WIDARNI, WIDARNI (2007) HUBUNGAN ANTARA KEBERADAAN CANDIDA ALBICANS DALAM AIR BERSIH DAN PRAPTIK PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN CANDIDIASISPADA PEKERJA SEKSUAL KOMERSIAL DI SUNAN KUNING SEMARANG JAWA TENGAH. Undergraduate thesis, Diponegoro University.
| PDF - Published Version 29Kb |
Official URL: http://www.fkm.undip.ac.id
Abstract
Keberadaan jamur penyebab candidiasis dalam air dapat dindikasikan dengan adanya Candida albicans. Candidiasis merupakan penyakit yang ditandai dengan vadina terasa gatal , nyeri, terasa panas, bengkak, merah, mengeluarkan cairan berwarna putih, serta mengandung noda berwarna putih seperti keju. Penelitian ini bertujuan untuk mengertahui hubungan antara keberadaan Candida albicans dalam air bersih dan Personal Hygiene dengan kejadian Candidiasis pada pekerja seksual komersial di Sunan Kuning Semarang. Penelitian ini penggunakan metode Obsevasional dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian adalah PSK disunan Kuning Semarang dan air bersih yang digunakan. Jumlah sampel yaitu 58 sampel. Instrumen penelitian berupa kuesioner dan data dianalisa dengan Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan ada (10,7%) responden yang memiliki praktik baik dalam kebiasaan menggunakan antideptik saat membersihkan alat genital dan 50 (89,3%) memiliki praktik tidak baik. Responden yang memiliki praktik benar dalam cara membersihkan alat genital setelah berhubungan seksual dan setelah buang air besar ada 17 (30,4%) dan 39 (69,6%) memiliki praktik tidak benar. Responden yang memiliki praktik bersih dalam kebiasaan membersihkan kamar mandi ada (60,7%) dan 22 (39,3%) memiliki praktik tidak bersih. Responden yang memiliki praktik baik dalam kebiasaan menggunakan pembalut dan tampon saat menstruasi ada 15 (28,8%) dan 41 (73,2%) memiliki praktik tidak baik. Responden yang memiliki praktik baik dalam kebiasaan responden memakai celana dalam bukan katun, celana dalam yang ketat dan celana panjang atau jins ketat setiap hari ada 39 (69,6%) dan 17 (30,4%) memiliki praktik baik dalam kebiasaan memakai handuk bersih sehabis mandi ada 38 (67,9%) dan 18 (32,1%) memiliki praktik tidak baik. Resnponden yang air bak mandinya mengandung Candida albicans positif ada 3 (20,0%) dan 12 (80,0%) negatif Candida albicans. Analisis dengan uji chi square menunjukkan bahwa variabel yang teliti tidak mempunyai hubungan yang bermakna (p>0,05), kecuali kebiasaan menggunakan antiseptik saat membersihkan alat genital (p value=0,0001), cara membersih alat genital setelah hububngan seksual dan setelah BAB (p value=0,002), dan kebiasaan menggunakan pembalut dan tampon saat menstruasi (p value = 0,001). Perlu upaya peninkatan penhetahuan PSK mengenai pentingnya personal hygiene yang baik. Kata Kunci: Candidiasis, personal hgyiene, Perkerja Seksual Komersial, air bersih
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions: | Faculty of Public Health > Department of Public Health |
ID Code: | 29084 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 12 Aug 2011 10:01 |
Last Modified: | 12 Aug 2011 10:01 |
Repository Staff Only: item control page