AL HUDA, SUHAILAH (2006) PARKLAND DI SURAKARTA. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik .
| PDF - Published Version 64Kb |
Abstract
Kebutuhan manusia agar dapat melepaskan rasa jenuh akibat dari himpitan pekerjaan, rutinitas hidup ataupun kerinduan manusia untuk berinteraksi sosial dengan santai (relax) dan komunikatif melalui budaya – budaya yang ada membutuhkan suatu dimensi atau space ( media dalam bantuk ruang ). Mengkomunikasikan diri sendiri dengan lingkungan sosial maupun alam serta tempat dimana ia berada merupakan salah satu upaya manusia untuk dapat membangun diri dan lingkungannya dengan lebih baik. Dimensi atau space tersebut selayaknya dapat menampung muatan budaya, sosial serta ekonomi yang berbeda – beda. Tempat rekreasi sebagai sarana pengikat serta kontak sosial dibedakan menjadi 3 kategori yang didasarkan pada pola/perilaku yang terjadi didalamnya, yaitu : • Leissure (dilakukan pada waktu luang dan tidak memiliki tema tempat secara khusus). • Recreation (dilakukan pada waktu – waktu luang dan khusus dengan tujuan/tema tertentu pada tempat tertentu). • Park (terdiri dari komponen di atas dengan penekanan pada aspek kultur dan kondisi alam setempat). Perancangan konsep tempat rekreasi ini didasarkan pada konsep Parkland, karena diharapkan mampu menampung keragaman dimensi – dimensi budaya, arsitektur, ekonomi dan kebutuhan yang berkembang. Kota Solo sebagai kota bersejarah yang memiliki khasanah budaya yang tidak ternilai merupakan salah satu kota dan gerbang pariwisata internasional Jawa Tengah. Kota Solo yang dikenal sebagai Kota Budaya memiliki akses internasional Jawa Tengah dan memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, ini ditandai menjamurnya mall dan supermarket yang berdiri di wilayah Kota Solo. Hal ini tidak dapat dilepaskan dari pola aktifitas masyarakat Solo serta tempat dimana Solo merupakan kota pusat budaya di Jawa Tengah. Dampak dari keberadaan Kota Solo sebagai kota yang memiliki multifungsi (kota budaya, wisata, niaga, pendidikan, dan industri kecil) menumbuhkan polaaktifitas dan rutinitas yang terjadi membutuhkan sarana pelepasan (relaksasi). Park dipilih diantara urban leissure dan recreation dikarenakan memiliki nilai ekonomi (nilai jual) yang lebih tinggi, Park juga mampu mewakili pola-pola aktifitas yang dibutuhkan untuk memelihara dan menumbuhkan budaya-budaya yang berkembang pada masyarakat. Perencanaan Parkland ini didasarkan pada kebutuhan yang ada di kota Solo. Lingkup Perancangan kawasan direncanakan pada skala regioanl (Solo). Perancangan dititikberatkan pada lahan di tengah kota. Lokasi ini dipilih karena letaknya yang strategis, juga dikarenakan lahan ini masih kosong, sedangkan Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) mengharapkan dalam jangka kedepan kota Solo memiliki taman kota semacam dream land and park land. B. Tujuan dan Sasaran 1. Tujuan Tujuan pembahasan adalah menggali dan mengidentifikasikan npermasalahn dalam koridor aspek-aspek perencanaan dan perancangan Arsitektur serta merumuskan pemecahan yang terkait dengan perencanaan dan perancangan sebuah Parkland di Surakarta. 2. Sasaran Sasaran yang hendak dicapai adalah program dasar perencanaan dan konsep dasar perancangan dalam Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur yang bertitik tolak dari judul pembahasan, yaitu Parkland di Surakarta yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan dan kriteria desain berdasarkan aspek-aspek panduan perancangan. C. Manfaat 1. Secara Subyektif a. Sebagai tambahan wawasan dan perkembangan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa arsitektur. b. Usulan tentang Parkland di Surakarta diharapkan dapat menjadi salah satu masukan yang berarti bagi masyarakat kota Surakarta dan Pemerintah Kota pada khususnya. c. Bagi pembangunan di sektor pariwisata akan dapat menjadi kontribusi dalam memanfaatkan suatu kawasan potensial sebagai aset wisata pariwisata yang bernilai ekonomis tinggi. 2. Secara Obyektif a. Sebagai suatu persyaratan mata kulah Tugas Akhir yang harus dipenuhi untuk kelulusan Sarjana Strata (S1) Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. b. Sebagai Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur yang akan dilanjutkan ke dalam bentuk grafis. c. Sebagai masukan dan pengalaman dalam mengenali dan mempelajari maslah yang nantinya dapat mengolah alternatif – alternatif pemecahan secara kontekstual dan arsitektural dalam merencanakan dan merancang suatu objek arsitektural D. Lingkup Pembahasan 1. Substansial Lingkup pembahasan dititikberatkan pada hal-hal yang berkaitan dengan disiplin ilmu arsitektur tentang perencanaan dan perancangan Parkland sebagai kawasan rekreasi. 2. Spasial Lingkup pembahasan dititikberatkan pada area perencanaan di Wilayah Kota Surakarta. E. Metode Pembahasan Penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur ini menggunakan metode deskriptif yang menguraikan semua permasalahan dan keadaan sebagaimana mestinya dan kemudian dianalisis serta dinilai secara sistematis dari sudut pandang ilmu yang relevan untuk mendapatkan suatu kriteria desain. Data-data yang diperlukan untuk penyusunan laporan ini diperoleh melalui studi, kepustakaan maupun lapangan. Lankah-langkah yang ditempuh dalam pengumpulan data, dilakukan dengan cara wawancara dengan pihak-pihak yang terkait dengan topik permasalahan, studi literatur serta pengamatan langsung terhadap objek studi banding. F. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dalam Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Parkland di Surakarta adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Mebguraikan tenatng latar belakang, tujuan dan sasaran, manfaat, lingkup pembahasan, metoda pembahasan, dan sistematika pembahasan serta alur pikir. BAB II TINJAUAN UMUM PARKLAND Berisi studi literatur tentang parkland, selanjutnya dibahas mengenai spesifikasi, aktifitas dalam parkland dan interaksi-interaksi yang terjadi dari komponen Parkland dengan unsur-unsurnya, serta kolerasi umum parkland dengan lingkup pelayanan fasilitas kota. Dalam bab ini juga diuraikan tentang 8 elemen pembentuk parkland. BAB III TINJAUAN UMUM KOTA SURAKARTA Berisi uraian tentang kota Surakarta meliputi letak, kondisi dan kebijakan tata ruang serta potensi kota Surakarta sebagai lokasi perencanaan. Bab ini juga memaparkan tentang potensi pengunjung parkland yang akan direncanakan. BAB IV KESIMPULAN, BATASAN, DAN ANGGAPAN Menguraikan tentang kesimpulan, batasan dan anggapan yang relevan dengan topik pembahasan yaitu perencanaan dan perancangan Parkland di Surakarta. BAB V PENDEKATAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PARKLAND DI SURAKARTA Menguraikan tentang dasar-dasar pendekatan konsep melalui pendekatan aspek-aspek perancangan, pendekatan program ruang, pemilihan lokasi tapak serta pendekatan penekanan desain. BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERNCANGAN PARKLAND DI SURAKARTA Menjelaskan tentang tujuan, program perencanaan, konsep perancangan, serta penekanan desain arsitektur yang digunakan sebagai pegangan lebih lanjut dalam proses perancangan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering |
ID Code: | 27572 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 11 May 2011 10:52 |
Last Modified: | 11 May 2011 10:52 |
Repository Staff Only: item control page