Pertumbuhan Rhodotorula mucilaginosa Uiccy-18 pada medium standar yang disubstitusi ekstrak tauce dengan konsentrasi berbeda

Abstract

Lukman Hakim J2B098084 Pertumbuhan Rhodotorula mucilaginosa UICC Y — 18 pada medium standar yang disubstitusi ekstrak tauge dengan konsentrasi berbeda. Di bawah bimbingan MG Isworo Rukmi dan Endang Kusdiyantini. R. mucilaginosa UICC Y — 18 merupakan khamir penghasil pigmen karotenoid. Karotenoid sebagai pro-vitamin A penting bagi fungsi biologis mahluk hidup dan sebagai antioksidan berfungsi sebagai pencegah kanker, katarak, anti mikrobia dan meningkatkan imunitas melawan tumor. Produksi pigmen karotenoid yang telah dilakukan kebanyakan menggunakan media buatan yang relatif rnahal, maka perlu dilakukan efisiensi produksi dengan cara rnengoptimalkan pertumbuhannya. Efisiensi produksi dapat ditempuh dengan menumbuhkan R. mucilaginosa UICC Y — 18 dalam media yang murah dan banyak tersedia seperti ekstrak tauge pada konsentrasi yang tepat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemungkinan penggunaan ekstrak tauge sebagai pengganti ekstrak yeast pada medium pertumbuhan R. mucilaginosa UICC Y — 18. Ekstrak tauge yang diberikan berkisar pada konsentrasi 5 — 15% (b/v). Penelitian ini mengkaji pengaruh pemberian ekstrak tauge terhadap peningkatan ' pertumbuhan biomassa R. mucilaginosa UICC Y — 18 guna mendapatkan konsentrasi ekstrak tauge yang tepat. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiogenetika Jurusan Biologi Fakultas MIPA Undip pada bulan Maret sampai Juni 2003. Penelitian yang telah dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor tunggal yaitu konsentrasi ekstrak tauge dengan 4 perlakuan : 5, 10 dan 15% (b/v) serta kontrol yang menggunakan ekstrak yeast dengan ulangan masing-masing 6 kali. Parameter utama yang diamati adalah biomassa R. mucilaginosa UICC Y — 18 selama 120 jam masa inkubasi. Pengukuran dilakukan dengan metode gravimetri (pengukuran berat kering sel) dengan interval 12 jam. Parameter pendukungnya adalah konsumsi gula reduksi dengan standar glukosa yang ditentukan dengan metode DNS. Data dianalisis dengan analisis sidik ragam pada taraf uji 1% dan jika berbeda nyata dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf uji 1%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biomassa tertinggi untuk masing¬masing perlakuan berturut-turut adalah 7.55 g/1 (kontrol); 7.36 g/1 (konsentrasi 15%); 7.10 g/1 (konsentrasi 10%) dan yang terendah 7.06 g/1 (konsentrasi 5%), sedangkan konsumsi gula reduksi untuk masing-masing perlakuan berturut¬turut adalah 8.2472 mg/ml (kontrol); 6.8640 mg/ml (konsentrasi 15%); 6.1248 mg/ml (konsentrasi 10%) dan 5.8704 mg/ml (konsentrasi 5%).