifah, Ida (2000) Pengaruh NAA dan BAP terhadap pertumbuhan Kalus Eksplan daun Semangka (Citrullus vulgaris Schard) tanpa biji secara In Vitro. Undergraduate thesis, FMIPA UNDIP.

[img]PDF
Restricted to Repository staff only

1626Kb
[img]
Preview
PDF
15Kb
[img]
Preview
PDF
346Kb
[img]
Preview
PDF
450Kb
[img]
Preview
PDF
435Kb
[img]
Preview
PDF
689Kb
[img]
Preview
PDF
317Kb
[img]
Preview
PDF
417Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

375Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

437Kb
[img]
Preview
PDF
323Kb
[img]
Preview
PDF
390Kb
[img]
Preview
PDF
429Kb

Abstract

Ida Sarifah J 201 94 1073. Pengaruh NAA dan BAP Terhadap Pertumbuhan Kalus Eksplan Daun Semangka (Citrullus vulgaris Schard) Tanpa Biji Secara In Vitro. (Di bawah bimbingan Sriani Hendarko S. dan Endah Dwi Hastuti). Tanaman semangka tanpa biji pertumbuhannya cepat, buah seragam baik dalam bentuk maupun mutu ssehingga penampilannya menarik, produksinya tinggi dan harga buah relatif lebih tinggi jika dibanding dengan buah semangka berbiji. Daya tumbuh benih semangka tanpa biji lebih rendah daripada benih semangka berbiji, sehingga perlu alternatif lain untuk pengadaan bibit semangka tanpa biji yaitu dengan perbanyakan tanaman secara teknik kultur in vitro. Dengan teknik kultur in vitro dapat dihasilkan bibit tanaman semangka tanpa dalam jumlah banyak, dalam waktu yang relatif singkat serta mempunyai sifat-sifat unggul seperti induknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh NAA (Naftalen Asam Asetat) dan BAP (6-Bensil Amino Purin) terhadap pertumbuhan kalus eksplan daun semangka tanpa biji secara in vitro, serta untuk rnengetahui kombinasi dari NAA dan BAP yang berpengaruh paling baik untuk pertumbuhan kalus. Percobaan menggunakan Rancangann Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Uji lanjut menggunakan Duncan's Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf uji signifikasi 5 %. Eksplan berupa potongan daun yang diambil dari daun urutan ke¬3, umur 15 hari. Eksplan ditanam pada media Murashige dan Skoog (MS) dengan 16 kombinasi perlakuan NAA dan BAP, masing-masing dengan 5 x ulangan. Konsentrasi NAA yang ditambahkan yaitu 0; 0,1; 0,3; dan 0,6 mg/1 sedangkan konsentrasi BAP yaitu 0; 0,3; 0,6; dan 0,9 mg/I. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksplan yang ditanam pada media kontrol dan media yang diberi salah satu zat pengatur tumbuh NAA atau BAP saja tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan kalus, sedangkan medium MS yang diberi perlakuan NAA dan BAP secara kombinasi mampu memacu pertumbuhan kalus. Kalus dengan berat basah paling tinggi dihasilkan pada media MS dengan penambahan 0,6 mg/lNAA dan 0,9 mg/I BAP.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
ID Code:30086
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:19 Oct 2011 14:50
Last Modified:19 Oct 2011 14:50

Repository Staff Only: item control page