PERBAIKAN KUALITAS BENIN ABALON (HALIOTIS ASININA) MELALUI PENGGUNAAN OSONIZATOR YANG DILENGKAPI DENGAN SANDED FILTER SYSTEM

Yulianto, Bambang and Indarjo, Agus and Samidjan, Istiyanto (2009) PERBAIKAN KUALITAS BENIN ABALON (HALIOTIS ASININA) MELALUI PENGGUNAAN OSONIZATOR YANG DILENGKAPI DENGAN SANDED FILTER SYSTEM. Project Report. FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN.

[img]PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

4Mb

Abstract

Abalon Mata Tujuh (Haliotis asinina) merupakan komoditas perikanan bernilai tinggi, khususnya di negara-negara maju di Hongkong, Eropa dan Amerika Utara. Jenis ini memiliki tingkatan trofik rendah dengan harga tinggi sehingga perlu dikembangkan reproduksinya, terutama kelangsungan hidup embrio dan larvanya. Daging abalon mernpunyai nilai gizi yang cukup tinggi dengan kandungan protein 71,99%, lemak 3,20%, serat 5,60%, dan abu 11,11%. Cangkangnya mempunyai nilai estetika yang dapat digunakan untuk perhiasan, pembuatan kancing baju, dan berbagai bentuk barang kerajinan lainnya. Produksi abalon saat ini lebih banyak diperoleh dari tangkapan di alam. Hal tersebut akan menimbulkan kekhawatiran terjadinva penurunan populasi di alam. Selama ini Abalon masih dipanen dari alam, sedangkan pembudidayaan di tingkat masyarakat masih bersifat melakukan pembesaran dan benih yang diambil dari Main. Penelitian-penelitian mengenai pembenihan dan budidaya Abalon masih berjalan di beberapa Balai Penelitian maupun di lingkungan perguruan tinggi. Mengingat nilai ekonomis yang tinggi dan masih rendahnya kemarnpuan reproduksi benih dan budidaya abalon, rnaka masih sangat perlu sekali melakukan penelitian dan pengembangan pembenihan dan pembudidayaan kerang Abalon di Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembesaran benih Abalon H asinina dengan menekankan pada perbaikan dan peningkatan kualitas air pemeliharaan menggunakan peralatan ozonisator dan sand filter system. Induk Abalon diambil langsung dari alam di Kepulauan Karimunjawa dan Balai Budidaya Laut Lombok, NTB. Selain itu, kegiatan bertujuan untuk memperkenalkan usaha pembesaran budidaya kerang Abalon kepada masyarakat di Desa Bandengan Kabupaten Jepara dengan memberikan bantuan benih kerang Abalon dan peralatan pendukung budidaya kepada seorang pengusaha pengumpul ikan hias dan terumbu karang di desa tersebut untuk melakukan percobaan usaha pembesaran. Berdasarkan hasil kegiatan pembesaran benih kerang Abalon menunjukkan bahwa benih kerang Abalon mampu untuk berkembang menjadi besar dengan cara dibudidaya pada bak¬bak beton yang diberikan aliran air dan tambahan alai ozonisator dan -system filter pasir. Hal ini dapat dilihat dari panjang dan lebar rata--rata benih Abalon pada bulan September 2009 1alu yaitu 0,984 ± 0,195 cm dan 0,383 ± 0,0813 cm dan pada bulan Nopember 2009 ini menjadi 2,183 ± 0,197 cm dan 1,140 ± 0,124 cm. Namun demikian masih terjadi tingkat kematian yang cukup tinggi dari kerang abalon dewasa yang dipelihara tersebut. Tingkat kematian kerang abalon dewasa selama dua bulan sebesar ± 90%. Kata kunci: Abalone, ozonisator, sand filter system QUALITY IMPROVEMENT OF LARVA OF ABALONE (HALIOTIS ASININA) THROUGH THE USE OF OSONIZATOR AND SAND FILTER SYSTEM Seven eyes Abalon (Haliotis asinina) is a valuable fishery commodities, particularly in developed countries, like Hong Kong, Europe and North America. It has low levels trofik high prices that have developed reproduction, especially the survival of embryos and larvae. Abalon meat has a high nutritional value with protein content 71.99%, fat 3.20%, 5.60% fiber, and ash 11.11%. Shell has an aesthetic value that can be used for jewelry, making buttons, and various other forms of handicraft. Production abalon currently obtained more by the catch in nature. This will cause in natural population decline. Until now, most abalon is harvested from nature, whereas culture activities at the community level are still done by growing of the larvae taken from nature. Studies of spawning and culture of Abalone is still running in several Central Research and the University in our country. Given the high economic value and reproductive capability of larvae and abalone culture, it is very important to do research and development, especially on the culture and spawning of abalone in Indonesia. This activity aims to improve the quality of larvae of Abalone I-I. asinina with emphasis on the improvement and maintenance of water quality using ozonisator equipment and sand filter system. Abalon's brood taken directly from nature in Karimun Jawa Islands and Lombok Marine Culture Center, NTB. In addition, this activity aimed to introduce and socialize business of abalone culture to community in the village of Bandengan, Jepara by providing a contribution of abalone larvae and the equipments of abalone culture to community. Based on the results of the abalon culture showed that the larvae of balon able to growth signific&ntty by culturing them in the concrete container troughs which provided by an additional water flow, ozonisator equipment and sand filter system. It can be observed from the average length and average width of the abalone seed, whereas in September 2009 are 0.984 ± 0.195 cm and 0.383 ± 0.0813 cm, and in November 2009 became 2.183 ± 0.197 cm and 1.140 ± 0.124 cm. However, mortality rates are still going high enough in adult abalone. The death rate of adult oysters for two months for was about ± 90%. Key Words: Abalone, ozonisator, sand filter system

Item Type:Monograph (Project Report)
Subjects:S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions:Faculty of Fisheries and Marine Sciences > Department of Marine Science
Faculty of Fisheries and Marine Sciences > Department of Fisheries
ID Code:27868
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:19 May 2011 09:36
Last Modified:19 May 2011 09:36

Repository Staff Only: item control page