Keragaman Genetik Populasi Induk Abalone (Haliotis diversicolor) Asal Selat Bali dengan Menggunakan Penanda Random Amplified Polimorphic DNA (RAPD).

Andrian , Putu Yogi. P (2010) Keragaman Genetik Populasi Induk Abalone (Haliotis diversicolor) Asal Selat Bali dengan Menggunakan Penanda Random Amplified Polimorphic DNA (RAPD). Undergraduate thesis, Undip.

[img]
Preview
PDF
58Kb

Abstract

Abalone diketahui merupakan golongan gastropoda laut yang penting dari segi ekonomi. Hal tersebut menuntut suatu upaya pemuliaan untuk meningkatkan produktifitas dan kualitasnya, selain juga menjaga kelestariannya di alam. Salah satu prioritas untuk mengoptimalkan produktifitas abalone adalah dengan pengembangan metode induk yang selektif. Upaya awal yang dilakukan untuk menentukan metode persilangan induk yang tepat adalah dengan menentukan keragaman genetik dalam suatu populasi abalone baik yang berada di alam (wild type). PCR-RAPD (Polymerase Chain Reaction-Random Amplified Polimorphic DNA), merupakan salah satu teknik molekuler berupa penggunaan penanda tertentu untuk mempelajari keragaman genetika. Teknik ini melibatkan penempelan primer tertentu dimana target DNA-nya adalah acak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman genetik populasi induk abalon (Haliotis diversicolor) asal Selat Bali dengan penggunaan penanda genetik RAPD. Sampel DNA berasal dari bagian kaki abalone, yang diekstraksi dengan metode fenol. DNA hasil ekstraksi kemudian diamplifikasi pada mesin PCR dengan menggunakan 4 primer yaitu OPA 01, OPA 02, OPA 07 dan OPB 11, dan hasilnya diamati setelah proses elektroforesis pada gel agarose. Nilai keragaman genetik abalone diperoleh dengan menghitung nilai heterozigositas yang mengacu pada prinsip keseimbangan Hardy-Weinberg. Hubungan antar individu dalam populasi dianalisis dengan menggunakan program NTSYS. Berdasarkan hasil dari penelitian ini, nilai rata-rata keragaman genetik untuk induk jantan, induk betina dan populasi berturut-turut adalah 0,471, 0,589 dan 0,495. Nilai ketidaksamaan genetik pada 20 sampel yang dianalisis adalah berkisar dari 0,0000 hingga 0.8182. Dibandingkan dengan keragaman genetik induk abalone di lokasi perairan yang berbeda di Indonesia, maka keragaman induk abalone asal Selat Bali ini tergolong rendah sehingga kurang potensial digunakan sebagai induk untuk persilangan.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords:abalone, RAPD-PCR, primer, keragaman genetik
Subjects:Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
Divisions:Faculty of Science and Mathematics > Department of Biology
ID Code:27272
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:04 May 2011 13:31
Last Modified:04 May 2011 13:31

Repository Staff Only: item control page