PENATAAN KORIDOR KEBONDALEM PURWOKERTO SEBAGAI KAWASAN WISATA BELANJA

AFIYAN, AFIYAN (2007) PENATAAN KORIDOR KEBONDALEM PURWOKERTO SEBAGAI KAWASAN WISATA BELANJA. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik .

[img]
Preview
PDF - Published Version
65Kb

Abstract

1. 1. Latar Belakang Kota tidak dapat dipandang sebagai sesuatu yang terbentuk dalam waktu singkat, melainkan senantiasa tumbuh dan berkembang dalam satuan waktu yang tidak terbatas, bukan sesuatu yang bersifat statis karena memiliki hubungan erat dengan kehidupan pelakunya yang dilaksanakan dalam dimensi waktu. Oleh karena itu, dinamik perkembangan kota pada prinsipnya baik dan alamiah karena perkembangan itu merupakan ekspresi dari perkembangan masyarakat di dalam kota tersebut (Zahnd, 1999). Kota purwokerto sebagai salah satu kota besar di Jawa Tengah merupakan kota pendidikan, budaya, dan perdagangan yang sedang terus berkembang. Tuntutan pemenuhan kebutuhan masyarakat sebgai masyarakat kota terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Hal ini membawa dampak terhadap kondisi perdagangan dan perhubungan di kota tersebut. Kawasan-kawasan strategis mulai dipadati oleh kompleks-kompleks serta pusat perdaagngan, misalnya di sepanjang Kebondalem, Jalan Suprapt, Jalan Overste Isdiman, serta jalan HR. Bunyamin. Koridor Kebondalem merupakan salah satu kawasan yang potensial dengan fungsi utama sebagai kawasan perdagangan modern. Berdasarkan kebijakan pemerintah setempat, koridor Kebondalem diperuntukkan untuk kegiatan perdagangan. Untuk mengoptimalkan fungsi ini, perlu dilakukan penataan kawasan melalui pembentukan ruang-ruang publik yang figuratif, hirarki ruang, street furniture, lansekap maupun elemen-elemen urban design yang lain yang mampu mendukung fungsi dan tema kawasan. Jika ditinjau dari segi fisik, Kebondalem dengan lebar mencapai 8 meter sudah cukup untuk menampung arus sirkulasi kendaraan yang ada. Dan koridor Kebondalem ini, diberlakukan jalur searah. Fasilitas trotoar kurang mendukung pejalan kaki, karena lebih banyak digunaka untuk parkir. Untuk itu, diperlukan penataan kawasan di sepanjang Koridor Kebondalem sebagai pusat perdagangan dan perbelanjaan yang rekreatif, lengkap dengan berbagai fasilitas pendukung, khususnya dalam penatanaan jalur pedestrian, parkir, sitting group, street furniture, dan lain-lain sehingga bisa memenuhi tuntutan dan kebutuhan konsumen dan calon pengguna akan proses berbelanja yang rekreatif. Kegiatan berbelanja saat ini bukanlah merupakan suatu aktifitas konsumtif rutin semata, namun juga cenderung menjadi sebuah rekreasi. Tidak jarang orang memanfaatkan waktu luangnya untuk berbelanja di pusat-pusat perbelanjaan bersama seluruh anggota keluarga. Oleh karena itu, penataan kawasan ini nantinya diharapkan tidak hanya mampu mengatasi permasalahan yang saat ini terjadi, namun juga mampu memberikan nilai tambah bagi kawasan, sebagai alternatif tujuan wisata bagi masyarakat di Kota Purwokerto dan regional Barlingmascakeb. 1. 2. Tujuan Tujuan dari penyusunan Laporan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) ini adalah untuk menggali dan menganalisa potensi dan permasalahan yang ada di koridor Kebondalem Purwokerto melalui observasi lapangan yang dikaji dari segi urban design, sebagai landasan konseptual bagi perencanaan dan perancangan Penataan Koridor Kebondalem sebagai Kawasan Wisata Belanja. LP3A ini selanjutnya digunakan sebagai dasar pijakan yang dikembangkan berdasarkan studi banding dan studi literatur dalam perencangan fisik untuk memberikan masukan berupa usulan desain Penataan Koridor Kebondalem sebagai Kawasan Wisata Belanja. 1. 3. Manfaat Secara Subyektif, manfaat dari penelitian ini adalah sebagai pedoman dan acuan dalam Desain Grafis Arsitektur bagi Penataan Koridor Kebondalem sebagai Kawasan Wisata Belanja, dan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menempuh Tugas Akhir sebagai ketentuan kelulusan Sarjana Strata 1 (S1) pada Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang. Sedangkan secara Obyektif, penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan yang berarti mengenai usulan Penataan Koridor Kebondalem, khususnya bagi masyarakat dan Pemerintah Kota Purwokerto. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu dan pengetahuan arsitektur pada khususnya, menambah wawasan tentang prinsip-prinsip perencanaan dan perancangan kota pada umumnya. 1. 4. Lingkup Pembahasan 1. 4. 1. Lingkup Substansial Penataan Koridor Kebondalem sebagai Kawasan Wisata Belanja merupakan suatu perencanaan dan perancangan kawasan yang dikaitkan dengan disiplin ilmu arsitektur. Hal-hal lain diluar ilmu arsitektur dibahas seperlunya sepanjang masih memiliki kaitan dan mendukung permasalahan utama. 1. 4. 2. Lingkup Spasial Secara administratif, kawasan perencanaan termasuk ke dalam wilayah administrasi Kelurahan Kranji, Kecamatan Purwokerto Timur yang merupakan bagian dari Sub Wilayah Pengembangan III. Mempunyai batas-batas sebagai berikut : Sebelah Utara : Perempatan Kebondalem (Persimpangan dengan Jalan Gatot Subroto dan Jalan Kombes Bambang Suprapto) Sebelah Selatan : Perempatan Srimaya (persimpangan dengan Jalan Jenderal Sudirman) Sebelah Timur : Bangunan pertokoan sisi timur Jalan Suprapto Sebelah Barat : Bangunan pertokoan sisi barat Jalan Suprapto 1. 5. Metode Pembahasan Metode pembahasan yang digunakan adalah metode deskriptif analisis, yaitu pengumpulan data primer dari lapangan dan data sekunder dari literatur yang meliputi data fisik dan non fisik kawasan, serta aktifitas yang terjadi guna merumuskan potensi sekaligus masalah yang ada. Kemudian menganalisa data untuk memperoleh kesimpulan, sehingga menghasilkan program dan konsep dasar dalam perencanaan dan perancangan arsitektur. a. Pengumpulan Data • Data Primer Pengumpulan data dilakukan melalui survey lapangan dengan melakukan pangamatan langsung dan mengambil data langsung dari Koridor Kebondalem, Purwokerto, studi banding juga dilakukan dengan observasi lapangan di Koridor Malioboro Yogyakarta dan Pasar Baru Jakarta. Data yang diambil berupa data fisik, berupa kondisi fisik koridor. Dan data nonfisik , berupa rincian kegiatan di koridor dan rincian pelaku kegiatan. • Data Sekunder Studi literatur melalui buku-buku dan buku referensi, serta mencari data tambahan dari media informasi lain seperti surat kabar dan internet. b. Analisa Data Analisa data dilakukan dengan membandingkan data primer berupa kondisi lapangan, dengan teori dan standar dari studi literatur dan referensi. Hal ini untuk mendapatkan alternatif-alternatif ats permasalahan yang terjadi di lapangan. Beberapa hal yang dianalisa dan standar yang digunakan untuk menganalisa adalah sebagai berikut : • Tata Guna Lahan Membandingkan kondisi lapangan dengan RDTRK dan Peraturan Bangunan Setempat. • Skala Bangunan Menggunakan teori Asihara tentang perbandingan jarak antar bangunan dan tinggi bangunan. • Kapasitas Pengguna Menggunakan standar parkir dari Pemerintah Kabupaten Banyumas • Besaran Ruang Menggunakan standar dari Time Saver Standars for Urban Design dan Data Arsitek. b. Landasan Program Landasan program bertujuan sebagai konsep dasar dalam menentukan langkah-langkah baik perencanaan maupun perancangan yang erat kaitannya dengan Penataan Koridor Kebondalem Purwokerto. 1. 7. Sistematika Pembahasan Bab I Pendahuluan Berisi tentang latar belakang perlunya beserta Penataan Koridor Kebondalem Purwokerto beserta tujuan dan sasarannya, memberikan batasan dan ruang lingkup bahasan dari LP3A dengan menggunakan metode deskriptif analisis dalam penyusunan laporan, sistematika pembahasan, juga memaparkan kerangka bahasan LP3A. Bab II Tinjauan Koridor dan Kawasan Wisata Belanja Menguraikan tentang pengertian, bentuk dan penyusunan koridor, pengertian tentang pedestrian, tinjauan dan pengertian Kawasan Wisata Belanja, teori perancangan kota dan delapan elemen fisik perancangan Kota Hamid Shirvani. Bab ini juga berisi studi kasus yang menguraikan tentang beberapa contoh Kawasan Wisata Belanja, tempat-tempat yang dijadikan acuan adalah Koridor Jalan Malioboro Yogyakarta dan Pasar Baru Jakarta. Bab III Tinjauan Kawasan Koridor Kebondalem Purwokerto Menguraikan mengenai kondisi dan potensi Koridor Kebondalem Purwokerto, baik fisik maupun non fisik yang mengarah pada pengembangan kawasan sebagai Kawasan Wisata Belanja. Bab IV Batasan dan Anggapan Berisi batasan-batasan dan anggapan yang digunakan saebagai acuan dalam menganalisa dan melakukan pendekatan-pendekatan perencanaan dan perancangan kawasan Koridor Kebondalem Purwokerto sebagai Kawasan Wisata Belanja. Bab V Pendekatan Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Berisi tentang uraian pendekatan-pendekatan dan analisa yang dilakukan dalam program perencanaan dan perancangan arsitektur secara menyeluruh. Diantaranya analisa tipe pedestrian yang digunakan, pendekatan jenis kegiatan dan tuntutan kebutuhan ruang, pendekatan penataan kawasan dari aspek urban design, pendekatan kebutuhan besaran ruang berdasarkan zonasi kawasan. Bab VI Konsep dan Program Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Menguraikan tentang landasan konseptual dan program perencanaan dan perancangan.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
ID Code:29200
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:24 Aug 2011 10:36
Last Modified:24 Aug 2011 10:36

Repository Staff Only: item control page