GAMBARAN PERILAKU MAIRIL DAN NYEMPET SANTRI TERHADAP PENCEGAHAN HIV/AIDS DI PONDOK PESANTREN

KAMIASARI, YULI (2011) GAMBARAN PERILAKU MAIRIL DAN NYEMPET SANTRI TERHADAP PENCEGAHAN HIV/AIDS DI PONDOK PESANTREN. Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
14Kb

Official URL: http://www.fkm.undip.ac.id

Abstract

Mairil merupakan hubungan kasih sayang yang terjadi antara sesama jenis yang terjadi di dalam pesantren. dalam hubungan ini dapat termanifestasi kedalam perilaku seksual yang diistilahkan dengan nyempet. Fenomena mairil ini akan diketahui melalui pengalaman santri yang pernah mengalaminya. Perilaku mairil dan nyempet termasuk homoseksual intefemoral yaitu menghimpitkan alat kelamin ke sela-sela paha. HIV/AIDS merupakan penyakit yang berbahaya dan dapat menyerang siapapun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik responden, pengetahuan, persepsi dan pengalaman santri tentang mairil dan nyempet serta pencegahan HIv/AIDS di pondok pesantren. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Subyek penelitian dipilih secara purposive non-random sampling sejumlah enam orang, yang terdiri dari tiga mantan santri dan tiga santri yang pernah melakukan mairil dan nyempet di pesantren dan berasal dari pesantren salafiah. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil penelitian menunujukan bahwa santri menyatakan mairil digambarkan sebagai seorang perempuan, pelaku disebut warok, dan nyempet adalah aktivitas seksual yang dilakukan oleh pasangan santri (sesama jenis) untuk melampiaskan nafsu santri tersebut. Santri melakukan mairil dan nyempet di pesantren didasarkan atas suka sama suka dan ada juga yang melakukan secara pemaksaan. penyebab mairil dan nyempet yaitu lingkungan yang homogen. santri mengetahui bahwa perilaku mairil dan nyempet hukumnya haram dan tidak ada peraturan tentang perilaku mairil dan nyempet di pesantren. Santri beranggapan bahwa tidak ada dampak kesehatan yang mereka alamai karena hanya menghimpitkan alat kelamin kesela-sela paha tanpa memasukan ke dalam dubur. santri melakukan mairil dan nyempet semenjak di pesantren yaitu umur 13-17 tahun, biasa melakukan pada malam hari, melakukannya di kamar dan hampit tiap malam. santri tidak pernah melakukan upaya pencegahan HIV/AIDS karena mereka beranggapan bahwa pesantren terbebas dari HIV/AIDS. Kesimpulan mairil dan nyempet dipesantren bukan hal yang tabu, semua santri mengetahui tentang perilaku mairil dan nyempet, serta pengetahuan santri tentang HIv masih kurang. Kata Kunci: Mairil, Nyempet, Homoseksual, Santri, Pesantren

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:28622
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:15 Jul 2011 09:20
Last Modified:15 Jul 2011 09:20

Repository Staff Only: item control page