RANCANG BANGUN ALAT PENGGILING PADA PRODUKSI KERUPUK LEGENDARIKARAK SEBAGAI USAHA UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS DAN KUALITAS PRODUK

Abstract

Di Kota Semarang, keberadaan migrant' krupuk legendar/karak tidak dapat diabaikan sebagai suatu unit usaha kecil komersial. Salah satu pengrajin karak legendar adalah UD SINAR yang dipimpin oleh Bapak Hanis N yang berlokasi di Kelurahan Pedurungan Kidul, Kecamatan Pedurungan, Semarang, UD SINAR memproduksi karak sebanyak 8,000 buah/hari dengan bahan baku beras sebanyak 75 kg. Proses pembuatan krupuk legendar meliputi tahap pencucian, pemasakan, penghalusan dan pengeringan. Kendala yang dihadapi oleh UKM krupuk legendar/karak UD SINAR adalah pada proses pembuatan krupuk yang masih manual terutama pada proses penghancuran/pelumatan. Proses penghancuran/pelumatan bahan baku masih dilakukan dengan tenaga manusia sehingga membutuhkan waktu yang lama (1 hari hanya mampu melumatkan 75 kg bahan), krupuk tidak higienis, kelembutan basil pelumatan tidak homogen, akibatnya ketebalan krupuk tidak seragam sehingga kualitasnya kurang bagus, serta membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Proses pelumatan juga membutuhkan tekanan yang cukup kuat, sehingga akan menguras tenaga manusia. Dengan kendala ini maka pada waktu permintaan pasar meningkat sulit untuk dipenuhi. Sampai saat ini UKM UD SINAR hanya mampu memenuhi kebutuhan pasar sekitar 75 kg/hari, padahal permintaan pasar sampai 120 kg/hari. Hal ini dikarenakan masih manualnya metode pembuatan terutama pada proses penghancuran/pelumatan. Untuk mengatasi perrnasalahan di atas maka perlu dilakukan perbaikan sistem penghancuran/pelumatan dari cara manual ke cara yang lebih modem yaitu dengan mekanisasi peralatan proses. Peralatan proses yang dimaksud adalah rancang bangun alat pelumat/penggiling bahan baku kerupuk karak. Alat ini terdiri dari lima bagian utama yaitu (1) unit penggiling berbentuk screw yang berfungsi menggiling adonan yang masuk dari feeder/masukan umpan dan mengalirkannya menuju pengeluaran, (2) meja yang digunakan untuk menempatkan mesin penggiling, tempat penampung produk adonan/cetakan dan motor pengerak, (3) motor penggerak yang digunakan untuk mengerakan poros screw, (4) feeder atau masukan yang berfungsi untuk menanpung bahan baku yang akan digiling dan (5) penampung/cetakan yang berfungsi untuk menampung hasil gilingan. Dad hasil uji coba dan aplikasi, alat ini ternyata mampu meningkatkan kapasitas produksi dari 75 kilogram per hari menjadi 120 kilogram per hari (kenaikan 45%), mempercepat proses penghancuran dan pelumatan dari 10 kg/jam bahan baku menjadi 16 kg/janibahaffbakt, kelembutan bahan-pembuat-kerupuk menjadi lebih lembut dan seragam, keseragaman ukuran dan kualitas karak lebih terjaga dan dapat memenuhi permintaan pasar yang setiap tahunnya cenderung meningkat Dengan adanya tambahan investasi berupa alat ini maka akan meningkatkan produktifitas dan kapasitas produksi karak. Dengan potensi yang demikian besar maka dapat merangsang berkembangnya bisnis krupuk nasi/karak ini karena kesulitan yang ada sudah bisa teratasi. Dengan semakin berkembangnya iklim usaha ini akan memperluas lapangan kerja sehingga akan dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja yang akan mengurangi tingkat pengangguran.