DIVERSIFIKASI USAHA BUDIDAYA LAUT MELALUI PEMBESARAN TERIPANG DENGAN TEKNOLOGI CAGE CULTURE UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN KELOMPOK NELAYAN

Widianingsih, Widianingsih and Retno Hartati, Retno and Redjeki, Sri (2009) DIVERSIFIKASI USAHA BUDIDAYA LAUT MELALUI PEMBESARAN TERIPANG DENGAN TEKNOLOGI CAGE CULTURE UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN KELOMPOK NELAYAN. Project Report. FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN.

[img]PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

2227Kb

Abstract

Kepulauan Karimunjawa termasuk dalam wilayah Kabupaten Jepara, terletak di sebelah barat Kota Jepara dengan jarak 45 mil laut (83km). Kepulauan Karimunjawa mempunyai luas 107.225 Ha yang terdiri dart 100.105 Ha lautan dan 7.120 Ha daratan yang tersebar di 27 putau. Sebagian besar (65%) penduduk di sini merupakan nelayan. Kelompok Masyarakat "Berkah Illahi" merupakan suatu kelompok tani nelayan yang metakukan kegiatan penangkapan ikan dan teripang dan usaha budidaya taut, seperti ikan kerapu dengan memakai sistem keramba jaring apung serta budidaya rumput !aut. Dengan kelangkaan dan tingginya harga BBM sebagian anggota kelompok ini tidak dapat melaut dan menangkap ikan, sehingga pendapatan mereka sangat menurun drastis. Sehingga kegiatan iebih difokuskan pada usaha budidaya ikan kerapu dan rumput taut. Teripang merupakan salah satu sumberdaya hayati laut yang banyak terdapat di kepulauan tersebut, namun produksi teripang di Kepulauan Karimunjawa menurun secara drastis. Penangkapan teripang yang dulu dapat dilakukan di perairan yang dekat dengan pemukiman, sekarang nelayan kelompok mitre harus berlayar semakin jauh dan mencari perairan yang semakin dalam dengan bantuan alat selam sehingga menghabiskan BBM lebih banyak dan keuntungan yang semakin kecil. Untuk itu perlu dilakukan suatu upaya untuk meningkatkan produksi teripang yaitu dengan jalan budidaya, mulai dart sistem cage culture, pembesaran, sampai teripang slap jual. Usaha ini merupakan diversifikasi usaha yang telah dilakukan oleh kelompok mitre. Kegiatan penerapan Vucer ini mempunyai tujuan untuk melakukan diversifikasi usaha pada kelompok mitra, yang tadinya hanya budidaya kerapu dan rumput taut, dengan program vucer tambah usaha budidaya teripang, mengaplikasikan teknologi pemetiharaan teripang dengan sistem cage culture, memelihara teripang keel! yang ditangkap dart alam dan dibesarkan dalam sistem cage culture sehingga didapat nilai tambah yang sebelumnya Rp. 10.000,-/individu untuk ukuran kecil menjadi Rp. 35.000,- /individu untuk ukuran besar, meningkatkan produksi teripang sehingga kontinuitas produksi beche-de-mer dapat bedangsung bahkan meningkat, meningkatkan keuntungan dan pendapatan masyarakat kelompok tani nelayan melatui sistem budidaya teripang Berdasarkan permasatahan dan situasi kelompok mitra yang ada make metodotogi pemecahan yang ditawarkan adalah metakukan pelatihan budidaya teripang dengan sistem cage culture bagi kelompok mitra, melakukan praktek pembuatan cage, metakukan pembesaran teripang, perawatan dan pemetiharaan cage yang ditetapkan dan metakukan perbaikan manajemen dan pembukuan sederhana Dad hasil kegiatan dapat dilihat bahwa Budidaya teripang dengan Teknologi Cage culture dapat diterapkan oleh- kelompok mitre. Dengan menerapkan budidaya teripamg pasir dengan teknologi cage culture maka diperoteh pertumbuhan teripang sebesar 161-212 gram dalam 4 bulan dengan tingkat kelangsungan hidup 90-100% dan terdapat kenaikan pendapatan sebesar Rp. 1.720.000,- SUMMARY Karimunjawa Islands belongs to Jepara Regency area, which is situated 45 mil es (83 kms) western of Jepara. The area of Karimunjawa Islands is 107.225 Ha consists of 100.105 Ha sea and 7.120 Ha land having 27 islands. pulau. Most of community (65%) is fishermen. Community group "Berkah Illahi" is a group who catch the fish and seacucumber and culture kerapu and seaweed. With scarcity of fuel and its high price, the could not catch the fish so their income decrease. So they focus on fish and sea weed culture Seacucumber is one of important marine resources, but the production of sea cucumber from Karimunjawa Island decrease. The sea cucumber catch used to be done nearby area but now the fishermen have to sail further and dive deeper to catch the seacucumber so they need more fuel which means they production cost is increased and their income decrease. Therefore to increase sea cucumber, it need to be cultured using cage culture technology and grow out system. The Vucer program were aimed to diver the fishermen bussiness wth seacucumber culture using cage culture technology, to rear small seacucumber become largae seacucumber so the price increase from Rp. 10.000,-/small individu become untuk Rp. 35.000,-/large individu, to increase seacucumber production which support the sustainability of beche-de-rner production, to increase fishermen's income Based on problems faced by targeted group so the problem solving methods is training of seacucumber culture, practical to desain and make cage for seacucumber culture, rearing and grow out of seacucumber, cage maintaining dan improvement of bookeeper. The result of the VUCER activity revealed that the seacucumber culture by cage culture technology is easely applied by fishermen. Using cage caukture technology the weight gained is 161-212 grams in 4 month with 90-100% survival rate and the fishermen's income increase Rp. 1.720.000,-

Item Type:Monograph (Project Report)
Subjects:S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions:Faculty of Fisheries and Marine Sciences > Department of Marine Science
Faculty of Fisheries and Marine Sciences > Department of Fisheries
ID Code:27869
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:19 May 2011 09:38
Last Modified:19 May 2011 09:38

Repository Staff Only: item control page