Rahayu , Retno (2005) Isolasi Dan Identifikasi Kapang Aspergilus spp. Dari Simplisia Rimpang Kunyit (Curcuma Domestica Var). Undergraduate thesis, FMIPA Undip.
| PDF 2187Kb | |
| PDF 17Kb | |
| PDF 361Kb | |
| PDF 463Kb | |
| PDF 401Kb | |
| PDF 591Kb | |
| PDF 412Kb | |
PDF Restricted to Repository staff only 867Kb | ||
PDF Restricted to Repository staff only 328Kb | ||
| PDF 432Kb | |
| PDF 418Kb |
Abstract
Retno Rahayu, J2B000108. Isolasi dan Identifikasi Kapang Aspergillus spp. dari Simplisia Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.) Di bawah bimbingan M.G. Isworo Rukmi dan Sri Pujiyanto. Pada dasawarsa ini penggunaan obat tradisional semakin meningkat. Hal ini disebabkan krisis ekonomi yang berkepanjangan menyebabkan harga obat menjadi semakin mahal dan tak terjangkau juga karena dianggap lebih aman. Salah sate tanaman yang banyak digunakan untuk obat tradisional adalah rimpang kunyit, yang pada umumnya dijual dalam bentuk kering dan di tempat terbuka. Kondisi penjualan seperti itu dapat menyebabkan kontaminasi oleh kapang-kapang kontaminan salah satunya Aspergillus. Rimpang kunyit memiliki kandungan nutrisi yang baik bagi pertumbuhan Aspergillus karena mengandung banyak selulosa dan bahan-bahan lain. Beberapa spesies Aspergillus merupakan kapang patogen serta dapat menghasilkan mikotoksin, selain menghasilkan rnikotoksin beberapa spesies Aspergillus juga dikenal sebagai kapang penghasil enzim antara lain amilase, protease, lipase dan selulase. Berdasarkan hal tersebut maka timbul permasalahan apakah pada rimpang kunyit terdapat kapang Aspergillus dan apakah kapang tersebut dapat menghasilkan mikotoksin serta bagaimana aktivitas amilolitik, proteolitik, lipolitik dan selulolitiknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis kapang Aspergillus yang terdapat pada simplisia rimpang kunyit dan kemampuannya dalam menghasilkan mikotoksin serta aktivitas enzimatisnya. Manfaat penelitian ini adalah untuk memberikan informasi tentang jenis-jenis kapang Aspergillus yang mampu tumbuh pada simplisia rimpang kunyit dan kemampuannya dalam menghasilkan mikotoksin, sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan kontaminasi serta informasi aktivitas enzimatisnya. Metode isolasi yang digunakan adalah Direct Plating menggunakan medium TEA (Taoge Ekstrak Agar) yang ditambah kloramphenikol 100 ppm. Isolat kapang Aspergillus ditumbuhkan pada medium CDA (Czapex Dox Agar) untuk melakukan identifikasi melalui pengamatan secara makroskopik dan mikroskopik. Deteksi mikotoksin dilakukan dengan melihat fluoresensi yang terjadi di bawah sinar UV.Uji Amilase menggunakan medium Agar amilum, uji lipase menggunakan medium Agar Tributirin, uji protease menggunakan medium gelatin 15% dan uji selulase menggunakan medium Agar CMC. Dari basil identifikasi diperoleh 6 isolat Aspergillus yaitu, Aspergillus wentii, Aspergillus sulphureus, Aspergillus parasiticus, Aspergillus flavus, Aspergillus awamori dan Aspergillus tubingensis. A. wentii, A. flavus dan A. tubingensis merupakan jenis yang ditemukan di setiap sampel. Berdasarkan hasil pemeriksaan mikotoksin dengan metode yang digunakan tidak terdeteksi adanya mikotoksin. A. sulphureus memiliki aktivitas amilolitik, proteolitik dan selulolitik yang paling tinggi, sedangkan aktivitas Iipolitik tertinggi dihasilkan oleh A. parasiticus.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QH Natural history > QH301 Biology |
Divisions: | Faculty of Science and Mathematics > Department of Biology |
ID Code: | 29884 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 15 Oct 2011 12:33 |
Last Modified: | 24 Nov 2011 11:00 |
Repository Staff Only: item control page