SUNDARI, CUNCUN (2000) PENGEMBANGAN HOTEL DIBYA PURI SEBAGAI CITY HOTEL DI SEMARANG. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip.
| PDF - Published Version 44Kb |
Abstract
1. LATAR BELAKANG Kota Semarang direncanakan menjadi pusat perdagangan dan industri yang berskala regional, nasional dan internasional. Kawasan Johar merupakan salah satu pusat perniagaan di Semarang yang mempunyai fasilitas – fasilitas perkantoran, perdagangan dan hunian. Pasar Johar sebagai pasar induk di kota Semarang sangat mendukung kehidupan perniagaan di Semarang, khususnya kawasan Johar. Berdasarkan RTRW Kodamadya Semarang 1995 – 2005, kawasan Johar termasuk ke dalam Wilayah Perkembangan (WP) I dengan cirri kegiatan bersifat perkotaan (Urban) yaitu sebagai pusat kegiatan pelayanan umum (Central Business District) yang meliputi perkantora, perdagangan, komersial, pelabuhan dan industri, perumahan dan lingkungan dengn kepadatan tinggi, konservasi bangunan dan lingkungan bersejarah, revitalisasi daerah yang kurang berkembang. Wilayah perkembangan I terbagi atas pusat kota dan ekstensi pusat lota dan fungsi yang akan dikembangkan mempunyai nilai ekonomis dan kepadatan yang tinggi sebagai pusat kegiatan kota dan pusat pelayanan skala kota. Kota Semarang mengandung nilai sejarah yang sangat tinggi. Kedatangan Belanda sejak tahun 1705 telah memberikan warna terhadap wajah kota Semarang. Perkembangan fisik kota Semarnag yang ditandai dengan banyaknya bangunan berarsitektur colonial, khususnya Belanda, pada saat ini menjadi suatu kekayaan atau asset yang sangat berharga bagi warga kota Semarang. Potensi bangunan bersejarah yaitu kawasan kota lama dan bangunan konservasi lainnya sebagai factor pengembangan elemen – elemen estetika kota. Berdasarkan sejarah kota Semarang, jasa dan pemerintah. Seiring dengan perkembangan jaman, terjadi perubahan – perubahan struktur ekonomi dan social budaya masyarakat Semarang yang mengakibatkan perubahan struktur fisik kota. Melihat dari latar belakang sejarah tersebut, kawasan Johar memilki nilai histories yang sangat tinggi. Berdasarkan buku Inventarisasi dan Dokumen Detail Old City Semarang, potensi lokasi Hotel Dibya Puri sebagai salah satu bangunan peninggalan Belanda yang berada di kawasan Johar, dapat memberikan nilai tambah dalam pembentukan citra kawasan Johar. Pemerintah daerah adalah insttusi yang paling berwenang terhadap perlindungan asset kota Semarang yang mempunyai nilai sejarah tinggi. Salah satu usaha pemerintah daerah dalam melestarikan bangunan bersejarah adalah dengan optimalisasi fungsi bangunan yang berpijak pada SK Walikota No. 646/50/Tahun 1992 tentang konservasi bangunan – bangunan kuno/bersejarah di wilayah kotamadya Dati II Semarang. Rencana penanganan bangunan kuno yang memiliki nilai sejarah dan nilai arsitektur yang tinggi tertuang dalam peraturan daerah berdasarkn SK Gubernur Jawa Tengah No. Hukum G-47/104/4 tanggal 27 Desember 1977 dan diundangkan 15 Juni 1978. dengan adanya otonomi daerah, pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya setempat dapat memberikan nilai tambah terhadap pendapatan asli daerah (PAD) yaitu dengan memanfaatkan secara optimal asset daerah, salah satunya Hotel Dibya Puri Semarang. Upaya pelestarian terhadap Hotel Dibya Puri dengan pengembangan tanpa mengubah fungsi asli sebagai hotel, merupakan salah satu upaya nyata konservasi bangunan yang mampu mengangkat kembali nilai histories dan ekonomis kawasan Johar. Hotel Dibya Puri sebagai banguan bersejarah dengan arsitektur kolonialnya memberikan nilai tambah pada citra kawasan Johar sebagai kawasan niaga, maka Hotel Dibya Puri dikembangakan secara optimal menjadi city hotel yang keberadaannya diharapkan dapat mendukung kawasan perniagaan Johar selanjutnya. Hotel Dibya Puri mempunyai nilai histories yang tinggi maka pendekatan dan langkah – langkah yang dilakukan untuk melestarikan dan mengembangkan Hotel Dibya Puri ini menggunakan konsep konservasi yang dinamis dengan penekanan desain Arsitektur Neo – Vernakular. 2. TUJUAN DAN SASARAN PEMBAHASAN Tujuan adalah menggali dan merumuskan masalah – masalah yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan dalam perkembangan Hotel Dibya Purisebagai upaya optimalisasi terhadap peranan Hotel Dibya Puri sebagai salah satu penopang kegiatan bisnis di kota Semarang melalui perkembangan secara fungsional sebagai city hotel. Sasarannya adalah tersusunnya landasan program perencanaan dan perancangan perkembangan Hotel Dibya Puri sebagai city hotel sebagai landasan konseptual dalam mengembangkan Hotel Dibya Puri menjadi city hotel dengan keistimewaan arsitektur koloninya. 3. LINGKUP PEMBAHASAN Lingkup pembahasan menitikberatkan pada usaha optimalisasi fungsi hotel Dibya Puri sebagai pendukung kegiatan bisnis di kawasan CBD Johar Semarang. Pembahasan dibatasi pada penyusunan konsep dasar pada koservasi bangunan dengan penekanan desain arsitektur noe – vernacular serta pengembangan pada tingkat bintang hotel. Upay konservasi dilakukan dengan penilaian bangunan menggunakan metode pembobotan. Pengembangan peningkatan bintang Hotel Dibya Puri dilakukan dengan standarisasi bintang hotel. 4. METODE PEMBAHASAN Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu langkah – langkah dilakukan dengan mengidentifikasi dan memaparkan data yang telah diperoleh, baik data primer maupun sekunder. Langkah – langkah pengumpulan data primer dan sekunder dengan netode dokumentatif. Data primer diperoleh dari obsevasi lapangan melalui pengamatan, pemotretan, pengukuran, dan wawancara. Sedangkan data sekunder diperoleh dari hasil studi literatur. 5. KERANGKA PEMBAHASAN Kerangka pembahasan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Pengembangan Hotel Dibya Puri sebagai City Hotel ini adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan berisi tentang latar belakang, tujuan dan sasaran, metode pembahasan dan kerangka pembahasan. Bab II Tinjauan Pustaka berisi tentang kepustakaan yang berkaitan dengan konservas, perencanaan dan perancangan hotel, dan penekanan desain arsitektur. Bab III Tinjauan Hotel Dibya Puri berisi tentang tinjauan umum kota Semarang, data fisik dan non fisik Hotel Dibya Puri. Bab IV Kesimpulan, Batasan, dan Anggapan berisi tentang kesimpulan data yang diperoleh, batasan dan anggapan yang akan digunakan sebagai pendukung dalam pembahasan atas cakupan isi dalam penyusunan landasan program perencanaan dan perancangan. Bab V Pendekatan Perencanaan dan Perancangan, berisi pendekatam konservasi melalui analisis Hotel Dibya Puri sebagai bangunan konservasi, dan analisis arsitektur bangunan Hotel Dibya Puri mencakup analisis tampilan bangunan dan pola tata ruang, pendekatan berdasarkan prediksi jumlah pengunjung dan kebutuhan kamar, pendekatan ruang, pendekatan besaran ruang, pendekatan struktur dan pendekatan utilitas serta pendekatan kontekstual dan arsitektural. Bab VI Konsep dan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan, berisi tentang konsep dan program ruang yang akan digunakan sebagai konsep dasar bagi perencanaan dan perancangan arsitektur.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering |
ID Code: | 2721 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 16 Dec 2009 15:06 |
Last Modified: | 16 Dec 2009 15:06 |
Repository Staff Only: item control page