Studi bakteriologis khususnya penyebab gastroenteritas pada susu sapi pasca pasteurisasi.

Attabik, Rizal (1995) Studi bakteriologis khususnya penyebab gastroenteritas pada susu sapi pasca pasteurisasi. Undergraduate thesis, FMIPA Undip.

[img]
Preview
PDF
15Kb
[img]
Preview
PDF
350Kb
[img]
Preview
PDF
422Kb
[img]
Preview
PDF
387Kb
[img]
Preview
PDF
735Kb
[img]
Preview
PDF
313Kb
[img]
Preview
PDF
515Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

476Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

395Kb
[img]
Preview
PDF
326Kb
[img]
Preview
PDF
360Kb
[img]
Preview
PDF
567Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

1781Kb

Abstract

RINGKASAN RIZAL ATTABIK, J 201890257. Studi Bakteriologis Khusus¬nya Penyebab Gastroenteritis Pada Susu Sapi Pasca Pas¬teurisasi. (Dibawah bimbingan SRIANI HENDARKO, sebagai pembimbing utama dan WIJANARKA sebagai pembimbing anggota) Susu merupakan makanan yang mengandung kadar gizi yang tinggi dan lengkap. komponen penyusun susu adalah lemak, protein (casein), vitamin, laktosa, mineral dan air. Komponen yang lengkap ini membuat susu bermanfaat bagi tubuh manusia, selain itu juga cocok untuk pertumbuhan mikrobia khususnya bakteri. Perlakuan pas¬teurisasi sebelum susu dipasarkan ke konsumen merupakan salah satu cara dalam mempertahankan kualitas susu. Pasteurisasi dapat mengurangi jumlah bakteri dan dapat mematikan bakteri patogen. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 1994 di Laboratorium Bioteknologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Diponegoro Semarang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas bakteriologis susu sapi setelah mengalami pastreurisasi selama interval waktu tertentu. Ada empat perlakuan berbeda yang digunakan, yaitu perlakuan 0 jam, 4 jam, 8 jam dan 12 jam setelah susu dipasteurisasi. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi menghitung jumlah bakteri (TPC), jumlah bakteri Coliform (metode MPN), ada tidaknya bakteri Salmonella, Shigella, Vibrio Eschericia coli dan Staphylococcus aureus. Dari hasil penelitian ternyata jumlah total bakteri dari empat perlakuan (0, 4, 8 dan 12 jam) yang diperiksa berkisar antara 16 sampai 37 sel bakteri tiap mililiter sampel. Jumlah bakteri tertinggi terdapat pada perlakuan 12 jam setelah dipasteurisasi. Setelah dianalisa statistik ternyata terdapat perbedaan nyata antara jumlah bakteri dengan masing-masing perlakuan. Sedangkan jumlah bakteri Coliform yang diperiksa berkisar 0 sampai 1 sel bakteri tiap 100 mililiter. Dalam uji identifikasi bakteri patogen tidak ditemukan bakteri E. soli, Salmonella sp, Shigella sp, vibrio sp dan Staphylococcus aureus.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
Divisions:Faculty of Science and Mathematics > Department of Biology
ID Code:29703
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:10 Oct 2011 14:35
Last Modified:10 Oct 2011 14:35

Repository Staff Only: item control page