SANTOSO MATDJABAR, BUDI (2000) PABRIK MEBEL EKSPOR DI JEPARA. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip.
| PDF - Published Version 47Kb |
Abstract
A. Latar Belakang Perkembangan perekonomian Indonesia saat ini mulai membaik kembali setelah melewati krisis ekonomi yang melanda seluruh lapisan masyarakat. Peningkatan tersebut salah satunya dapat dilakukan dengan menggiatkan kembali kegiatan ekspor yang juga hamper lesu akibat krisis ekonomi. Diawali pada Pelita IV Departemen Perindustrian telah meletakkan Pola Pengembangan Industri Nasional yang secara garis besar telah memberikan arah pembangunan industri menuju kondisi tinggal landas pada Pelita VI, sebagaimana telah ditetapkan dalam Garis – garis Besar Haluan Negara. Sejak awal Pelita VI ini, sektor industri telah tumbuh dan berkembang mantap, serta semakin mampu untuk berkembang secara mandiri. Pembangunan industri tersebut ditingkatkan dalam rangka mempercepat proses industrialisasi untuk menciptakan struktur ekonomi yang seimbang dimana terdapat kemampuan dan kekuatan industri yang maju. Pembangunan industri dititikberatkan pada industri yang berorientasi ekspor, yang banyak menyerap tenaga kerja, mengolah hasil pertanian dan menghasilkan mesin – mesin industri. Saat ini pembangunan nasional tidak lagi mengandalkan pendapatan dari sektor migas tetapi meningkatkan pendapatan dari sektor industri merupakan kontibutor terbesar (27,72%) bagi pendapatan daerah Jawa Tengah. 1) Perubahan tatanan ekonomi di Jwaw Tengah mulai terlihat sejak mengalirnya investasi di Jawa Tengah. Sebagian besar investor lebih tertarik menanamkan investasinya pada sektor industri disbanding sektor lainnya. Peningkatan di sektor industri harus mampu mendukung perluasan lapangan kerja, penyediaan barang dan jasa, pengingkatan ekspor dan daya saing serta penghematan devisa. Selain itu industri diharapkan mampu menyerap dan mengembangkan teknologi yang berwawasan lingkungan. 2) Sektor industri pengolahan yang cukup potensial untuk dikembangkan dan ditingkatkan diantaranya adalah industri kayu (salah satunya adalah mebel) dan merupakan kontributor utama pendapatan Jawa Tengah setelah industri makanan, tekstil, dan kimia. Industri kayu berkembang sangat pesat terutama sejak adanya kebijaksanaan pemerintah tentang larangan ekspor log/kayu gelondongan tahun 1985. puncaqk perkembangan tercapai tahun 1989 – 1990. pada masa itu banyak industri berdiri diberbagai sector mulai dari industri penggergajian sampai dengan pabrik mebel atau interior. 3) Untuk di Jawa Tengah sendiri perusahaan pabrik mebel sebagian besar berlokasi di Jepara, dikarenakan memiliki potensi berkembangnya suatu industri diantaranya adalah banyaknya bahan baku kayu dan tukang atau pengrajin sebagai tenaga kerjanya. Anggapan sementara pihak bahwa bangunan industri bangunan non – arsitektural sudah tidak tepat lagi dan perlu diluruskan. Perkembangan industri yangsangat pesat membutuhkan pengembangan kuantitas dan kualitas pewadahannya. 4) Selain aspek produksi dan aspek fisika bangunan, aspek tampilan bangunan pabrik juga besar pengaruhnya terhadap kinerja pekerja bahkan sering dihubungkan dengan tingkat bonafiditas industri bersangkutan. 5) Pabrik mebel Jepara yang berorientasi ekspor ini dimana para klien – nya adalah orang asing maka penerapan arsitektur high tech adalah sanagt releven. Arsitektur high tech yang merupakan aliran arsitektur modern yang membesar – besarkan kesan/aspek struktur dan teknologi dari bangunan merupakan salah satu pemecahan untuk memenuhi tuntutan fleksibilitas ruang pada bangunan industri mebel tersebut. Dari uraian diatas pabrik mebel ekspor di Jepara membutuhkan upaya perencanaan dan perancangan pabrik mebel yang mampu mewadahi semua aktivitas yang ada secara baik dan manusiawi serta memliki karakter arsitektur yang ekspresif, menarik dan dinamis. B. Tujuan dan Sasaran Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk mendapatkan konsep perencanaan dan perancangan secara pasti dan menyeluruh berdasarkan atas penganalisaan – penganalisaan dan akhirnya merupakan landasan konseptual dalam perancangan sehingga dapat menampilkan suatu pabrik mebel ekspor di Jepara yang memenuhi standard an arsitektural. Sasaran yang ingin dicapai adalah untuk mendapatkan dan merumuskan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) yang berisi : • Usulan konsep dasar perencanaan dan perancangan bangunan Pabrik Mebel Ekspor di Jepara. • Kebutuhan luas area kompleks bangunan Pabrik Mebel Ekspor di Jepara dengan berdasar kriteria – kriteria yang ada. • Program ruang perencanaan dari bangunan Pabrik Mebel Ekspor di Jepara. C. Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan dibatasi pada faktor perencanaan fisik yang langsung menuju pada lingkup pemikiran arsitektur bangunan Pabrik Mebel Ekspor di Jepara. Hal tersebut meliputi karakter kegiatan dan proses produksi, organisasi dan hubungan kerja inter dan antar kegiatan, pendekatan terhadap potensi lingkungan yang mendukung kegiatan Pabrik Mebel. D. Metode Pembahasan Digunakan metode deskriptif, sebagai metode pembahasan yaitu dengan melakukan kegiatan pengumpulan data, penganalisaan data serta menilai objek observasi lapangan yang telah dipilih sebagai presiden pembahasan dengan pendekatan studi literature untuk mendapatkan analisa awal dan sebuah kesimpulan yang akan dipergunakan sebagai Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur. Adapun teknik – teknik pengumpulan data dilakukan dengan : • Studi Pustaka Merupakan data yang berupa literature atau pustaka yang dipakai sebagai acuan dalam perancangan Pabrik Mebel Ekspor di Jepara. • Wawancara Merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan pihak – pihak yang terikat dalam kegiatan operasional suatu Pabrik Mebel. • Observasi Lapangan Mengadakan observasi lapangan pada bangunan Pabrik Mebel yang ada. E. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) ini adalah : BAB I Pendahuluan Akan menguraikan secara garis besar tentang latar belakang, tujuan dan sasaran, lingkup pembahasan, metode pembahasan serta sistematika pembahasan. BAB II Tinjauan Umum Pabrik Mebel Ekspor dan Langgam arsitektur High – Tech Berisi tentang tinjauan umum mengenai pabrik mebel ekspor, dan tinjauan umum langgam arsitektur high – tech. BAB III Tinjauan khusus Pabrik Mebel Ekspor di Jepara Berisi tinjauan kota Jepara dan gambaran umum perkembangan pabrik mebel di Jepara serta studi kasus pada perusahaan PMA PT. Chia Jiann di Jepara. BAB IV Kesimpulan, Batasan, dan Anggapan Berisi kesimpulan pembahasan bab – bab terdahulu, juga batasan dan anggapan yang memungkinkan untukn mempermudah dalam menganalisa dan melakukan pendekatan program perencanaan dan perancangan. BAB V Pendekatan Program Dasar Perencanaan dan Perancangan Menguraikan pendekatan konsep perencanaan dan perancangan yang dimulai dari pendekatan perencanaan dan perancangan struktur organisasi pendekatan aktivitas, pendekatan sirkulasi, pendkatan produksi, pendkatan kebutuhan mesin dan peralatan, pendekatan system strukur, bahan bangunan dan modul serta pendekatan penentuan lokasi dan tapak. BAB VI Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Berisi konsep dan program perancangan arsitektur yang melandasi perancangan produk grafis.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering |
ID Code: | 2993 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 29 Dec 2009 13:07 |
Last Modified: | 29 Dec 2009 13:07 |
Repository Staff Only: item control page