Pengaruh Perbedaan Kadar Sukrosa dalam Medium MS (Murashige Skoog) Terhadap Pertumbuhan Kalus Tangkai Daun Porwoceng (piminella alpina Kds.) secara Vitro

Nugroho , Didik (2002) Pengaruh Perbedaan Kadar Sukrosa dalam Medium MS (Murashige Skoog) Terhadap Pertumbuhan Kalus Tangkai Daun Porwoceng (piminella alpina Kds.) secara Vitro. Undergraduate thesis, FMIPA Undip.

[img]PDF
Restricted to Repository staff only

2057Kb
[img]
Preview
PDF
15Kb
[img]
Preview
PDF
385Kb
[img]
Preview
PDF
535Kb
[img]
Preview
PDF
408Kb
[img]
Preview
PDF
647Kb
[img]
Preview
PDF
349Kb
[img]
Preview
PDF
427Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

390Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

470Kb
[img]
Preview
PDF
354Kb
[img]
Preview
PDF
658Kb
[img]
Preview
PDF
397Kb

Abstract

DIDIK NUGROHO. J2B 097 076. Pengaruh Perbedaan Kadar Sukrosa dalam Medium MS (Murashige Skoog) terhadap Pertumbuhan Kalus Tangkai Dann Purwoceng (Pimpinella alpina Kds.) secara Tn vitro. Dibawah bimbingan Sriani Hendarko dan Erma Prihastanti. Purwoceng (Pimpinella alpina Kds.) merupakan salah satu jenis tanaman obat yang berguna sebagai "aphrodisiacum" (obat perangsang birahi). Tanaman ini termasuk dalam kategori hampir punah karena perbanyakannya yang sulit dan distribusinya yang terbatas sedangkan tanaman ini banyak dibutuhkan. Kultur .jaringan merupakan salah satu metode yang bisa diterapkan untuk mengatasi kesulitan perbanyakan tanaman purwoceng. Perbanyakan dengan metode kultur jaringan dilakukan dengan cam menumbuhkan eksplan dalam medium yang mengandung bahan organik dan bahan anorganik yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Bahan organik yang digunakan sebagai sumber energi pada penelitian ini adalah sukrosa. Ekspl an akan tumbuh menjadi kalus dan kemudian bisa menjadi tanaman yang lengkap. Permasalahan yang timbul adalah berapa kadar sukrosa yang mampu menghasilkan pertumbuhan terbaik untuk kultur kalus tanaman purwoceng. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan kadar sukrosa dalam medium MS terhadap pertumbuhan kalus tangkai daun purwoceng dan untuk mengetahui kadar sukrosa yang mampu menghasilkan pertumbuhan terbaik. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya dan Pengembangan Tanaman Obat PT Sido Muncul, Semarang pada bulan April — Oktober 2001. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RAL faktor tunggal dengan 5 taraf perlakuan yaitu kadar sukrosa 1% (P1), 2% (P2), 3% (P3) (kontrol), 4% (P4), dan 5% (P5) (w/v) dengan 4 kali pengulangan untuk masing¬masing taraf perlakuan. Parameter yang diamati meliputi berat basah kalus, berat kering kalus, • hari tumbuh kalus, dan kondisi lingkungan. Data yang diperoleh dianalisis dengan Analisis Ragam pada taraf uji 5%, jika terdapat perbedaan antar perlakuan kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf uji 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlOaan kadar sukrosa dalam medium mempengaruhi pertumbuhan kalus tangkai'daun purwoceng dan kadar sukrosa 5% menghasilkan pertumbuhan terbaik dengan rata-rata berat kering 0,0241 gram. Perbedaan kadar sukrosa tidak berpenganth terhadap waktu tumbuh kalus, rata-rata kalus tumbuh dalam waktu 6,75 — 8 hari setelah. penanaman. Sulhu ruangan kultur 25 °C dengan kelembaban 65 %.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
ID Code:29958
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:18 Oct 2011 08:23
Last Modified:18 Oct 2011 08:23

Repository Staff Only: item control page