Hubungan Antara Kadar Yodium Dalam Garam Dengan Nilai Ekskresi Yodium Urin Anak Sekolah

Abstract

ABSTRAK Astri Sulaika 1 , Mohammad Sulchan2 Latar belakang: GAKY merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia. Kabupaten Jepara merupakan empat Kabupaten di Jawa Tengah dengan median EYU < 100 µg/L. Adanya peningkatan konsumsi garam beryodium selama dua tahun tidak menaikkan pencapaian median EYU anak sekolah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kadar yodium garam dengan nilai EYU anak sekolah Metode: Rancangan penelitian cross sectional, sampel penelitian berjumlah 20 anak SDNI Rajekwesi kelas 5. Lokasi penelitian di desa Rajekwesi Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara. Kadar yodium garam konsumsi diukur dengan metode titrasi sedangkan nilai EYU diukur dengan metode acid digestion di Laboratorium GAKY UNDIP. Hasil: Dari 20 anak yang diperiksa 7 anak (35%) memiliki EYU < 100 µg/L, 10 anak (50%) memiliki EYU 100-199 µg/L dan 3 anak (15%) memiliki EYU >200 µg/L, nilai median EYU 111,5 µg/L. Semua garam yang digunakan mengandung yodium di bawah standar Pemerintah dengan nilai rata-rata 5,81 ± 4.65 ppm. Rata- rata asupan yodium dari makanan 122,63 ± 29,85 µg/hari. Analisis data dilakukan dengan uji korelasi Rank Spearman karena data tidak terdistribusi normal, dengan taraf signifikasi p < 0,05 Kesimpulan: Ada hubungan antara kadar yodium garam konsumsi dengan nilai EYU pada anak sekolah (r=0,538; p= 0,014)