HUBUNGAN ANTARA KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAAN TUBERKULOSIS PARU DI KABUPATEN PURWOREJO

HASTUTI, MEMIEK (2006) HUBUNGAN ANTARA KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAAN TUBERKULOSIS PARU DI KABUPATEN PURWOREJO. Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
28Kb

Official URL: http://www.fkm.undip.ac.id

Abstract

Penyakit tuberkulosis paru adalah penyakit menular dan masih menjadi salah satu masalah kesehatan prioritas di Kabupaten Purworejo. Persentase rumah sehat menurut profil kesehatan tahun 2004 masih rendah yaitu 33,71%. Kondisi fisik rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor risiko terhadap kejadian/penularan penyakit tuberkulosis baru. Penelitian ini bertujuan utnuk mengetahui hubungan dan faktor risiko antara kondisi fisik rumah yang terdiri dari luas ventilasi rumah, kondisi lantai rumah, kondisi dinding rumah, keberadaan genting kaca rumah, keberadaan jendela kaca rumah dan kepadatan hunian rumah dengan kejadian penyakit tuberkulosis paru di Kabupaten Purworejo. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan case control study (kasus kontrol). Sampel penelitian terdiri dari sampel kasus sebanyak 42 orang dan sampel kontrol sebanyak 42 orang. Car apengambilan sampel menggunakan metode proportional stratified random sampling. Data dianalisis dengan statistik distribusi frekuensi, Chi Square dan regresi logistik. Berdasarkan hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kondisi lantai rumah responden dengan kejadian tuberkulosis paru BTA (+) nilai p=0,02 dan OR=2,94 (IK 95%=0,37-2,14), keberadaan genting kaca rumah responden dengan kejadian tuberkulosis paru BTA (+) nilai p=0,03 dan OR=2,67 (IK 95%=1,10-6,47) dan kepadatan hunian dengan kejadian tuberkulosisi paru BTA (+) nilai p=0,02 dan OR=2,94 (IK 95%=1,21-7,16). Sedangkan luas ventilasi rumah responden p=0,83, kondisi dinding responden p=0,28 dan keberadaan jendela kaca responden p=0,81 tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian tuberkulosis paru BTA (+). Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa kepadatan hunian rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan mempunyai peluang 2,64 kali (IK 95%=1,06-6,73) untuk menderita tuberkulosis paru BTA (+) dibandingkan dengan kepadatan hunian rumah yang memenuhi syarat kesehatan. Kondisi fisik rumah yang terdiri dari kondisi lantai, keberadaan genting kaca dan kepadatan hunian rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan meningkatkan kejadian penyakit tuberkulosis paru BTA (+). Kata Kunci: Tuberkulosis paru BTA (+), Kondisi fisik rumah, Kepadatan hunian

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:28969
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:08 Aug 2011 09:36
Last Modified:08 Aug 2011 09:36

Repository Staff Only: item control page