PEMANFAATAN STEAMER UNTUK OPTIMALISASI PRODUKSI KERANG SAVING DI UD MURIA ASIH, KABUPATEN BREBES

Abstract

Kerang Simping (Amusium sp) merupakan hasil tangkapan nelayan yang bersifat musiman, sehingga pada saat musim puncak/panen raya, LTD Muria Asih sebagai industri mitra pada program vucer ini sangat kewalahan dalam menangani kerang simping, bahkan sampai menolak kedatangan kerang simping segar dari nelayan atau bakul/pedagang ikan karena terbatasnya kapasitas sarana penyimpan, luas lokasi dan tenaga kerja untuk memproses kerang simping segar menjadi produk¬produk kerang segar untuk dikirim ke Jakarta. Oleh karena itu perlu adanya upaya pengolahan kerang simping dalam bentuk diversifikasi produk lain misalnya menjadi produk kering. Untuk mengolah menjadi kerang simping kering, sebelum dikeringkan kerang simping terlebih dahulu diblanching I dikukus agar berkurang kadar aimya sehingga proses pengeringan dapat dilakukan lebih cepat, sehingga produktivitas proses pengolahan juga akan meningkat. Dalam program vucer ini diberikan alat berupa steamer dengan sistem conveyor untuk melakukan proses blanching dengan uap air panas. Proses blanching dapat menggunakan dandang perebusan biasa akan tetapi hasilnya kurang optimal dan kapasitasnya kurang besar serta berpotensi kurang bersih karena hatus selalu dilakukan proses buka tutup dan pengangkatan produk. Dengan penggunaan alat ini, otot kerang simping hanya diletakkan pada keranjang dan dimasukkan ke dalam conveyor yang selanjutnya akan masuk ke ruang steamer selama 2 menit kemudian kerang simping yang sudah diblanching akan keluar dan siap untuk dikeringkan. Proses blanching dilakukan pada suhu 70°C selama 2 menit. Otot kerang simping yang sudah diblanching akan tampak lebih kompak teksturnya karena kadar aimya sudah berkurang.