PEMANFAATAN AIR PEREBUSAN UNTUK PEMBUATAN KERUPUK IKAN SEBAGAI PRODUK ALTERNATIF INDUSTRI KECIL BANDENG DURI LUNAK

Abstract

UKM bandeng dun lunak Bu Jura adalah UKM yang bergerak pada 1 jenis usaha saja yaitu produksi ikan bandeng. Masalah yang muncul dari proses produksi pengolahan ikan bandeng duri lunak adalah terbentuknya sisa pro duksi yang berupa cairan yang keluar dari massa ikan pada saat proses pemasakan dengan uap air panas. Cairan produk ini merupakan bahan organik yang kaya nutrisi (protein). Selama ini cairan kaya gizi ini belum dimanfaatkan secara ekonomis komersial untuk meningkatkan pendapatan / penghasilan UKM. Sehingga air perebusan ini dapat dikembangkan menjadi bahan baku untuk proses produksi komersial lain diantaranya adalah untuk produksi keruipuk ikan. Kerupuk merupakan salah satu jenis makanan yang mempunyai seg;men pasar yang luas. Akan tetapi pengetahuan dan teknologi dan kompetensi teknis SDM untuk melakukan produksi kerupuk sari ikan belum dikuasai. Demikian juga peralatan produksi kerupuk juga belum ada. Kegiatan ini secara umum bertujuan untuk mengoptimalkan bahan baku yang tersedia dalam proses pengolahan ikan bandeng duri lunak untuk menghasilkan produk komersial, dalam hal ini adalah memanfaatkan sari ikan basil proses produksi ikan bandeng duri lunak untuk menghasilkan kerupuk ikan. Secara sepsifik kegiatan ini bertujuan untuk : (a) membentuk unit produksi kerupuk sari ikan dengan kapasitas produksi 50 kg / hari, (b) melakukan pengujian nilai gizi terhadap produk kerupuk sari ikan yang akan merupakan salah satu tolok ukur pasar untuk membeli produk kerupuk ini. Metode yang akan diaplikasikan untuk memecahkan masalah produksi kerupuk ini adalah sebagai berikut: (a) transfer IPTEKS, (b) pembuatan mesin produksi, (c) pelatihan penggunaan aim produksi (transfer kompetensi teknis operasional produksi kerupuk) Hasil kegiatan program vucer ini berupa : (a) tranfer IPTEKS teknologi proses produksi krupuk (b) peralatan produksi kerupuk , yaitu (I) alat pengukus terbuat dari bahan stainless steel. Bagian dalam dari alat pengukus ini terdapat loyang sebanyak 4 buah yang berfungsi untuk menaruh adonan kerupuk. Kapasitas alat ini berkisar 40 kg. Alat pengukus ini berfungsi sebagai alat untuk mengukus adonan kerupuk dengan sistem pemasakan menggunakan uap. (2) Alat pencetak adonan kerupuk, yaitu alat berbentuk setengah lingkaran dengan panjang 35 cm dan diameter 5 cm dan terbuat dari bahan stainlees steel. Alat ini berfungsi untuk mencetak adonan kentpulc sehingga bentuk kerupuk seragam dan menarik (3) alat pemotong kerupuk, yaitu alat yang berfungsi untuk meniotong kerupuk sehingga kerupuk memiliki ketebalan yang =rata. Alat ini terbuat dari stainlees steel yang terdiri dari bagian (pisau, meja, mengatur ketebalan kerupuk. (4) Oven, yaitu alat yang berfungsi untuk mengeringkan adonan kerupuk. Oven ini berukuran 40 x 40 x 35 cm dan menggunakan bahan bakar gas LPG. Oven ini difungsikan sebagai pengering jika menghadapi musim hujan. (e) praktek penggunaan alat produksi kerupuk, (d) pengujian produk krupuk yang meliputi uji organoleptik dan uji proksimat. SUMMARY SMEs. milkfish soft spines "Bu .hum " is a SlvfEs. engaged in only 1 type of business is the production of soft spines milkfish fish. Issues arising from the production process is the remaining liquid out of the mass fish during the cooking process with hot water vapor. Liquid product is rich in organic matter nutrients (proteins and fatty acids). So far, this nutrient-rich liquid not be economically exploited commercially to increase the income of SMEs. The liquid so that it can be developed into raw materials for other commercial production process for the production of which is craker . Cracker is one type of food that has a broad market segment. However, knowledge and technology, human resources and technical competence to perform the production of fish crackers juice has not been mastered. Similarly, the production equipment is also not crisp. These activities generally aim to optimize the raw materials available in soft spine fish processing to produce razor commercial product, in this case is the use of extracts of milk fish for producing extract fish crackers. In receive specific activity aims to: (a) create a production unit of fish juice cracker with production capacity of 50 kg / day, (b) conduct tests nutritional value of fish extract cracker will be one measure of the market to buy crackers this product. The method will be applied to solve this crisp production are as follows: (a) transfer knowledge and technolgy, (b) making the production machine, (c) training the use of means of production (technical competence transfer of production operations cracker) The results of this vucer program activities include: (a) transfer knowledge and technology of production processes cracker (b) cracker production equipment, namely (1) Steamer tool made of stainless steel. The inside of the tool pan steamer have as many as 4 pieces that served to put the dough crackers. The capacity of these devices ranges from 40 kg. Steamer serves as a tool to steam cracker dough with cooking using steam system. (2) cracker mold, which is a tool with a semicircular length of 35 cm and 5 cm in diameter and made of steel stainlees. This tool is to shape the cracker dough that forms a uniform and attractive crackers (3) cutting tools cracker, which is a tool that serves to cut the cracker, so crackers have a uniform thickness. This tool is made of steel stainlees consisting of parts (knife, a table, set the thickness of the crackers. (4) oven, which is a tool that serves to dry the dough crackers. Oven is sized 40 x 40 x 35 cm and using LPG gas fuel. Oven It functioned as a dryer when faced with the rainy season. (c) the practice of the use of a cracker production, (d) Cracker product testing that includes organoleptic test and test proksimat.