Perubahan kerapatan fluks radiasi matahari pada tanaman kedelai (glycinemax (L) merr) dengan jarak tanaman berbeda dan pengaruhnya terhadap komposisi serta kepadatan Gulma

Brabandari, Ratih (1995) Perubahan kerapatan fluks radiasi matahari pada tanaman kedelai (glycinemax (L) merr) dengan jarak tanaman berbeda dan pengaruhnya terhadap komposisi serta kepadatan Gulma. Undergraduate thesis, FMIPA Undip.

[img]
Preview
PDF
18Kb
[img]
Preview
PDF
376Kb
[img]
Preview
PDF
508Kb
[img]
Preview
PDF
479Kb
[img]
Preview
PDF
709Kb
[img]
Preview
PDF
318Kb
[img]
Preview
PDF
515Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

761Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

667Kb
[img]
Preview
PDF
327Kb
[img]
Preview
PDF
400Kb
[img]
Preview
PDF
873Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

2982Kb

Abstract

RINGKASAN RATIH PRABANDARI, J 201890256. Perubahan Kerapatan Fluks Radiasi Matahari pada Tanaman Kedelai ( Glycine max (L) Merr ) dengan Jarak Tanam Berbeda dan Pengaruhnya terhadap Komposisi serta Kepadatan Gulma ( Di bawah bim¬bingan HENDARKO SUGONDO, dan SRI UTAMI ). Produksi kedelai di dalam negeri meningkat secara lamban, salah satu faktor penyebabnya adalah karena adanya persaingan dengan gulma yang dapat menurunkan produksi kedelai 18 - 76 %. Salah satu cara untuk menekan pertumbuhan gulma adalah dengan mengurangi penerimaan radiasi matahari yang sampai di atas permukaan tanah ( di bawah tajuk ). Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan BBU Padi dan Palawija Winong II Pati dan Laboratorium PHPTP Wilayah Pati, pada bulan Maret sampai Agustus 1993. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang perubahan kerapatan fluks radiasi matahari pada jarak tanaman kedelai yang berbeda dan mengetahui penga¬ruh perbedaan kerapatan fluks radiasi matahari pada ma¬sing-Masing jarak tanam tersebut terhadap komposisi dan kepadatan gulma. Informasi ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam mengelola gulma perta¬nian. Penelitian dilakukan di lapangan dengan menggunakan tiga macam jarak tanam yaitu 25X15 cm2, 30X15 cm2 dan 40X15 cm2. Pengamatan terhadap fluks radiasi matahari dilakukan di atas dan di bawah tajuk pada masing-masing jarak tanam, pengukuran dilakukan ± 4 minggu setelah tanam. Analisis vegetasi gulma menggunakan metode kuadrat dengan ukuran plot 1 m X 1 m, yang dilakukan tiap 2 minggu sekali selama masa tanam kedelai ( 12 minggu ). Analisis vegetasi gulma meliputi penghitungan nilai penting setiap jenis gulma dan Indeks Simillaritas antara dua stand yang diperbandingan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok ( RAK ), data yang diperoleh dianalisa dengan analisa varians dan dilanjutkan dengan uji HSD. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pada jarak tanam yang lebar diperoleh nilai kerapatan fluks radiasi matahari yang lebih besar dibandingkan jarak tanam yang. sempit. Uji statistik menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap perolehan kerapatan fluks radiasi matahari di bawah tajuk karena jarak tanam yang berbeda. Perbedaan kerapatan fluks radiasi matahari pada masing-masing jarak tanam berpengaruh tarhadap kepadatan gulma tetapi kurang berpengaruh terhadap komposisi jenisnya. Dari basil analisa statistik juga menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap kepadatan gulma karena jarak tanam yang berbeda. Dari jenis gulma yang ditemukan, gulma golongan rumput yang mendominasi lahan adalah Leptochloa chinen¬sis, Echinochloa colonum dan Echinochloa crusgali, dari golongan teki-tekian adalah Frimbristylis littoralis dan Cyperus iria sedangkan golongan berdaun lebar adalah Marsilea crenata dan Melochia corchorifolia. Selama masa tanam kedelai terjadi perubahan tingkat kepadatan gulma dan pergantian jenis gulma karena adanya persaingan.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
Divisions:Faculty of Science and Mathematics > Department of Biology
ID Code:29700
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:10 Oct 2011 14:14
Last Modified:10 Oct 2011 14:14

Repository Staff Only: item control page