APPLIKASI BIOTEKNOLOGI PADA PEMBENIHAN LELE SKALA RLMAI-I TANGGA "ADI" SEBAGAI UPAYA MENGATASI KELANGKAAN BENIII DI "KAMPUNG LELE" SAWIT, KABUPATEN BOYOLALI

Abstract

Permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan pengai2diaa ini acialah liasil produksi clan kualitas dad pembenihan lele dumbo secara tradisional atau yang dikenal sebagai atau unit pembenihan rakyat (UPR) di daerah Kabupaten Boyoiall yang rnasih kurang balk. Hal nil dikarenakan teknologi dan cara pemijahan induk niasih digunakan teknologi yang sangat sederhana, yaitu dilakukan secara alami , masih tergantung pada muslin, pengelolaan air masih kurang balk, penanganan telur yang tidak hygiene sehingga sebagai akibatnya terjadilah daya tetas dan kualitas benih lele dumbo serta kelangsungan hidup yang rendah. Materi yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah applikasi "bioteknologi" yaitu penggunaan teknik hiphophysa dengan ovaprim dan probiotik. Selain itu pada kegiatan pengabdian ini juga dilakukan perbaikan system dengan mengaphkasikan Nailer dan perbalkan tandon air. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa dengan applikasi bioteknologi pada pembenihan lele skala ruinah tangga inampit meningkatkan produksi telur sebanyak 30%; hatching rate yang berfluktuasi antara 60 — 80 % menjadi 83,3%, serta peningkatan kelnlushidupan benih lele dad 30-40% menjadi 78,3%. Produksi benih lele rata-rata 58.596 ekor benih/ siklus tanpa mengenal muslin, meningkat dibandingkan dengan produksi sebelumnya yailti 12.000 — 20.000 ckor/siklus pada musim-musim tertentu; kualitas benih yang dihasilkan sehat, tidak terkena serangan penyakit "lele nggantung", dengan ukuran bei1ih lebih seragam, serta terjadi peningkatan pendapatan menjadi R. 5.8.59.000,00 dad ailai semula 12p 1.200.000 —2.000m0isiklus produksi. Untuk itu, kegiatan ini hanya manipti meningkatkan produktivitas dan pendapatan mitra, akan tetapi mitra juga melakukan teknologi ini dengan terampil dan mandiri siva dapat dipakai sebagai percontohan pembenih ikan lele lainnya di wilayah ini Kata Kunci bioteknologi, technik hiphophysa, probiotik, pembenihan lele 1 Stat. PS.Budid.aya Perairan, Jurusan Paikanan, FP1K-Universitas Diponegoro 2 Dibia)ui oleh Direktorat Jenderal Panclidikan Ting, Departemen Pcndidiie n Nasional, smai dengan Surat Thajanjian Pelaksaman Penugamn Pc rgabdinn kepada Masyarakat, Nomon 0 113/19P21-1/PPIWDP2M/1112009 The problem of cat fish hachrey that is located Sawit, are the low production and quality of seed. It is occured because of the traditional technology was used to maintain spawning, eggs and larvae rearing in the roduction procesK siillaFfs—resillie-d on —inconsistency production, low of hatching rate, quality and survival rate. The material used of program was tehnich and produk biotechnology. It was conducted by aplication of hyphophysa tehnich with ovaprim and probiotic. Besides that, improvement of hatchery system was done by installingof biofilter and a new water container in the system. Th result of Vucer's acitivies showed that the application of biotechnology resulted on increasing the egg production (30%); increasing of the hatching rate from 60-80% become to average 83,3%; the survival rate from 40-60% become to 78,3%. The production of cat fish larvae also increased from 12.000 — 20.000 seeds/cycle in particular season become to average 58.596 seeds/cycle in all season, healthier larvae, with highly similar size, then is an increasing also of earning from Rp. 1.200.000 - 2.000.000 become to more less Rp. 5.859.000,00 atter Vucer's program. Stun of the result activity showed that both of increase an economy and technology capability of the partner could be achieve. So the partner hatchery also can be used as pilot project for an other hatchery units in this region. Key words: biotechnology, hyphophysa technique, probiotic and catfish hatchery 1. Aquaculture Study Program, Fisheries Departmenl, Faculty of Fisheries and Marine Science Diponegoro University 2. Funding by High Diretore General o JrHigher Education, Departnunn (Motional Education ,,Number : 018/SP211/PPM/DP2U11/2009