HUBUNGAN HUKUM ANTARA DOKTER DENGAN FASTEN DALAM UPAYA PELAYANAN MEDIS DI RUMAH SAKIT

Abstract

Penelitian disertasi ini mengkaji "Hubungan Hukum Antara Dokter Dengan Pasien Dalam Upaya Pelayanan Medis Di Rumah Sakit". Penelitian ini bertujuan untuk menemukan saat terjadinya hubungan antara dokter dengan pasien, penyebab terjadinya sengketa antara dokter dengan pasien, dan seberapa jauh pertanggungjawaban dokter terhadap pasien dalam upaya pelayanan medis di rumah. Hubungan antara dokter dengan pasien berawal dari pola hubungan yang vertikal yang bertolak dari prinsip father knows best yang melahirkan hubungan yang bersifat patemalistik. Dalam hubungan ini kedudukan dokter dengan pasien tidak sederajat. Hubungan antara dokter dengan pasien melahirkan aspek hukum inspanningsverbintenis yang obyek perikatannya adalah upaya maksimal untuk kesembuhan / pemeliharaan kesehatan pasien yang dilakukan dengan secara hati¬hati dan penuh ketegangan berflasarkan ilmu pengetahuan dan pengalanian dokter untuk mengupayakan kesembuhan pasien. Penelitian ini bertolak dan paradigma terpadu yang memusatkan perhatiannya pada realitas sosial tingkat makro dan mikro. Realitas sosial tingkat makro dalam mana manusia tidak dapat bertindak semaunya tetapi tindakan manusia itu sepenuhnya ditentukan oleh norma-norma, kebiasaan dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi. Berdasarkan paradigma tersebut tindakan medis tertentu dokter terhadap pasien tidak sealu diatur oleh aturan-aturan hukum, norma-norma dan nilai¬thlai yang telah disebut dalam Lafal Sumpah Dokter, tetapi juga dalam Kole Etik Kedokteran Indonesia. Sedangkan mikro tercermin dalam hubungan hukum antara dokter dengan pasien adalah merupakan hubungan yang sangat pribadi, individu dengan individu adalah merupakan tindakan sosial yang penuh arti dari individu. Metode pendekatan penelitian ini menggunakan perpaduan antara metode pendekatan doktrinal untuk mendapatkan data sekunder dan non doktrinal / sociolegal research untuk mendapatkan data primer. Analisisnya dilakukan secara deduktif untuk data sekunder dan secara induktif untuk data primer. Sedangkan lokasi penelitian di Kotamadya Semarang. Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa saat terjadinya hubungan hukum antara dokter dengan pasien adalah pada saat pasien menyatakan keluhannya dan dokter menyanggupi untuk mengobati. Penyebab terjadinya sengketa antara dokter dengan pasien adalah karena (I) adanya perubahan dalam masyarakat seiring dengan adanya globalisasi dan ekonomi, (2) adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang diterima bagi pengguna jasa pelayanan medis, (3) adanya perbedaan persepsi mengenai obyek perikatan antara dokter dengan pasien dan (4) adanya miskomunikasi antara dokter dengan pasien. Tanggung jawab dokter dalam upaya pelayanan medis di rumah sakit meliputi tanggung jawab etik, tanggung jawab profesi dan tanggung jawab hukum yaitu tanggung jawab dokter yang berkaitan dengan hukum pidana, perdata dan administrasi. Kata kunci : Hubungan Hukum, Dokter, Pasien dan Rumah Sakit ABSTRACT The objective of study is to study "The Legal Relationship Between Doctor and Patient of Medical Service In Hospital". This research studies Hubungan Hukum Antara Dokter Dengan Pasien Dalam Upaya Pelayanan Medis Di Rumah Sakit. The aims of the research are to figure out the moment of the contact between physicians and patients, the cause of conflict between physicians and patients, and the quality of physicians' responsibility in handling the failure of medical service. The contact between physicians and medical patients starts from the principle of vertical paternalistic pattern of_ ather knows best. In this pattern, the position of physicians and patients is unequal. This causes a legal aspect of inspanningsverbitenis of which the relation pattern is an optimal effort of careful and accurate handling based on science and physicians'experience in curing patients. This research departs from the integrated paradigm that concentrates on the macro level social reality and micro level social teality. For the makro level that human could not act he likes but the human action is fully determinated by the norms, traditions and values that have been respected higly. Based on this paradigm certain medical action the doctor to the patient is not always regularized by the legal rules, norm and values that have already been said in The Doctor Oath's Lafaz but also in Kode Etik Kedokteran Indonesia — KODEKI (Code of Medical Ethics). Meanwhile the micro level reality social is reflected on the legal relationship between doctor and patient is that the personal relationship, personal by personal is a social action that is meaningful from individu. The methods used in this research are integrated approaches namely : doctrinal approach used to gain secondary data and non - doctrinal or sociolegal approach used to gain primary data The secondary data are analyzed with deductive method while the primary data are analyzed with inductive method. This research is carried out in Semarang Municipality. Based on the analysis, the moment physicians and patients making contact is from the moment when patients consulting to the physician and the physician agrees to cure the patients. The main causes of conflict between physicians and medical patients are because of (1) the change of perception in community along with globalization era, (2) a gap between expectation and reality received by medical service user, (3) the different perception of relation pattern between physicians and patients, and (4) miscommunication between physicians and patients. Physicians responsibilities in providing medical service are including ethics, profession, and law covering physicians responsibility in criminal law, civil law, and administrative law. Key words : Legal Relationship, Physician, Patient, and Hospital.