Kadar minyak atsiri daun sereh wangi (Cymbopogon witerianus) pada cara pengeringan yang berbeda

Travianti, Ririe (2003) Kadar minyak atsiri daun sereh wangi (Cymbopogon witerianus) pada cara pengeringan yang berbeda. Undergraduate thesis, FMIPA Undip.

[img]
Preview
PDF
16Kb
[img]
Preview
PDF
361Kb
[img]
Preview
PDF
589Kb
[img]
Preview
PDF
445Kb
[img]
Preview
PDF
539Kb
[img]
Preview
PDF
526Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

930Kb
[img]
Preview
PDF
347Kb
[img]
Preview
PDF
377Kb
[img]
Preview
PDF
574Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

2598Kb

Abstract

RINGKASAN Fery Kun Haryati. J2B099090. Distribusi Vertikal Arthropoda Tanab di Kawasan Telaga Warna Dieng. (dibawah bimbingan Mochammad Hadi dan Nanik Hem Suprapti). Arthropoda merupakan bagian terbesar dan terkompleks dari populasi fauna tanah. Karena jumlahnya yang melimpah di tanah, keberadaan dan aktivitas arthropoda tanah ini dapat mempengaruhi kesuburan tanah. Bersama fauna tanah lainnya, arthropoda tanah melakukan dekomposisi berbagai komponen bahan organik. Melalui aktivitas ini arthropoda tanah memperbaiki sifat fisik kimia tanah sehingga dapat meningkatkan porositas dan kesuburan tanah. Distribusi vertikal adalah salah sate kajian ekologi untuk mengetahui persebaran dari fauna tanah pada kedalaman tanah yang berbeda. Informasi yang lengkap mengenai arthropoda tanah pada suatu habitat akan membantu dalam melakukan pengelolaan suatu kawasan yang lebih berkelanjutan. Tujuan penelitian adalah untuk menginventarisasi arthropoda tanah, mengkaji kemelimpahan dan keanekaragaman arthropoda tanah pada kedalaman substrat yang berbeda, serta mengkaji hubungan antara kemelimpahan arthropoda tanah dengan kandungan bahan organik dan pH tanah di kawasan Telaga Warna Dieng. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2002 di kawasan Telaga Warna Dieng. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan bor tanah dengan diameter 4 cm. Analisis sampel menggunakan metode Barlese Tullgren dan metode pengapungan. Untuk mengkaji struktur komunitas dilakukan perhitungan indeks keanekaragaman Shanon-Wiener, indeks kemelimpahan relatif, dan indeks pemerataan persebaran. Hubungan antara kemelimpahan arthropoda tanah dengan kandungan bahan organik dan pH pada masing-masing kedalaman dikaji dengan analisis regresi limier berganda. Didapatkan 10 ordo Arthropoda tanah pada kedalaman substrat yang berbeda. Ordo yang paling banyak dijumpai di setiap habitat di kawasan Telaga Wama Dieng adalah Acarina dan Collembola. Pada tiga habitat yang ada di kawasan. Telaga Warna Dieng menunjukkan pola distribusi vertikal yang berbeda. Pada habitat hutan alami, kemelimpahan dan keanekaragaman arthropoda tanah semakin ke dalam tanah semakin kecil. Pada habitat pertanian kentang, kemelimpahan dan keanekaragaman arthropoda tanah tertinggi dijumpai pada lapisan 5 — 10 cm. Sedangkan pada habitat hutan setelah kebakaran, kemelimpahan dan keanekaragaman arthropoda tanah semakin ke dalam tanah semakin besar. Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara kandungan bahan organik dan pH tanah terhadap kemelimpahan arthropoda tanah di kawasan Telaga Warna Dieng. Adanya berbagai macam habitat dengan tipe vegetasi penyusun yang berbeda serta adanya perbedaan dalam hal penggunaan lahan lebih banyak berperan dalam menentukan kehadiran arthropoda tanah.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
Divisions:Faculty of Science and Mathematics > Department of Biology
ID Code:29681
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:10 Oct 2011 12:53
Last Modified:10 Oct 2011 12:53

Repository Staff Only: item control page