Pengaruh Residu Pyridaphenthion, Metamidofos, dan Monokrotofos Terhadap Beberapa Aspek Biologi Ulat Grayak, Spodoptera litura (Fabricius)

Suparyanto, I, B. Mei (1996) Pengaruh Residu Pyridaphenthion, Metamidofos, dan Monokrotofos Terhadap Beberapa Aspek Biologi Ulat Grayak, Spodoptera litura (Fabricius). Undergraduate thesis, FMIPA Undip.

[img]
Preview
PDF
17Kb
[img]
Preview
PDF
506Kb
[img]
Preview
PDF
358Kb
[img]
Preview
PDF
410Kb
[img]
Preview
PDF
650Kb
[img]
Preview
PDF
320Kb
[img]
Preview
PDF
443Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

768Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

567Kb
[img]
Preview
PDF
334Kb
[img]
Preview
PDF
438Kb
[img]
Preview
PDF
643Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

2738Kb

Abstract

I, B. Mei Suparyanto. Pengaruh Residu Pyridaphenthion, Metamidofos, dan Monokrotofos Terhadap Beberapa Aspek Biologi Ulat Grayak, Spodoptera litura (Fabricius) dibawah bimbingan H. Hendarko Sugondo, sebagai pembimbing utama dan Udi Tarwodjo, sebagai pembimbing anggota). Penelitian dilakukan di ruangan rumah Desa sumber RT 01 RBI XII Kecamatan Banjarsari Kotamadya Suarakarta, pada bulan Agustus sampai Oktober 1995. Tujuan penelitian adalah mempelajari pengaruh residu insektisida pyridaphenthion, metamidofos, monokrotofos terhadap siklus hidup, jumlah telur yang diletakkan oleh imago betina, dan jumlah telur yang menetas dari telur yang diletakkan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan tiga jenis insektisida sebagai perlakuan, yaitu pyridaphenthion, monokrotofos dan metamidofos serta satu perlakuan kontrol. Pengamatan dilakukan terhadap ulat grayak generasi kedua. adapun parameter yang diamati, yaitu siklus hidup (umur, larva, pupa, imago, dan telur), jumlah telur yang diletakkan, dan jumlah telur yang diletakkan, dan jumlah telur yang menetas. Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Lengkap, data yang diperoleh dianalisa dengan analisis varians, dan dilanjutkan dengan uji ENT untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan dari masing-masing perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan monokrotofos menyebabkan imago 5T. litura hidup lebih singkat, jumlah telur yang diletakkan dan jumlah telur yang menetas lebih sedikit dari kontrol dan berbeda nyata dengan kontrol. Perlakuan pyridaphenthion menyebabkan larva hidup lebih lama dan berbeda nyata dengan kontrol, jumlah telur yang diletakkan oleh imagobetina dan jumlah telur yang menetas lebih besar dari kontrol dan berbeda nyata, dan juga stadium imago hidup lebih lama dari kontrol dan berbeda nyata. Untuk perlakuan metamidofos menyebabkan meningkatnya umur stadium larva terhadap kontrol dan berbeda nyata dengan kontrol, juga menyebabkan imago betina menghasilkan jumlah telur dan telur yang menetas lebih sedikit dari kontrol dan berbeda nyata.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
Divisions:Faculty of Science and Mathematics > Department of Biology
ID Code:29822
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:13 Oct 2011 06:15
Last Modified:13 Oct 2011 06:15

Repository Staff Only: item control page