BANGUNAN FASILITAS SIRKUIT BALAP OTOMOTIF ROAD RACE DI SEMARANG

TRINUGROHO A, FATH (2007) BANGUNAN FASILITAS SIRKUIT BALAP OTOMOTIF ROAD RACE DI SEMARANG. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik .

[img]
Preview
PDF - Published Version
68Kb

Abstract

Seiring dengan kemajuan bangsa Indonesia dalam berbagai macam bidang diiringi pula dengan semakin berkembangnya dunia olahraga di Indonesia khusunya dalam bidang olahraga otomotif, dengan indikasi semakin banyaknya pembalap-pembalap potensial, hobiis balap, hingga maraknya persaingan pabrikan – pabrikan kendaraan yang mempromosikan produk unggulannya. Indonesia sendiri telah memiliki sirkuit yang bertaraf internasional yaitu Sirkuit Sentul yang terletak di Bogor guna menampung uforia berkembangnya pembalap – pembalap nasional profesional maupun hobiis balap yang hanya ingin menyalurkan hobinya dalam bidang olahraga otomotif. Pihak pemerintah sendiridalm hal ini terkumpul dalam satu induk organisasi yang disebut IMI (Ikatan Motor Indonesia) telah memberikan perhatian khusus dalam mneyikapi berkembangnya dunia olahraga otomotif ini, dengan giat menyelenggarakan berbagai macam event – event balap bertaraf internasional, nasional dan bahkan bertaraf regional atau daerah, hal ini untuk mengakomodasi semakin banyaknya hobiis – hobiis balap yang menyalurkan bakatnya di jalan – jalan raya sehingga membahayakan pengguna jalan maupun pembalap itu sendiri. Semarang merupakan salah satu kota besar di Indonesia dengan perkembangan dunia olahraga yang cukup pesat khususnya pada bidang olahraga otomotif, dengan semakin banyaknya pembalap – pembalap potensial yang lahir dari Jawa Tengah khususnya Kota Semarang. Hal ini diimbangi dengan semakin banyaknya pula event – event balap baik tingkat nasional ataupun tingkat regional yang diselenggarakan di Kota Semarang. Pihak IMI Jateng memberikan wadah untuk menampung kegiatan – kegiatan olahraga otomotif di Jawa Tengah dengan membangun arena balap mobil dan motor yaitu Sirkuit Tawang Mas yang berada di Semarang Utara berada tepat di kawasan PRPP dengan panjang lintasan 1.164 m terdiri dari dua buah ruas jalan lurus dengan panjang 425 m dengan lebar jalan 17 m den sebuah lintasan berbentuk lingkaran selebar 90 m dengan lebar jalan 12 m yang mana nantinya akan dikembangkan lebih panjang lagi pada lintasannya. Namun pada perkembangan selanjutnya sirkuit Tawang Mas sudah tidak dapat untuk dikembangkan lagi sehingga sirkuit yang ada saat ini sudah maksimal penggunaannya. Sirkuit Tawang Mas sering digunakan untuk 2 jenis kegiatan balap mobil dan motor, yaitu : • Road Race Road Race yaitu balap motor yang mengadaptasi dari balap jalan raya yang kemudian diterapkan di dalam sirkuit yang mana peserta harus mengitari sirkuit sesuai putaran yang ditetapkan oleh penyelenggara. • Drag Race Drag Race yaitu kompetisi untuk mobil atau motor yang saling adu cepat di trek lurus sejauh 201 m / 402 m. Di Semarang event olahraga otomotif merupakan salah satu yang paling diminati para pecinta dunia otomotif baik sebagai pembalap, penonton maupun pabrikan kendaraan yang ingin mempromosikan produknya. Dari beberapa event yang telah digelar menunjukkan bahwa minat peserta olahraga ini semakin bertambah banyak pada setiap eventnya, maka event – event olahraga otomotif diadakan 6 kali dalam satu tahun terakhir di dalam sirkuit Tawang Mas sedangkan di daerah JawaTengah sendiri lebih dari 40 kali yang terbagi di beberapa kota di Jawa Tengah (sumber kalender event olahraga otomotif IMI Jawa Tengah Tahun 2006). Banyak pertimbangan kenapa Semarang dipilih mnejadi pusat olahraga otomotif di Jawa Tengah adalah selain Ibukota Jawa Tengah, Kota Semarang merupakan kota yang memiliki letak yang strategis karena berada di Pulau Jawa bagian tengah yang mempunyai kemudahan akses dari beberapa kota yang lainnya seperti Jakarta, Yogyakarta, Surabaya serta kota – kota yang lainnya, disamping itu keberadaan sirkuit yang berada di Semarang berkaitan dengan potensi pendukung yang ada di Kota Semarang. Sirkuit yang ada saat ini yaitu Tawang Mas dalam kaitannya di bidang arsitektur tidak memiliki bangunan – bangunan yang pada umumnya dibutuhkan untuk berdirinya sebuah sirkuit, di Tawang Mas hanya terdapat satu tribun untuk penonton, sedangkan beberapa kebutuhan sirkuit seperti paddock, ruang kesehatan, helipad, bahkan sampai dengan podium untuk penyerahan juara, sirkuit ini tidak memilikinya. Padahal syarat sebuah sirkuit yang layak untuk kegiatan balap harus ada bangunan – bangunan pendukungnya baik itu yang bersangkutan dengan dengan penonton seperti tribun, yang bersangkutan dengan balapan yaitu paddock, podium, hingga menara pengawas jalannya lomba dan yang bersangkutan dengan keselamatan pengguna sirkuit balap seperti medical center dengan ruang – ruang pendukungnya hingga kebutuhan sebuah helipad, bahkan mungkin dalam perkembangannya dibutuhkan pula fasilitas bangunan pendidikan guna mendapatkan bakat-bakat pembalap baru. Namun ironisnya perkembangan sirkuit ini semakin tidak terawat, tribun yang telah ada sudah tidak selayaknya untuk digunakan karena kropos dan hanya berukuran kecil jika dibandingkan dengan trek yang panjang. Jika selama ini kegiatan balap otomotif yang digelar di sirkuit ini banyak menggunakan ruang – ruang yang tidak permanen seperti paddock yang hanya dibuat sementara dengan didirikan tenda atau ruang – ruang kesehatan yang hanya menggunakan mobil ambulans maka seterusnya diharapkan sudah dapat memiliki bangunan – bangunan dengan fasilitas yang menyertainya. Kebutuhan akan kualitas pembalap semakin lama semakin baik tentunya akan ditunjang dengan adanya sebuah fasilitas pendidikan balap yaitu berupa penyediaan kelas-kelas untuk pembalap pemula mendapatkan pendidikan tentang teori olahraga otomotif balap ini disamping trek yang tentunya untuk mempraktekkan kemampuan balap, hal ini bertujuan agar pembalap – pembalap akan selalu ada dari tingkat pemula dan berkesinambungan. Dikarenakan keadaan yang ada saat ini dan telah diterangkan pada uraian diatas menunjukkan bahwa saat ini Kota Semarang berkepentingan untuk memiliki fasilitas olahraga balap otomotif yaitu berupa sirkuit dengan fasilitas pendukung yang memadai dan sesuai standar Nasional agar dapat menampung aktifitas-aktifitas yang berhubungan dengan otomotif khusunya balap motor maupun mobil maka direncanakanlah BANGUNAN FASILITAS SIRKUIT BALAP OTOMOTIF ROAD RACE DI SEMARANG. 1.2 TUJUAN DAN SASARAN PEMBAHASAN 1.2.1 Tujuan Maksud dari Perencanaan dan Perancangan Sirkuit Balap ini adalah untuk memenuhi kebutuhan olahraga otomotif di Jawa Tengah khusunya yang dapat mencakup kegiatan olahraga otomotif berskala nasional dan dapat mengakomodir segala kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan otomotif baik berupa ajang balap atau ajang promosi pabrikan kendaraan. 1.2.2 Sasaran Tersusunnya usulan langkah-langkah pokok pikiran sebagai suatu landasan konseptual perencanaan dan perancangan Bangunan Fasilitas Sirkuit Balap Otomotif Road Race di Semarang, dalam bentuk Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A). 1.3 MANFAAT 1.3.1 Secara Obyektif a) Memberikan pengertian tentang olahraga otomotif serta perkembangannya b) Diharapkan dapat bermanfaat bagi tambahan referensi pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa yang akan menempuh Tugas Akhir. 1.3.2 Secara Subyektif Guna memenuhi salah satu persyaratan dalam menempuh Tugas Akhir sebagai ketentuan kelulusan Sarjana Strata (S1) di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, serta sebagai dasar acuan dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A). 1.4 LINGKUP PEMBAHASAN 1.4.1 Lingkup Substansial Lingkup perencanaan dan perancangan Bangunan Fasilitas Sirkuit Balap Otomotif Road Race di Semarang dikaitkan dengan disiplin ilmu arsitektur, khususnya untuk fungsi bangunan di bidang olahraga, dengan penekanan desain yang sesuai karakteristiknya, serta ditunjang oleh data-data lain yang relevan. 1.4.2 Lingkup Spasial Lokasi tapak direncanakan di Kota Semarang, yang berorientasi dan memiliki aksesibilitas yang baik terhadap area sirkuit. Batas-batas administratif Kota Semarang adalah sebagai berikut : Sebelah Utara : Laut Jawa Sebelah Barat : Kabupaten Kendal Sebelah Selatan : Kabupaten Semarang Sebelah Timur : Kabupaten Demak 1.5 METODE PEMBAHASAN Metode pembahasan yang digunakan adalah : a. Descriptive and documentative method, yaitu dengan mengamati dan merekam konteks lingkungan, bangunan sekitar tapak serta kebutuhan masyarakat Semarang sesuai dengan karakternya dipandang dari sudut arsitektural, yang kesemuanya mengacu pada pembentukan Bangunan Fasilitas Sirkuit Balap Otomotif Road Race di Semarang. b. Case Study Research, yaitu melakukan survey lapangan dan wawancara dengan berbagai pihak yang terkait. Metode ini dilakukan untuk mendapatkan data primer mengenai topik yang akan dibahas. c. Studi Literatur, dilakukan untuk mendapatkan data-data sekunder, berupa studi kepustakaan yang berkaitan dengan sirkuit balap mobil dan motor serta kondisi lingkungan, standar ruang serta pengumpulan data informasi dan peta dari instansi terkait. 1.7 SISTEMATIKA PEMBAHASAN Sistematika pembahasan dalam Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Bangunan Fasilitas Sirkuit Balap Otomotif Road Race di Semarang meliputi : BAB 1 PENDAHULUAN Menguraikan secara garis besar tema utama dalam penyusunan landasan program perencanaan dan perancangan arsitektur, yang didalamnya meliputi latar belakang, tujuan dan sasaran pembahasan, lingkup pembahasan, metode pembahasan yang digunakan, serta kerangka pembahasan yang berisi pokok-pokok pikiran dalam tiap bab yang ada. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Meninjau tentang kepustakaan dan studi pustaka untuk mendukung perencanaan dan perancangan Bangunan Fasilitas Sirkuit Balap Otomotif Road Race di Semarang. BAB 3 TINJAUAN BANGUNAN FASILITAS SIRKUIT BALAP OTOMOTIF ROAD RACE DI SEMARANG Berisi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan, kebijakan pengembangan Kota Semarang, potensi Kota Semarang serta faktor-faktor pendukung perancangan. BAB 4 BATASAN DAN ANGGAPAN Membahas batasan dan anggapan yang diperlukan agar landasan program perencanaan dan perancangan yang disusun akan lebih terarah dan tidak melebar. BAB 5 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Membahas analisis pendekatan aspek fungsional, konstektual, arsitektural, teknis dan kinerja serta aktifitas dan sirkulasi, pengguna dan pendekatan program ruang. BAB 6 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
ID Code:27567
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:11 May 2011 10:43
Last Modified:11 May 2011 10:43

Repository Staff Only: item control page