Biogeografi Ekologi Limnoplankton di Pulau Karimunjawa

Abstract

KARYADI BASKORO. J 201 89 0248. Biogeografi Ekologi Limnoplankton di Pulau Karimunjawa. (Dibawah bimbingan Hendarko Sugondo dan Riche Hariyati). Penelitian mengenai biogeografi organisme tingkat tinggi sudah banyak dilakukan, tetapi masih jarang sekali untuk biogeografi limnoplankton. Sementara itu Kepulauan Karimunjawa telah terisolasi secara geografis, terpisah dari Pulau Jawa sejauh 83 km. Diduga kepulauan tersebut telah terbentuk kondisi biogeografi tersendiri, tetapi informasi tersebut belum ada maim perlu dilakukan penelitian dalam bidang tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk mempelajari komposisi jenis, kelimpahan relatif, distribusi lokal, indeks keanekaan, asosiasi, dan parameter abiotik lingkungan dalam kaitannya dengan lokasi dan waktu. Juga mempelajari perbedaan distribusi geograft limnoplankton di Pulau Karimunjawa dengan Pulau Jawa menggunakan data basil penelitian yang telah ada. Penelitian dilakukan dari bulan Agustus 1993 sampai Oktober 1993. Sampel diambil dari Sungai Jatikerep, Pancuran, dan Legon Lele dengan metode sampling komposit. Analisa struktur jenis dengan menggunakan indeks kelimpahan relatif, indeks keanekaan, dan indeks perataan. Analisa asosiasi menggunakan analisa kelompok secara hirarkis-aglomeratif dengan strategi perhitungan UPGMA. Penelusuran data sekunder Pulau Jawa dilakukan dari bulan Maret 1994 sampai Desember 1994. Hash menunjukkan komposisi jenis limnoplankton Pulau Karimunjawa seba.nyak 208 jenis. Distribusi dan kelimpahan limnoplankton ditandai dengan menonjolnya jenis Tabellaria fenestrata, Peridinium sp, Spyrogira sp, dan Closterium baillyanum. Keanekaan jenis limnoplankton beragam antar lokasi dan waktu. Komunitas limnoplankton tidak berasosiasi secara nyata antar lokasi maupun antar waktu. Jervis limnoplankton di Pulau Karimunjawa dan Pulau Jawa yang distribusinya sempit, jumlahnya lebih banyak dibanding dengan jenis yang distribusi geografinya luas. Untuk skala global, jenis-jenis di Pulau Karimunjawa dan Pulau Jawa yang distribusinya sempit belum dapat disebut jenis endemik.