Andita Sekar P, Andita Sekar P (2011) Hubungan Kebiasaan Mengonsumsi Western Fast Food dan Serat dengan Kadar Glukosa Darah. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.
This is the latest version of this item.
PDF Restricted to Registered users only 200Kb | |
PDF Restricted to Registered users only 50Kb |
Abstract
Abstrak Latar Belakang: Kehadiran western fast food di Indonesia mempengaruhi pola makan terutama masyarakat kota. Western fast food mengandung energi, lemak, dan garam yang sangat tinggi namun rendah serat. Pola konsumsi yang kurang baik dapat mempengaruhi kadar glukosa darah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan mengonsumsi western fast food dan serat dengan kadar glukosa darah puasa dan kadar glukosa darah 2 jam post prandial. Metoda: Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan crossectional dengan jumlah subjek 43 pegawai negeri di Program Studi DIII Teknik Undip Semarang. Pengambilan subjek dilakukan dengan menggunakan metode random sampling. Data dikumpulkan dengan pengisian kuesioner, pengukuran antropometri, dan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kadar glukosa darah puasa dan kadar glukosa darah 2 jam post prandial. Analisis data yang digunakan adalah uji korelasi Rank Spearman. Hasil: Sebagian besar subjek adalah laki-laki (67,4%), 65,1% berusia 40-49 tahun, kebiasaan mengonsumsi western fast food rerata 3,22 kali dan jenis yang paling banyak dikonsumsi adalah fried chicken (51,2%), sumbangan energi dari konsumsi western fast food rerata 367,72 kalori±377,087, asupan serat berkisar 2,3-19,3 gram per hari, 9,3% subjek memiliki kadar glukosa darah puasa dan kadar glukosa darah 2 jam post prandial buruk. Tidak ada hubungan antara kebiasaan mengonsumsi western fast food dengan kadar glukosa darah puasa dan kadar glukosadarah 2 jam post prandial. Tidak ada hubungan antara kebiasaan mengonsumsi serat dengan kadar glukosa darah puasa. Terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan mengonsumsi serat dengan kadar glukosa darah 2 jam post prandial. Simpulan: Semakin tinggi kebiasaan mengonsumsi western fast food tidak berhubungan dengan kadar glukosa darah puasa dan kadar glukosa darah 2 jam post prandial. Semakin tinggi konsumsi serat, semakin tinggi kadar glukosa darah 2 jam post prandial.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | western fast food, serat, kadar glukosa darah |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Faculty of Medicine > Department of Nutrition Science Faculty of Medicine > Department of Nutrition Science |
ID Code: | 29232 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 10 Oct 2011 23:48 |
Last Modified: | 10 Oct 2011 23:48 |
Available Versions of this Item
- Hubungan Kebiasaan Mengonsumsi Western Fast Food dan Serat dengan Kadar Glukosa Darah. (deposited 24 Aug 2011 11:15)
- Hubungan Kebiasaan Mengonsumsi Western Fast Food dan Serat dengan Kadar Glukosa Darah. (deposited 10 Oct 2011 23:48) [Currently Displayed]
Repository Staff Only: item control page