CAROLINA, ANASTASIA (2006) TERMINAL ANGKUTAN SUNGAI DANAU DAN PENYEBERANGAN LINTAS BATAS DI SUNGSANG. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik .
| PDF - Published Version 53Kb |
Abstract
Indonesia adalah negara berkembang yang saat ini sedang giat melakukan pembangunan di segala bidang, terutama untuk memaksimalkan potensi – potensi yang dimiliki di berbagai wilayah untuk pemerataan pembangunan di Indonesia. Salah satu wilayah yang menjadi pusat perhatian adalah Provinsi Sumatera Selatan karena Provinsi Sumatera Selatan merupakan Provinsi yang memiliki potensi sumber daya alam terkaya kelima di Indonesia. Hanya saja, urusan ekspor keluar negeri kebanyakan lari ke Lampung sehingga potensi pendapatan dari pajak dan restribusi untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD), banyak hilang. Salah satu sebabnya Palembang tidak memiliki pelabuhan laut yang mampu disandari kapal besar. Melihat potensi yang dimiliki oleh Provinsi ini maka dibutuhkan sebuah pelabuhan samudra yang dapat mendukung perkembangan Provinsi Sumatera Selatan. Salah satu wilayah di Kabupaten Banyuasin yang sangat potensial dan akan segera dibangun adalah kawasan Tanjung Api – Api. Kawasan Tanjung Api – Api sebagai salah satu wilayah kabupaten merupakan kawasan strategis sebagai sumberdaya alam yang potensial untuk kawasan pelabuhan samudera, oleh karena itu telah diprogramkan pembangunannya guna mengangkat & meningkatkan sumber daya Kabupaten Banyuasin sebagai kabupaten yang mampu mengembangkan dirinya sendiri, melalui Kawasan Tanjung Api – Api sebagai titik tumbuh pembangunan terutama sektor perekonomian dan lapangan kerja baru. Ditetapkannya Kawasan Tanjung Api – Api dengan pelabuhan Samudera dan segala fasilitas penunjangnya tentunya diharapkan mampu mendorong tumbuhnya perekonomian setempat yang pada akhirnya mampu menumbuh kembangkan berbagai sektor pembangunan dan pelayanan regional jalur Sumatera Selatan umumnya, maupun Kabupaten Banyuasin pada khususnya. Pengaruh dari Pembangunan Kawasan Tanjung Api – Api dengan fasilitas pelabuhan samudra dan segala fasilitas penunjangnya tersebut tentunya tidak saja akan berpengaruh positif pada laju pertumbuhan pembangunan di berbagai sektor wilayah Kabupaten Banyuasin, akan tetapi juga akan menimbulkan pengaruh negatif yang harus segera dapat diidentifikasi guna mengantisipasi agar pengaruh negatif trsebut dapat ditekan dan bahkan dihindari. Sejalan dengan itu, berbagai potensi sumber daya yang terdapat di wilayah Kabupaten Banyuasin perlu dikembangkan dan dimanfaatkan untuk dapat menunjang terbentuknya pembangunan kota yang tertata dengan baik sehingga menampung kegiatan masyarakat sesuai dengan tuntutan laju pertumbuhan atas adanya rencana pembangunan Kawasan Tanjung Api – Api. Pembangunan kawasan Tanjung Api – Api dapat berfungsi sebagai “Generator Pembangunan” sekaligus sebagai “Magnet Pertumbuhan”, bahkan dalam proposal yang disusun oleh pihak PT. Orient Technologi Indonesia dikatakan bahwa, denan adanya Kawasan Pelabuhan samudra ini diharapkan akan menjadi “Jalur Timur Pembangunan Sumatera Selatan pada Melenium Ke Tiga”. Pada Kawasan ini, diprogramkan 10 sampai 15 tahun mendatang akan dikembangkan sebagai Kawasan Pelabuhan Samudra dengan berbagai prasarana dan fasilitas penunjangnya yang meliputi : Highway and railway track; Banyuasin Technology Park, Global Halal Hub, Eco-tourism Planning and Development, Bio Technology Industry, Business Center, Housing complexes and township, Education village. Aksesibilitas menuju kawasan Tanjung Api – Api dapat dicapai baik melalui darat (koridor jalan raya Tanjung Api – Api) maupun melalui perairan (kawasan/kota Sungsang) sebagai jalur transportasi masyarakat setempat. Mengingat bahwa : 1. Kota Sungsang memiliki potensi letak yang strategis 2. Kawasan Tanjung Api – Api merupakan kawasan yang diperuntukkan bagi kegiatan yang lingkupnya regional, nasional, bahkan internasional maka kota Sungsang juga merupakan kawasan pintu gerbang bagi penumpang yang lingkup pelayarannya berskala regional, nasional, dan internasional Kawasan Sungsang merupakan kawasan pintu masuk dari angkutan sungai dan penyeberangan, sehingga pada kawasan in berfungsi sebagai simpul perpindahan dari transportasi air ke transportasi darat. Seperti yang telah diprogramkan oleh Pemerintah Kabupaten setempat melalui Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), fasilitas yang menunjang fungsi ini meliputi Terminal Kota, Terminal ASDP Lintas Batas, dan Depo BBM. Dari uraian diatas, Terminal ASDP (Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan) Lintas Batas memiliki peran yang sangat penting untuk menunjang keberadaan Pelabuhan Samudera Tanjung Api – Api sehingga dapat meningkatkan perkembangan dan pertumbuhan Provinsi Sumatera Selatan serta meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). 2. TUJUAN DAN SASARAN Tujuan Tujuan dari penyusunan LP3A ini adalah menyusun pendekatan perencanaan dan perancangan arsitektur yang memuat program ruang dan konsep dasar perancangan Terminal Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan lintas Batas di Sungsang dengan penekanan desain Arsitektur Modern. Sasaran Sasaran yang hendaknya dicapai khususnya adalah masyarakat atau tenaga kerja Tanjung Api – Api dan masyarakat luas pada umumnya yang memerlukan fasilitas penyeberangan ini. 3.MANFAAT Subyektif Manfaat secara subyektif penyusunan LP3A ini yaitu sebagai salah satu persyaratan untuk melanjutkan ke studio grafis, dimana hal tersebut merupakan salah satu persyaratan untuk mencapai jenjang Strata S1. Obyektif dapat membuka wawasan bagi mahasiswa dan masyarakat umum mengenai perencanaan dan perancangan Terminal Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Lintas Batas. 4.RUANG LINGKUP Ruang Lingkup Substansial Perencanaan dan perancangan Terminal ASDP Lintas Batas di Sungsang sebagai sebuah bangunan tunggal untuk mendukung transportasi pada Provinsi Sumatera Selatan yang memiliki keterpaduan dengan konteks sekitarnya dan memenuhi kebutuhan fasilitas, sarana, dan prasarana bagi penumpang. Ruang Lingkup Spasial Secara Administratif daerah perencanaan terletak di Sungsang, Kecamatan Banyuasin II dan memiliki skala pelayanan lokal, regional, nasional, bahkan internasional. 5.METODE PEMBAHASAN Dalam menyusun LP3A dan mempersiapkan konsep desain diperlukan alat, bahan, dan cara pembahasan yaitu dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu dengan mengumpulkan data primer maupun data sekunder. Pencarian data ditempuh dengan cara: a. Studi Literatur, untuk mendapatkan data sekunder yang dalam hal ini pengumpulan data, peta dan peraturan dari kantor instansi terkait, serta data yang berasal dari buku tentang kepelabuhan dan literatur lainnya. b. Wawancara, untuk mendapatkan informasi ari narasumber dan pihak – pihak yang terkait dengan kepelabuhan, seperti PT. (Persero) Pelindo, PT (Persero) ASDP, dan lain – lain. c. Survey Lapangan, dilakukan dengan pengamatan langsung pada lokasi atau tapak perencanaan maupun objek lainnya sebagai studi banding/kasus.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering |
ID Code: | 26806 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 13 Apr 2011 14:30 |
Last Modified: | 13 Apr 2011 14:30 |
Repository Staff Only: item control page