PERBEDAAN POLA GANGGUAN HEMOSTASIS ANTARA PENYAKIT GINJAL KRONIK PREHEMODIALISIS DENGAN DIABETES MELLITUS DAN NON DIABETES MELLITUS

Astiawanti, Prima (2008) PERBEDAAN POLA GANGGUAN HEMOSTASIS ANTARA PENYAKIT GINJAL KRONIK PREHEMODIALISIS DENGAN DIABETES MELLITUS DAN NON DIABETES MELLITUS. Masters thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF
558Kb

Official URL: http://eprints.undip.ac.id/28845

Abstract

Latar belakang : Diabetes melitus merupakan salah satu penyebab utama penyakit ginjal kronik dewasa ini. Salah satu komplikasi penyakit ginjal kronik ialah gangguan perdarahan.Penanganan penyakit ginjal kronik yang dilakukan saat ini adalah hemodialisis. Biasanya diberikan heparin prehemodialisis, tanpa dilakukan pemeriksaan aPTT, PT, BT dan fungsi agregasi trombosit dahulu, padahal heparin memiliki efek antikoagulan untuk mencegah trombosis. Jika aPTT dan PT memanjang dan hipoagregasi terjadi prehemodialisis, maka selayaknya pemberian heparin disesuaikan dosisnya. Tujuan : Membuktikan perbedaan hasil pemeriksaan BT, aPTT, PT,TAT ( maksimal % dan pola kurva ) pada penyakit ginjal kronik prehemodialisis dengan diabetes melitus dan non diabetes melitus. Bahan dan metoda : Sebanyak 40 sampel penyakit ginjal kronik ( 20 dengan DM dan 20 dengan non DM ) diambil secara konsekutif ( non random ). Kriteria inklusi usia 30 -50 tahun, pasien penyakit ginjal kronik prehemodialisis, kliren kreatinin < 15 mg / dl, belum memakai obat antikoagulan, plasma jernih, profil lipid abnormal,tensi maksimal sistole 130 mm Hg dan diastole 100 mm Hg. Pola kurva TAT dan agregasi % maksimal metode Born dengan TAT nilai agregasi % maksimal ) diperiksa, kemudian dianalisis dengan uji Mann – Whitney. BT, PT, aPTT, pola kurva TAT dibuat tabel 2 x 2 , dianalisis dengan Chi – Square. Hasil : Hasil kelompok DM dan non DM adalah (BT > 180dtk=15% dan <180dtk= 2.5%; BT<180dtk = 85% dan < 180dtk= 97.5% ),( PT >15dtk = 45% dan 10%; < 15dtk = 55% dan 90% p=0,013 ),( aPTT>40dtk=15% dan 45% ; < 40dtk = 85% dan 55% p= 0,038 ), nilai agregasi % maksimal dengan induktor AD dan 29,6±31,0 p = 0,401), ADP dan 51,1±27,8 p = 0,814 ), ADP dan 62,6±25,9 p= 0,946 ),hasil interpretasi pola kurva TAT pada DM( hipoagregasi 15%, hiperagregasi 85% dan non DM( hipoagregasi 15% dan hiperagregasi 5%) dengan p < 0,000. Simpulan : Rerata BT dan TAT ( nilai maksimal % ) pada kelompok DM dan non DM adalah tidak berbeda bermakna. Interpretasi pola kurva TAT, rerata aPTT dan PT antara kelompok DM dan non DM adalah berbeda bermakna. Kata kunci : Penyakit ginjal kronik, gangguan hemostasis, diabetes melitus. xiv

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:R Medicine > RB Pathology
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Biomedical Science
ID Code:28845
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:02 Aug 2011 09:14
Last Modified:02 Aug 2011 09:14

Repository Staff Only: item control page