PERAN KEPEMIMPINAN POLITIK SRI SULTAN HAMENGKU BUWONO IX DALAM DEMORATISASI DI INDONESIA

Aryani, Fresca (2010) PERAN KEPEMIMPINAN POLITIK SRI SULTAN HAMENGKU BUWONO IX DALAM DEMORATISASI DI INDONESIA. Undergraduate thesis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

[img]
Preview
PDF (Jurusan Ilmu Pemerintahan) - Submitted Version
66Kb

Abstract

Indonesia akhir-akhir ini sering dihujat, diremahkan, bahkan cenderung diinjak-injak oleh negara lain. Itu akibat dari kepemimpinan yang kurang tepat yang diterapkan oleh para pemimpin bangsa ini. Sri Sultan Hamengku Buwono IX merupakan contoh panutan pemimpin-pemimpin bangsa ini. Berdarah ningrat namun mengenyam pendidikan di luar negeri. Kehidupannya semasa kecil yang ia jalankan di dalam sebuah keluarga Belanda diharapkan oleh ayahnya agar kelak bisa hidup layaknya orang Barat yang penuh disiplin dan penuh pengabdian pada pekerjaan dan pemikirannya. Latar belakang pendidikannya yang selalu berbaur dengan orang barat membawa Sri Sultan Hamengku Buwono IX lebih berpikiran terbuka dalam menghadapi sebuah perubahan. Kepemipinan yang transformasional dapat diartikan sebagai kemampuan pemimpin mengubah lingkungan kerja, motivasi kerja, pola kerja dan nilai-nilai kerja yang dipersepsikan bawahan sehingga mereka lebih mampu mengoptimalkan kinerja untuk mencapai tujuan organisasi. Sri Sultan Hamengku Buwono IX benar-benar paham akan arti demokratisasi. Belajar mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain merupakan bentuk lain demokrasi yang dihadirkan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Serangan Oemoem 1 Maret tahun 1949 dimana Sri Sultan Hamengku Buwono IX bertidak sebagai pencetus merupakan contoh lain dari peran beliau sebagai pemimpin yang transformasional. Dalam kepemimpinannya yang transformasional, HB IX mencetuskan untuk pertama kali badan legislatif di daerah yang merupakan embrio dari DPR. Selain itu Pemilu Daerah Yogyakarta untuk memilih kepala desa tahun 1951 lebih dahulu dilakukan ketimbang Pemilu Nasional 1955. Oleh sebab itu, kiranya bangsa kita bisa mendapatkan banyak pelajaran dari seorang sosok Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Raja Yogyakarta yang dengan kerendahan hatinya mau bergabung ke dalam NKRI walaupun sebenarnya bila beliau menghendaki, beliau bisa memiliki kekuasaan dan kekuatan yang jauh lebih besar dari sebelumnya. Kepemimpinannya yang transformasional membawa HB IX melakukan perubahan dan pembaharuan yang cukup signifikan dalam demokratisasi yang ada di Indonesia. Kata kunci : Sri Sultan Hamengku Buwono IX, kepemimpinan transformasional, politik, demokratisasi

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:J Political Science > JA Political science (General)
Divisions:Faculty of Social and Political Sciences > Department of Government Science
ID Code:26996
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:25 Apr 2011 13:54
Last Modified:25 Apr 2011 13:54

Repository Staff Only: item control page