Pengaruh Kadar Sukrosa Dalam Meadium MS (Mushasige & Skoog)

Abstract

AROFAH LYLA N. J2B000074. Pengaruh Kadar Sukrosa Dalam Medium MS (Murashige & Skoog) Terhadap Pertumbuhan Mata Tunas Kunyit Putih (Curcuma zedoaria Berg.) Secara In Vitro (di bawah bimbingan Dr& Erma Prihastanti, M.Si. dan Yulita Nurchayati, S.Si., M.Si.). Penyediaan bibit untuk budidaya kunyit putih pada umumnya menggunakan metode konvensional yang membutuhkan waktu lama (minimal 9 bulan). Salah satu metode alternatif penyediaan bibit kunyit putih yaitu dengan menggunakan kultur in vitro. Keuntungan dari metode ini yaitu mampu menyediakan bibit yang berkualitas dalam waktu singkat dengan jumlah yang besar (Yusnita, 2003). Salah satu komponen yang mempengaruhi keberhasilan kultur in vitro adalah media. Sukrosa sebagai salah satu komponen media sangat dibutuhkan oleh eksplan sebagai sumber karbon. Oleh karena itu, perlu diteliti penggunaan sukrosa dalam perbanyakan tunas kunyit putih secara in vitro. Tujuan dan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh kadar sukrosa terhadap pertumbuhan mata tunas kunyit putih serta untuk mengetahui kadar sukrosa yang menghasilkan pertumbuhan mata tunas kunyit putih yang paling optimal. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 1 faktor tunggal yaitu kadar sukrosa 1% (S1), 2% (S2), 3% (S3), 4% (S4) dan 5% (S5) dengan 5 kali ulangan pada setiap perlakuan. Parameter yang diamati adalah berat basah, berat kering dan jumlah tunas. Data yang diperoleh dianalisa dengan ANOVA pada taraf signifikansi 95% dan apabila terdapat perbedaan antar perlakuan dilakukan uji lanjut menggunakan uji Duncan pada taraf signifikansi 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar sukrosa berpengaruh terhadap pertumbuhan mata tunas kunyit putih. Jumlah tunas tidak menunjukkan hasil yang signifikan pada taraf signifikansi 95%. Pertumbuhan mata tunas kunyit putih paling optimal dicapai pada kadar sukrosa 5%..