Hasanah, Uswatun (1994) Resurjensi Wereng Coklat akibat perlakuan beberapa insektisida pada tanaman padi. Undergraduate thesis, FMIPA Undip.
PDF Restricted to Repository staff only 1877Kb | ||
| PDF 15Kb | |
| PDF 438Kb | |
| PDF 410Kb | |
| PDF 692Kb | |
| PDF 315Kb | |
| PDF 469Kb | |
PDF Restricted to Repository staff only 441Kb | ||
PDF Restricted to Repository staff only 408Kb | ||
| PDF 341Kb | |
| PDF 374Kb | |
| PDF 611Kb |
Abstract
USWATUN HASANAH. J 201 89 0282. RESURJENSI WERENG COKLAT Nilaparvata lugens Stal AKIBAT PERLAKUAN BEBERAPA INSEKTI¬SIDA PADA TANAMAN PADI (dibawah bimbingan HENDARKO SUGONDO dan UDI TARWOTJO). Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit Tanaman Pangan (Lab. PHPTP) Wilayah Pati, pada bulan Maret sampai dengan Agustus 1993. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektifitas dari beberapa jenis insektisida yang banyak digunakan oleh petani dalam mengendalikan wereng coklat, serta kemungkinan timbulnya resurjensi wereng coklat akibat dari aplikasi insektisida tersebut. Penelitian dilakukan dengan menggunakan lima jenis insektisida sebagai perlakuan, yaitu Agrothion 50 EC, Bassa 50 EC, Kiltop 50 EC, Mikarb 50 WP, Mipcin 50 WP dan sate perlakuan kontrol. Pengamatan dilakukan terhadap wereng coklat generasi ke II. Adapun parameter yang diamati yaitu jumlah telur yang ditetapkan, jumlah nimfa baru yang muncul, serta prosentase telur yang menetas. Penelitian disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL), data yang diperoleh dianalisis dengan analisis varians, dan, dilanjutkan dengan Uji DMRT untuk mengetahui ada tidaknya beda nyata dari masing - masing perlakuan. Kriteria yang ditetapkan untuk menentukan resurjensi adalah apabila populasi serangga pada perlakuan yang diuji lebih besar dan berbeda nyata dengan kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan insektisida Agrothion 50 EC dan Bassa 50 EC dapat menyebabkan terjadinya resurjensi pada wereng coklat. Karena setelah aplikasi insektisida tersebut, jumlah telur yang diletakkan maupun jumlah nimfa baru yang muncul lebih besar dari kontrol dan berbeda nyata dengan kontrol. Perlakuan dengan Kiltop 50 EC belum menunjukkan terjadinya resurjensi, karena meskipun jumlah telur yang diletakkan dan jumlah nimfa yang keluar lebih besar dari kontrol, tetapi tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Sedang perlakuan Mikarb 50 WP dan Mipcin 50 WP, menunjukkan jumlah telur yang diletakkan dan jumlah nimfa yang keluar, lebih kecil dari kontrol, tetapi tidak berbeda nyata dengan kontrol. Adapun prosentase telur yang menetas dari masing-masing perlakuan tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata. Prosentase telur yang menetas berkisar antara 73,44 % - 80,68%.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QH Natural history > QH301 Biology |
Divisions: | Faculty of Science and Mathematics > Department of Biology |
ID Code: | 29616 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 07 Oct 2011 13:58 |
Last Modified: | 07 Oct 2011 13:58 |
Repository Staff Only: item control page