HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN KEJADIAN PENYAKIT KULIT PADA PETUGAS PENGELOLA SAMPAH DI TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH AKHIR (TPA) BATU LAYANG PONTIANAK

ALFIAN, ALFIAN (2008) HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN KEJADIAN PENYAKIT KULIT PADA PETUGAS PENGELOLA SAMPAH DI TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH AKHIR (TPA) BATU LAYANG PONTIANAK. Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
34Kb

Official URL: http://www.fkm.undip.ac.id

Abstract

Penyakit kulit merupakan penyakit yang berhubungan dengan sanitasi dan hygiene yang buruk. Petugas pengelola sampah memiliki risiko yang cukup tinggi terhadap kejadian penyakit kulit yang bersumber dari sampah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan personal hygiene dan penggunaan ADP dengan kejadian penyakit kulit pada petugas pengelola sampah di TPA Batu Layang Pontianak. Merupakan penelitian analitik deskriptif dengan menggunakan pendekatan study cross sectional. Populasi adalah seluruh petugas pengelola sampah di TPA Batu LAyang sebanyak 100 orang kemudian sampel diambil sebanyak 49 orang. Analisis data menggunakan uji chi square dengan program SPSS versi 12. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 35 orang (71,4%) petugas menderita penyakit kulit pada tangan, badan dan kaki sebanyak 14 orang (28,6%) tidak menderita penyakit kulit. Petugas pengelola sampah yang mempunyai kebersihan tangan kategori tidak baik dan menderita penyakit kulit sebanyak 32 orang (82,1%) p-value 0,004 terbukti ada hubungan antara kebersihan tangan dengan kejadian penyakit kulit. Petugas dengan kebersihan kaki kategori tidak baik dan menderita penyakit kulit sebanyak 33 orang (80,5%) p-value 0,006 terbukti ada hubungan antara kebersihan kaki dengan penyakit kulit. Petugas dengan kebiasaan mandi kategori tidak baik dan menderita penyakit kulit sebanyak 27 orang (77,1%) p-value 0,294 yang berarti tidak ada hubungan antara kebiasaan mandi dengan kejadian penyakit kulit. Petugas dengan kebiasaan ganti pakaian kategori tidak baik dan menderita penyakit kulit sebanyak 22 orang (88,0%) p-value 0,021 terbukti antara kebiasaan ganti pakaian dengan kejadian penyakit kulit. Petugas dengan penggunaan sarung tangan kategori tidak baik dan menderita penyakit kulit sebanyak 35 orang (77,8%) p-value 0,006 terbukti ada hubungan antara penggunaan sarung tangan dengan kejadian penyakit kulit. Petugas dengan penggunaan sepatu kerja kategori tidak baik dan menderita penyakit kulit sebanyak 26 orang (89,7%) p-value 0,002 terbukti ada hubungan antara penggunaan sepatu kerja dengan kejadian penyakit kulit. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar petugas pengelola sampah di TPA Batu Layang Pontianak menderita penyakit kulit akibat sanitasi yang buruk. Kata Kunci: Penyakit kulit, petugas pengelola sampah, tempat pembuangan akhir ASSOCIATION BETWEEN PERSONAL HYGIENE AND THE USING OF PERSONAL PROTECTION EQUIPMENT (PPE) WITH THE INCIDENCE OF SKIN DISEASES ON WASTE COLLECTION WORKER AT BATU LAYANG FINAL DISPOSAL PONTIANAK Skin disease represent disease that related with sanitation and hygiene. Waste collection worker have high risk of suffering from skin disease generate from waste. The research was aimed to find out association between personal hygiene and using of personal protection equipment with the incidence of skin disease on waste collection worker at Batu Layang final disposal. The research was an explanatory research with approach of cross sectional study. Population were 100 waste collection workers at Batu Layang final disposal and 49 persons were taken as sample. The analysis use test of chi square with program of SPSS version 12. Result of research showed that 35 persons (1,4%) worker suffer from skin disease on hand, foot and body and counted 14 person (28,6%) were not suffer from skin disease. Waste collection worker had hand cleanness with bad category and suffer from skin disease was counted for 32 persons (82,1%) p-value 0,004 had association between hand cleanness with incidence of skin disease. Waste collection worker had foot cleanness with had bad category and suffer from skin disease counted 33 person (80,5%) p-value 0,006 had association between foot cleanness with incidence of skin disease. waste collection worker had bath habit with bad category and suffer from skin disease was counted for 27 persons (77,1%) p-value 0,294 it wasn't association betwen bath habit with incidence of skin disease. Waste collection worker had change of clothes habit with bad category and suffer from skin disease was counted for 22 persons (88,0%) p-value 0,021 had association between change clothes habis with incidence of skin disese. Waste collection worker had utilization glove with bad category and suffer from skin disease was counted for 35 persons (77,8%) p-value 0,006 had association between utilization glove with incidence of skin disease. Waste collection worker had utilization shoes with bad category and suffer from skin disease was counted for 26 persons (89,7%) p-value 0,002 had association between utilization shoes with incidence of skin disease. It can be concluded that most of the waste collecting worker in final disposal Batu Layang Pontianak, suffer from skin disease caused by bad sanitation. Keyword : Skin disease, waste collection worker, final disposal

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:29735
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:11 Oct 2011 09:01
Last Modified:11 Oct 2011 09:01

Repository Staff Only: item control page