Pengaruh pemberian larutan biji pepaya (Carica papaya L) terhadap struktur histologis uterus mencit(Mus Musculus)

Mulati , Yeni (2003) Pengaruh pemberian larutan biji pepaya (Carica papaya L) terhadap struktur histologis uterus mencit(Mus Musculus). Undergraduate thesis, FMIPA Undip.

[img]
Preview
PDF
17Kb
[img]
Preview
PDF
466Kb
[img]
Preview
PDF
350Kb
[img]
Preview
PDF
400Kb
[img]
Preview
PDF
635Kb
[img]
Preview
PDF
424Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

627Kb
[img]
Preview
PDF
324Kb
[img]
Preview
PDF
388Kb
[img]
Preview
PDF
638Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

2157Kb

Abstract

RINGKASAN Siff Khotimah. 32B 098 101. Produksi Nata pada Medium campuran 50% air Kelapa dan 50% air Belimbing Manis (Averrhoa carambola) dengan Kadar Sukrosa yang Berbeda. Di bawah bimbingan Sriani Hendarko dan Endang Kusdiyantini. Nata merupakan pelikel tebal yang terdiri dari selulosa dan dibentuk oleh bakteri asam asetat (Acetobacter xylinzon) pada medium cair yang mengandung gula. data dapat dimanfaatkan sebagai makanan rendah kalori untuk keperluan diet, di samping itu juga dapat digunakan sebagai sumber selulosa altematif untuk keperluan industri. Nata umumnya dibuat pada medium air kelapa (nata de coco), namun nata juga dapat dibuat pada berbagai medium cair, termasuk dan air perasan buah-buahan. Buah belimbing manis (Averrhoa carambola) mempunyai kandungan gizi yang cukup lengkap dengan kandungan gala yang lebih tinggi dan air kelapa, sehingga memungkinkan untuk dijadikan sebagai medium pembuatan nata. Produksi nata yang baik dipengaruhi oleh berbagai faktor, terutama kadar gula dalam medium. Sukrosa merupakan disakarida yang tersusun oleh D-Glukosa dan D¬Fruktosa. Acetobacter xylinum memanfaatkan gula tersebut sebagai sumber energi dan unit penyusun selulosa (nata). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar sukrosa yang tepat untuk menghasilkan nata terbalk pada medium campuran 50% air kelapa dan 50% air belimbing manis (A. carambola). Parameter yang diamati meliputi ketebalan, berat basah, berat kering, kadar air dan rendemen nata. Konsistensi dan derajat keputihan diamati sebagai parameter pendukung. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal dengan perlakuan kadar sukrosa yaitu 5%, 7.5%, 10%, 12.5% dan 15%, masing-masing dengan 4 ulangan. Data basil penelitian kemudian dianalisis dengan "Analisa of Varians" (ANOVA) pada taraf signifikasi 5% dan jika ada perbedaan diuji lanjut dengan Uji Duncan pada taraf signifikasi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar sukrosa yang berbeda berpengaruh terhadap nata yang cthasilkan. Nato yang baik dihasilkan pada medium dengan kadar sukrosa 5%, 7.5% dan 10%, dengan rata-rata ketebalan 0.93 cm, berat basah 34.94 g, berat kering 2.71 g, kadar air 92.19% dan rendemen 34.94%. Penambahan sukrosa di atas 10% menunjukkan basil yang kurang baik.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
Divisions:Faculty of Science and Mathematics > Department of Biology
ID Code:29676
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:10 Oct 2011 11:57
Last Modified:10 Oct 2011 11:57

Repository Staff Only: item control page