KONSERVASI SUMBER AIR BERSIH DI KELURAHAN GEDAWANG DENGAN MELAKUKAN PELATIHAN PEMBUATAN LUBANG RESAPAN BIOPORI

Abstract

Kelurahan Gedawang terletak di kecamatan Banyumanik, yaitu kecamatan yang terletak di bagian selatan Kota Semarang. Wilayahnya berkontur dengan ketinggian tanah sekitar 300 m dpl, termasuk daerah yang baru berkembang. Dalam Tata Ruang Wilayah, penggunaan lahannya diperuntukkan sebagai fungsi permukiman. Saat ini sudah ada sekitar 7 (tujuh) pengembang yang membuka lahan di daerah tersebut, dengan total jumlah rumah sekitar 6.000 (enarri ribu) unit yang sudah terbangun. Dalam kondisi yang baru terbangun sekitar 50%nya saja, kondisi lingkungan di Kelurahan Gedawang sudah mengalami kekurangan air bersih (kekeringan), sehingga di Kelurahan Gedawang ini oleh Pemerintah Kota Semarang diberi bantuan Sumur Artisis yang tersebar di 3 (tiga) RW, yaitu RW 1, RW 2, dan RW 4.. Dengan berubahnya ground cover dari yang alami menjadi non alami, dari tegalan, sawah, dan pekarangan menjadi perumahan, maka sudah barang tentu hal ini akan mempertinggi debit air larian dan mengurangi debit air resapan. Akibatnya lokasi ini menjadi kekurangan air tanah, ditambah lagi dengan adanya bantuan sumur artesis yang rnengambil air tanah secara berlebihan, akan mempercepat pengurasan air tanah di kelurahan Gedawang. Salah satu cara yang dilakukan dalam pengabdian ini adalah menyadarkan masyarakat untuk melakukan konservasi sumberdaya air dengan cara pembuatan lubang resapan biopori. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk mengajak masyarakat mencintai lingkungannya dengan menjaga ketersediaan air tanah yang mulai langka di wilayah Kelurahan Gedawang, _Kecamatan Banyamanik — Semarang, target dari pengabdian ini minimal akan terpasang beberapa titik lubang resapan biopori di salah satu RW yang telah menerima bantuan sumur artesis dari Pemkot Semarang, akan dipilih lokasi yang berdasarkan prediksi jumlah permukirnannya akan men ingkat banyak seiring dengan perkembangan perumahan yang terjadi di RW tersebut.