HUBUNGAN TINGKAT RESIKO PENCEMARAN SUMUR GALI DENGAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR SUMUR GALI PADA TEMPAT TEMPAT UMUM DI KABUPATEN PURBALINGGA

YUNIARTI, ENDANG (2005) HUBUNGAN TINGKAT RESIKO PENCEMARAN SUMUR GALI DENGAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR SUMUR GALI PADA TEMPAT TEMPAT UMUM DI KABUPATEN PURBALINGGA. Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
34Kb

Official URL: http://www.fkm.undip.ac.id

Abstract

Sumur gali merupakan salah satu sarana air bersih yang sebagian besar dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia karena mudah dalam pembuatan dan dapat dilaksanakan oleh masyarakat itu sendiri dengan peralatan sederhana dan biaya yang murah. Hasil survei sosial ekonomi nasional menunjukkan bahwa masyarakat yang menggunakan Sumur Gali sebesar 46,89% dan dari prosentase tersebut hanya 28,47% yang merupakan sarana Sumur Gali yang terlindung. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hubungan tingkat resiko pencemaransumur gali dengan kualitas bakteriologis air sumur gali pada tempat-tempat umum di Kabupaten Purbalingga tahun 2005. Jenis penelitian yang digunakan adalah survey dengan desain cross sectional. Jumlah sample sebanyak 220 sumur gali,sedangkan analisis data menggunakan uji Chi Square. Dari 220 SGL yang diteliti sebanyak 90 buah (36,4%) termasuk dalam tingkat resiko pencemaran tidak baik sedangkan 140 buah (63,6%) termasuk dalam tingkat resiko pencemaran baik. Dinding sumur sedalam 3 M tidak diplester merupakan variabel resiko pencemaran yang paling banyak ditemui yaitu sebanyak 210 SGL (95,5%). hasil pemeriksaan kualitas bakteriologis menunjukkan 150 buah (68,2%) termasuk kelas kualitas tidak baik, sedangkan 70 buah (31,8%) termasuk kelas baik. Variabel yang berhubungan signifikan antara resiko pencemaran dengan kualitas bakteriologis yaitu jarak SGL dengan pencemaran lain, adanya genangan air pada jarak <10 M, dan SPAL rusak/tidak ada. Balai Desa merupakan TTU dengan tingkat resiko pencemaran paling tidak baik yaitu sebesar 63,8%. Sedangkan pasar merupakan TTU dengan kualitas bakteriologis paling tidak baik yaitu sebesar 100%. Kepada masyarakat disarankan memahami syarat pembuatan SGL, melaksanakan perbaikan dan pemeliharaan SGL. Kepada petugas kesehatan diharapkan meningkatkan frekuensi penyuluhan tentang resiko pencemaran, persyaratan SGL dan hubungan air dengan kesehatan. Sedangkan bagi Kepala Puskesmas/Kepala Dinas Kesehatan disarankan melaksnakan program pengawasan kualitas air. Kata Kunci: tingkat resiko pencemaran,kualitas bakterilogis, sumur gali, tempat tempat umum (TTU) THE RELATIONSHIP BETWEEN WELL CONTAMINATION RISK LEVEL AND WEEL WATER BACTERIOLOGIE QUALITY AT PUBLIC PLACES IN PURBALINGGA DISTRICT IN YEAR 2005 Well is one of clean water supply facilities which is used by most Indonesia people because of their easy made and can be done by the people itself with simple equipment and low budget cost. The Result of national economics survey told that the amount people used well was 46,89% and from that percentage only 28,47%which was the protected well facility. This research was conducted for knowing the relationship between well contamination risk level and well water bacteriologic quality at public places in Purbalingga District in the year 2005. The kind of research was used is survey with cross sectional design. The amount of smple was 220 wells, meanwhile chi square was used for data analyzing. From 220 well which was studied. 80 wells (36,4%) considered as not good contamination risk level, meanwhile 140 wells (63,6%) considered as good contamination risk level. Uncovered well wall in 3 depth was the most found contamination risk variable which was 210 wells (95%). The result of bacteriologie quality examination showed 150 wells (68,2%) considered as not good quality class,meanwhile 70 wells (31,8%) considered as good class. Variable which significanly connected between contamination risk and bacteriologie quality was distance between well and other contamine, the existance of stagnant water at <10 m, and damage waste water disposal. Village office was public places with not good of contamination risk level which 63,8%. Meanwhile market was public places with not good bacteriologie quality which the amount was 100%. To the society is ad viced to understand the settlements of well making, conducting well keeping and reparation. To health worker are andviced to increase dissemination information frequention about contamination risk, well setlements and the relation of health and water. For chief of health community center/chief of health district office are adviced to conduct a water quality monitoring program. Keyword : Contamination risk level, bacteriologies quality, Well, Public Places

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:28716
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:26 Jul 2011 14:30
Last Modified:26 Jul 2011 14:30

Repository Staff Only: item control page