TERMINAL BUS TIPE A DI SURAKARTA

WULANDARI, TITIS (2006) TERMINAL BUS TIPE A DI SURAKARTA. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik .

[img]
Preview
PDF - Published Version
77Kb

Abstract

Pembangunan ekonomi dan perkembangan transportasi mempunyai hubungan yang sangat erat dan saling ketergantungan. Perbaikan dalam transportasi pada umumnya akan dapat meningkatkan mobilitas penduduk, terciptanya penurunan ongkos pengiriman barang – barang, terdapatnya pengangkutan barang – barang dengan kecepatan yang lebih tinggi dan perbaikan kualitas/sifat dari jasa – jasa pengangkutan tersebut. Secara langsung atau tidak, transportasi yang efektif dan efisien sangat menentukan perkembangan pembangunan perekonomian pada umumnya. Propinsi Jawa Tengah yang berada di tengah – tengah Pulau Jawa merupakan lintasan daerah dengan arus transportasi yang cukup padat. Propinsi ini merupakan jalur darat penghubung kota – kota besar di Pulau Jawa bagian barat dengan kota – kota besar di Pulau Jawa bagian timur, bahkan menjadi penghubung antar Indonesia bagian barat dengan Indonesia bagian timur. Jeringan jalan yang ada di Propinsi Jawa Tengah terdiri dari jalan nasional 1.215,6 Km, jalan propinsi 2.589,61 Km, jalan kota 3.897 Km, dan jalan kabupaten 19.269 Km. dengan memperhatikan rencana kebutuhan lokasi simpul jalan yang merupakan bagian dari Rencana Tata Ruang, ditetapkan 25 kota dengan fasilitas Terminal Bus Tipe A dan salah satunya adalah Kota Surakarta. Kota Surakarta mempunyai peranan yang strategis. Selain, secara administratif Kota Surakartaa merupakan kota yang sedang berkembang, dilihat dari sisi transportasi, Kota Surakarta merupakan titik tengah jalur dari barat ke timur. Keuntungan lokasi ini menjadikan Kota Surakarta akan terus berkembang sebagai simpul jasa dan distribusi. Oleh karena itu, perlu adanya strategi guna menarik pertumbuhan Kota Surakarta, minimal dalam menampung arus pergerakan regional Jawa Tengah. Kota Surakarta berpotensi sebagai Pusat pengembangan transportasi yang mempunyai potensi sebagai pintu gerbang ke kawasan – kawasan nasional dan mempunyai potensi untuk mendorong daerah sekitarnya. Saat ini transportasi di Kota Surakarta dilayani oleh suatu terminal dan 3 stasiun. Terminal yang dimaksud adalah terminal tirtonadi yang terletak di daerah pinggiran Kota Surakarta. Walaupun terletak di pinggiran kota (Ring Road) namun masih sering menimbulkan kemacetan lalu lintas di kawasan sekitarnya, apalagi jika mendekati hari libur terminal ini menjadi sangat padat. Dampak yang timbul dari beberapa permasalahan di atas adalah meningkatnya arus pergerakan. Angkutan umum menjadi salah satu sarana melakukan pergerakan tentunya memerlukan adanya prasarana terminal yang memadai. Sejalan dengan hal itu untuk mengantisipasi meningkatnya intensitas pergerakan arus lalu lintas di masa yang akan datang sebagai dampak pertumbuhan ekonomi di Surakarta dan di daerah – daerah pengaruhnya. Di satu sisi kinerja pelayanan fasilitas publik di Kota Surakarta belum mampu memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat, yang disebabkan karena keterbatasan sumber daya pendukung baik dana maupun sumber daya lainnya. Salah satu fasilitas publik yang belum mampu memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat Kota Surakarta adalah Terminal Bus Tirtonadi. Terminal yang notabene sudah mengalami pengembangan sebanyak dua kali ternyata masih belum mampu memberikan pelayanan yang optimal kepada para pengguna jasa layanan terminal dalam hal ini adalah penumpang dan operator jasa angkutan. Terminal Tirtonadi memiliki tingkat pelayanan yang kurang terhadap pengguna. Dari pedoman Departemen Perhubungan, kebutuhan lahan untuk terminal Tipe A di pulau jawa adalah 5 Ha, padahal luas lahan Terminal Tirtonadi hanya 35000 m, sehinga ketersediaan terminal Tirtonadi masih kurang sekitar 15000 m. Selain permasalahan diatas juga letak Terminal Tirtonadi yang relatif di tengah kota, dipinggiran daerah sentral bisnis menyebabkan pergerakan angkutan umum AKAP dan AKDP ke dan dari arah timur kota Sirakarta akan membebani ruas – ruas jalan yang sudah padat lalu lintasnya, sehingga menimbulkan keruwetan lalu lintas diruas tersebut yang selanjutnya akan berdampak pula pada polusi udara dan gangguan keselamatan pengguna jalan. Mengacu pada keadaan sarana transportasi untuk meningkatkan tingkat pelayanan bagi pengguna transportasi yang melalui Kota Surakarta perlu perlu dipertimbangkan keberadaan sebuah Terminal bus dengan moda transportasi lainnya. Keterpaduan denga moda transportasi lain, seperti bandar udara dan stasiun kereta api bertujuan untuk mempermudah pengguna sarana transportasi dalam melakukan pergantian moda transportasi ( Interchange Moda Transportation). Berdasarkan kajian diatas maka perlunya sebuah perencanaan pengembangan terminal bus bagi kota Surakarta yang memiliki ketersediaan lahan yang cukup bagi prsyaratan terminal bus tipe A dengan fasilitas yang dapat menunjang pelayanan bagi kenyamanan pengguna jasa Terminal dan bersifat terbuka (menerima) kontekstual dengan lingkungan mampu merespons lingkungan sekitar, dalam hal ini dapat merespon lingkungan kota Surakarta dengan segala potensi yag ada dengan menampilkan bentuk yang mudah diterima oleh masyarakat, ramah lingkungan, dan berwawasan lingkungan sehingga dapat merespon keadaan lingkungan site, tradisi budaya setempat. B. Tujuan dan Sasaran Memperoleh suatu landasanperencanaan dan perancangan Terminal Tipe A Surakarta yang representatif ditinjau dari segi pemenuhan kebutuhan ruang beserta persyaratan teknisnya sekaligus dari segi keamanan dan kenyamanan bagi pengguna bangunan. Tersusunnya langkah – langkah kegiatan penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) dengan judul Terminal Tipe A Surakarta. C. Manfaat Secara Subjektif • Memenuhi salah satu persyaratan dalam menempuh Tugas Akhir sebagai ketentuan kelulusan Sarjana Strata 1 (S1) pada Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik UNDIP Semarang. • Sebagai pedoman dalam penyusunan landasan Program Perancanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A). • Secara Subjektif Usulan tentang Terminal Terpadu Surakarta dengan klarifikasi terminal tipe A diharapkan dapat menjadi salah satu masukan yang berarti bagi masyarakat Kota Surakarta pada umumnya dan Pemerintah Kota pada Khususnya. • Sebagai tambahan wawasan dan perkembangan ilmu pegetahuan bagi mahasiswa Arsitektur yang akan mengajukan proposal Tugas Akhir. D. Lingkup Bahasan Ruang Lingkup Substantial Perencanaan Terminal Tipe A Surakarta merupakan perencanaan dan perancangan suatu prasarana transportasi sebagai sarana dalam sistem trasportasi yang aman, nyaman dan lancar serta efisien dari segi operasional dan biaya dengan fasilitas – fasilitas yang mendukung kegiatan pelayanan transportasi tersebut. Ruang Lingkup Spatial Terminal Bus Tipe A ini merupakan bangunan dalam sistem sarana transportasi, maka bangunan inim harus terletak dikawasan yang potensial dan strategis agar mudah dicapai oleh pengguna, serta aksesibilitasnya mudah. Secara gografis kota Surakarta dan sekitarnya terletak pada posisi 110˚45’15” – 110˚45’35” Bujur Timur, 70˚36’ – 70˚56” Lintang Selatan. Luas daerah administrasi kurang lebih 4.404 hektar. Terdiri dari 5 wilayah kecamatan (kecamatan Laweyan, Serengan, Pasar Kliwon, dan Banjarsari) dan 51 Kelurahan. Batas – batas administrasi dari wilayah kota Surakarta dan sekitarnya : Sebelah Utara : Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Boyolali Sebelah Timur : Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sukoharjo Sebelah Selatan : Kabupaten Sukoharjo Sebelah Barat : Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sukoharjo Jaringan jalan arteri primer kota Surakarta mempunyai pola hubungan sebagai berikut : Arah Utara : menghubungakn kota Semarang sampai Jakarta Arah Barat : menghubungkan kota Yogyakarta, Bandung, Jakarta Arah Timur :menghubungkan kota Madiun, Surabaya, Malang, Banyuwangi E. Metode Pembahasan Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan dokumentatif, yaitu dengan melaksanakan studi lapangan, mengidentifikasi data, menganalisis sehingga didapatkan suatu pemecahan desain. Data yang diperoleh meliputi : • Data Primer Observasi lapangan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pendataan langsung di lokasi dan wawancara dengan Bappeda bagian fisik perencanaan dan Kepala Dinas UPTD Terminal Tirtonadi. Hal ini dilakukan untuk menggali data mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan topik. • Data Sekunder Studi kepustakaan yaitu data sekunder yang digunakan sebagai acuan dalam perencanaan dan perancangan. F. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dalam penyusunan laporan perencanaan dan perancangan PA 4 ini didasarkan pada urutan lingkup pembahasan. BAB I PENDAHULUAN Menguraikan latar belakang, tujuan dan sasaran, manfaat, lingkup bahasan, metode pembahasan, serta sistematika sebagai pembahasan. BAB II TINJAUAN TEORI Berisi teori – teori dan tinjauan mengenai transportasi, terminal bus tipe A dan Kebijakan Pemerintah tentang Transportasi, pelaku, aktifitas, ruang, kriteria Terminal bus tipe A dan aspek perencanaan dan perancangan Terminal Bus Tipe A Surakarta. BAB III DATA Berisi data fisik kota Surakarta dan gambaran umum sebuah terminal dengan klasifikasi tipe A dari hasil studi banding untuk mencari persamaan penentuan lokasi secara teori. BAB IV PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN Berisi tentang pendekatan dalam program perencanaan da perancangan, meliputi pendekatan lokasi dan tapak, pendekatan pelaku, aktifitas, fasilitas, da program ruang. BAB V PROGRAM PERANCANGAN ARSITEKTUR Berisi pedoman pe Tipe A Surakarta.rancangan yang berupa kriteria desain perancangan Terminal Bus

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
ID Code:26808
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:13 Apr 2011 14:34
Last Modified:13 Apr 2011 14:34

Repository Staff Only: item control page