Ismunarti, Dwi Haryo and Susilo, Endang Sri and Ridlo, All (2009) REVITALISASI KOLAM BERO DAN PEMANFAATAN GREY WATER UNTUK BUDIDAYA PEMBESARAN NILA UNTUK MENJADIKAN RUMAH PANTI BERBASIS KEWIRAUSAHAAN DI PANTI ASUHAN MUHAMMADIYAH SEMARANG. Project Report. FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN.
PDF - Published Version Restricted to Repository staff only 2409Kb |
Abstract
Panti Asuhan Muhammadiyah merupakan amal usaha persyarikatan Muhammadiyah untuk pembinaan dan pendidikan bagi anak yatim piatu, anak yatim dan anak terlantar. Salah satu fasilitas yang dimiliki panti adalah kolam dan kebun seluas 3000 m2. Kolam merupakan kolam tidak permanent. Sumber air kolam mengandalkan air hujan. Pada musim kemarau, volume air sangat berkurang sehingga tidak dapat digunakan untuk budidaya. Di sisi lain kawasan panti sebenarnya dilewati saluran pembuangan air dari perkampungan di sekitarnya. Di samping itu dari kegiatan 70 penghuni panti untuk wudlu, mandi, dll akan menghasilkan limbah greywater setiap harinya. Greywater merupakan limbah dari proses mencuci, mandi, membersihkan rumah dan memasak. Sekitar 60 % air buangan rumah tangga merupakan grey water. Beberapa teknologi sederhana telah dikembangkan untuk mengolah greywater. Teknologi Wastewater garden (WWG) dan taman ekoteknologi (ecotech garden) merupakan teknologi pengolah limbah cair skala rumah tangga. Prinsip yang digunakan dalam teknologi tersebut adalah pemumian limbah menggunakan tanaman. Akar tanaman akan menyerap unsur kimia nitrogen dan phosphor untuk dimanfaatkan bagi pertumbuhan_ Setelah proses pemurnian, kandungan nitrogen akan berkurang 45¬80% dan kadar phosphor akan berkurang 30-60% (Arwinda, 2008). Kandungan kadar pencemar amoniak akan turun 50%, BOD turun 33%, deterjen turun 14% dan SS(suspended solid) turun 40 %, bakteri pathogen e-coli di dalam air bisa ditekan sebesar 98% ( Siahaan, 2009). Air yang telah melalui proses pemurnian akan menjadi jernih, tidak berbau dan dapat dimanfaatkan kembali. Pemanfaatkan kembali limbah greywater dan revitalisasi kolam bero telah dikembangkan pada program pengabdian untuk budidaya pembesaran ikan nila. Kegiatan yang telah dilakukan adalah pembersihan dan perbaikan pematang kolam yaitu dengan memasang pagar bambu setinggi 1 meter mengelilingi kolam dengan luas 15x35 m2. Pembuatan kolam unit pengolah limbah grey water, pembuatan in let dan out let. Pelaksanaan dengan melibatkan peran aktif khalayak sasaran yaitu penghuni panti dengan kerja bakti. Penebaran bibit dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2009. Penebaran dilakukan sore hari setelah matahari tidak terlalu panas dan suhu air kolam sudah mulai turun. Pemilihan waktu sore hari supaya benih tidal( stres terutama akibat sinar matahari. Pembesaran dapat diartikan sebagai kegiatan pemeliharaan hingga mencapai ukuran konsumsi. Meskipun penumbuhan pakan alami melaui pemupukan sudah dilakukan, namun jumlahnya masih terbatas sehingga pemberian pakan tambahan hams dilakukan setiap hari. Pakan tambahan berupa pellet. Masa pemeliharaan selama 4-6 bulan. Perkiraan waktu panen pada bulan Desember 2009. Bila kondisi pemeliharaan balk maka tingkat keberhasilan akan mencapai 85%. SUMARY Panti Asuhan Muhammadiyah is an orphanage conducted by Muhammadiyah Moslem Union which aimed to train and educate orphan and street children. One facility owned by this orphanage is 3000m2 garden with pond. The pond was build traditionally with no concrete structure. There is no source of water for the pond but rain water therefore no culture activity could be conducted due to lack of water during dry season. In contrast next to the orphanage house there is a non-stop waste-water ("grey-water") drainage flow from the nearby village, and from the orphanage itself. Grey-water is a wastewater from cleaning, washing, bathing and cooking processes which count almost up to 60% of household wastewater. This left-water could be use again with very simple water purifier technology. Waste-Water Garden technology and Eco-technology Garden is one simple technology on home scale waste-water treatment. The main principle of this technology is using plant as water purifier. Plant roots will absorb nitrogen and phosphorus for their growth up to respectively 45-80% and 30-60% of the initial concentration (Arwinda, 2008). The other important thing is that after passing this system the ammonium-content pollutant will reduce up to 50%, BOD 33%, detergent 14%, suspended solid 40%, and pathogen e-eoli even up to 98% (Siahaan, 2009). After purification the outcome water will be clean, non smell and ready for use. The re-use of grey-water and pond revitalization has been conducted for social service programme for the purpose of Nila fish culture. The pond revitalization was including cleaning of 15x35 m2 pond, dyke fixing and fencing the pond with 1 m height fence. Waste-water treatment was conducted along the existing grey-water drainage and an inlet and outlet channel was built to connect to the pond. This activity was involving all orphanage children. Fish-fry spraying was conducted on 21 August 2009 evening on purpose to reduce fish stress due to high temperature of the pond's water. Beside fertilization during the pond preparation, additional fish pellet feeding was also conducted for the optimal growth of the fish. The fish will be cultured up to the optimum sized for more or less 4 months period, therefore harvesting will be conducted in December 2009. Hopefully with continuous good culture practices 85% of the fishes will be harvested in optimum size.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Divisions: | Faculty of Fisheries and Marine Sciences > Department of Marine Science Faculty of Fisheries and Marine Sciences > Department of Fisheries |
ID Code: | 27851 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 19 May 2011 08:51 |
Last Modified: | 19 May 2011 08:51 |
Repository Staff Only: item control page