JAVANESE SPEECH LEVELS USED BY THE JAVANESE CHILDREN IN DESA TENGGELES KECAMATAN MEJOBO KABUPATEN KUDUS

BADRUDDIN, AHMAD (2011) JAVANESE SPEECH LEVELS USED BY THE JAVANESE CHILDREN IN DESA TENGGELES KECAMATAN MEJOBO KABUPATEN KUDUS. Undergraduate thesis, University of Diponegoro.

[img]
Preview
PDF (Word to PDF conversion (via antiword) conversion from application/msword to application/pdf) - Published Version
91Kb

Abstract

Banyak sudah penelitian yang dilakukan oleh para linguist yang mengkaji tentang bahasa jawa. Banyak pula yang mengkaji tentang tingkat tutur bahasa tersebut. Hal ini sangatlah wajar karena bahasa jawa merupakan bahasa yang penuh dengan keunikan dan keberagaman. Dari banyaknya sinonim, tingkat kesopanan, dan tingkat tuturnya. Oleh sebab itu, disini penulis membuat sebuah penelitian yang mengkaji tentang tingkat tutur bahasa jawa yang digunakan oleh anak yang lahir dari keluarga jawa yang tinggal di Desa Tenggeles Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus ketika mereka berbicara dengan orang tua maupun orang lain. Berdasar teori yang diciptakan oleh Poedjasoedarma yang membagi tingkat tutur bahasa jawa menjadi tiga, yaitu ngoko, madya, dan krama, penelitian ini menggunakan keluarga jawa sebagai objeknya. Skripsi ini meneliti tiga keluarga yang berbeda, yaitu keluarga buruh, pegawai negeri sipil, dan keluarga petani. Sangat menarik meneliti perbedaan tingkat tutur yang digunakan oleh anak dari keluarga tersebut. Dan lebih menarik lagi jika dapat mengetahui mengapa mereka menggunakan tingkat tutur tersebut dan bagaimana mereka mendapatkan pembelajaran bahasa pertama kali semasa hidupnya. Skripsi ini adalah sebuah penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode dari Sudaryanto yakni Simak Libat Cakap dalam pengumpulan data dan metode Padan dalam menganalisis data. Ada beberapa langkah yang dilakukan dalam mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data, yakni dengan mengumpulkan data percakapan yang menggunakan teknik rekam dan catat, kemudian hasil transkipsi dianalisis dengan menggunakan teori Poedjasoedarma tadi. Setiap kata yang diucapkan oleh anak dianalisis apakah masuk dalam kategori ngoko, madya, atau krama. Kemudian peneliti juga melakukan beberapa interview kepada anak dan orang tuanya. Interview tersebut menanyakan tentang pembelajaran bahasa yang didapat si anak, kemudian perkembangannya setelah mereka dewasa, dan bahasa yang digunakan ketika mereka bicara kepada orang yang lebih tua. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak dari keluarga buruh dan petani menggunakan tingkat tutur ngoko ketika mereka bicara dengan orang tua maupun orang yang lebih tua, sedangkan anak dari keluarga pegawai negeri sipil menggunakan ketiga tingkat tutur tersebut dan mereka juga menggunakan bahasa Indonesia. Meskipun semenjak kecil mereka diajarkan berbahasa karma, seiring berjalannya waktu tingkat tutur bahasa mereka pun berubah.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions:Faculty of Humanities > Department of English
ID Code:27039
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:26 Apr 2011 13:42
Last Modified:26 Apr 2011 13:42

Repository Staff Only: item control page