Pengaruh Status Gizi dan Sosial Ekonomi Terhadap Onset Pubertas Anak Laki – Laki di Perkotaan dan Perdesaan

Surasmaji, Lalu Irawan (2008) Pengaruh Status Gizi dan Sosial Ekonomi Terhadap Onset Pubertas Anak Laki – Laki di Perkotaan dan Perdesaan. Masters thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF
642Kb

Official URL: http://eprints.undip.ac.id/28843

Abstract

Abstrak LATAR BELAKANG. Terdapat suatu kecenderungan percepatan usia onset pubertas pada anak laki – laki di negara – negara yang sedang berkembang, kemungkinan disebabkan oleh peningkatan status gizi dan status sosial ekonomi. TUJUAN. Untuk menentukan usia normal onset pubertas pada anak laki – laki yang tinggal di perkotaan dan perdesaan, dan untuk mengetahui pengaruh status gizi dan status sosial ekonomi terhadap usia onset pubertas. METODA. Sebanyak 502 orang anak laki – laki siswa sekolah dasar usia 6 – 12 tahun dari 5 sekolah dasar negeri di kecamatan Getasan (perdesaan) dan dari 5 sekolah dasar negeri di Kecamatan Gajah Mungkur (perkotaan) dimasukkan ke dalam penelitian. Usia onset pubertas dinilai dengan mengukur volume testis dengan menggunakan Orchidometer Prader. Digolongkan sebagai pubertas jika didapatkan volume testis 4 mL (stadium 2 Tanner Sexual Maturity Rating). Status gizi dinilai dengan menghitung indek massa tubuh dan dibedakan menjadi empat kategori. Status sosial ekonomi ditentukan dengan menggunakan kriteria Sajogyo berdasarkan pendapatan keluarga setiap tahun. HASIL. Usia rata – rata onset pubertas pada anak laki – laki adalah 132 bulan (SD 12 bulan), lebih awal dibandingkan standar usia onset pubertas saat ini, yaitu 138 bulan [95% CI -7.97 - -3.29, P < 0.01]. Usia onset pubertas secara bermakna lebih awal pada anak laki – laki yang tinggal di perkotaan (rerata 130 bulan) dibandingkan dengan di perdesaan (rerata 135 bulan) [95% CI -9.687 - -0.388, P = 0.034]. Anak laki – laki di perkotaan mempunyai status sosial ekonomi dan status gizi yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tinggal di perdesaan. Anak laki – laki dengan status sosial ekonomi yang lebih tinggi mengalami pubertas pada usia yang lebih awal dibandingkan anak laki – laki dengan status sosial ekonomi yang lebih rendah. Anak laki – laki dengan status gizi overweight dan risiko overweight mempunyai usia onset pubertas yang lebih awal dibandingkan anak laki – laki dengan status gizi kurang. KESIMPULAN. Anak laki – laki di perkotaan mempunyai usia onset pubertas yang lebih awal dibandingkan anak laki – laki yang tinggal di perdesaan. Terdapat hubungan antara status sosial ekonomi dan status gizi dengan usia onset pubertas anak laki – laki. Kata Kunci. Pubertas; Laki – Laki; Indek Massa Tubuh; Perkotaan; Perdesaan

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:R Medicine > RJ Pediatrics > RJ101 Child Health. Child health services
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Biomedical Science
ID Code:28843
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:02 Aug 2011 09:07
Last Modified:02 Aug 2011 09:07

Repository Staff Only: item control page