PROSES GANTI RUGI DAN SIKAP MASYARAKATPEMBANGUNAN JALAN TOL SEMARANG-BATANG DI DESA SAMBONGSARI KECAMATAN WELERI KABUPATEN KENDAL

Putri Winastu, Dianing (2011) PROSES GANTI RUGI DAN SIKAP MASYARAKATPEMBANGUNAN JALAN TOL SEMARANG-BATANG DI DESA SAMBONGSARI KECAMATAN WELERI KABUPATEN KENDAL. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF (Program D III Pertanahan) - Submitted Version
74Kb

Abstract

Dalam proses pengadaan tanah, rasa keadilan bagi masyarakat adalah yang utama, sehingga dalam hal ini dalam proses pengadaan dan ganti rugi tanah harus mempertimbangkan apa yang diinginkan masyarakat sekitar karena dapat mempengaruhi sikap masyarakat setempat, dan juga harus dilihat prosedur yang dilakukan oleh pihak panitia pengadaan tanah dalam menjalankan proses pengadaan tanah dan ganti–rugi. Di Desa Sambongsari Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal akan di bangun Proyek Jalan Tol Semarang – Batang dengan luas 528.638,20 meter persegi yang merupakan tanah yang paling luas di gunakan untuk pembangunan Proyek Jalan Tol Semarang–Batang yang melintasi Kabupaten Kendal. Sehingga dalam hal ini penulis mengadakan penelitian tentang proses ganti rugi dan sikap masyarakat dalam Proyek Pembangunan Jalan Tol Semarang–Batang yang bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan tata cara pengadaan tanah untuk proyek tersebut sudah sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam pengadaan tanah untuk kepentingan umum, proses pemberian ganti–rugi, bagaimana sikap masyarakat desa Sambongsari, dan hambatan-hambatan dalam pelaksanaan pengadaan dan proses ganti–rugi dalam pembangunan jalan tol tersebut. Dalam penelitian ini pula penulis menggunakan metode penelitian yang menggunakan purposive sampling yang diambil dari warga desa Sambongsari yang terkena Proyek Pembangunan Jalan Tol Semarang – Batang tersebut. Dalam proses pengadaan tanah tersebut, Panitia Pengadaan Tanah Kabupaten Kendal melakukan proses tata cara pengambilalihan tanah sesuai ketentuan yang berlaku dalam pengadaan tanah untuk kepentingan umum. Dampak sosial bagi warga yang kehilangan lahan dapat menjadi bom waktu jika tidak di tangani secara dini. Jhal tersebut terjadi, berarti pembangunan Jalan Tol Semarang–Batang tidak berbasis kerakyatan. Kata kunci: Pengadaan tanah, Kepentingan Umum, Jalan Tol

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:J Political Science > JA Political science (General)
Divisions:Faculty of Social and Political Sciences > Diploma in Land
ID Code:28276
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:08 Jun 2011 11:12
Last Modified:08 Jun 2011 11:12

Repository Staff Only: item control page