SEKOLAH TINGGI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DI YOGYAKARTA

Teguh Andriyan, M. Farid (2006) SEKOLAH TINGGI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DI YOGYAKARTA. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik .

[img]
Preview
PDF - Published Version
58Kb

Abstract

Kebudayaan nasional merupakan salah satu potensi untuk mengangkat bangsa Indonesia di dunia. Melalui budaya, bangsa Indonesia dapat menunjukkan jatidirinya sebagai bangsa yang besar. Namun saat ini bangsa Indonesia seperti bangsa kehilangan jati dirinya. Hal ini dapat dilihat dari masyarakat yang menganggap bahwa kebudayaan Indonesia adalah kebudayaan yang kuno dan ketinggalan zaman. Padahal jika bangsa Indonesia dapat mengangkat kebudayaannya sendiri hingga dikenal masyarakat global, maka akan berdampak positif bagi perkembangan bangsa Indonesia sendiri sehingga Indonesia dapat bersaing dalam segala hal dengan bangsa lain. Kebudayaan tidak luput dari peran serta seniman. Seniman sebagai pelaku utama didalam kebudayaan haruslah orang-orang yang mampu bersaing pada level global pula. Salah satu cara untuk menghasilkan seniman yang mampu bersiang adalah melalui dunia pendidikan. Melalui pendidikan seniman dapat bebas mengekpresikan kreasinya, tentunya dengan aturan-aturan yang baik dan benar. Selain dasar seni yang kuat, yang sekaligus sebagai perwujudan dari ‘self identity’ bangsa, dalam memasuki era globalisasi, penguasaan teknoloi menjadi tuntutan yang tidak dapat dihindari. Pendidikan tinggi mempunyai peran untuk mempersiapkan individu dan masyarakat sehingga memiliki kemampuan dan motivasi yang tinggi dalam citra seni dan desain. Pendidikan tinggi diharapkan dapat menciptakan seniman-seniman yang dapat mengekspresikan kebudayaannya tentunya dengan aturan-aturan yang baik dan benar. Saat ini perguruan tinggi yang menawarkan program keahlian tentang seni dan desain masih jarang ditemukan dikota-kota besar. Di Yogyakarta sudah ada beberapa perguruan tinggi yang bergerak dibidang seni dan desain. Kota Yogyakarta dengan ragam budaya yang masih kental dikenal sebagai Kota Pelajar dan Kota Budaya merupakan salah satu potensi yang harus dilestarikan dan dijadikan panutan kota lain di Indonesia. Dengan kelebihan itu, Yogyakarta dapat menarik wisatawan baik domestic maupun mancanegara yang tentunya dapat meningkatkan pendapatan daerah. Saat ini perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan seni dan desain di Indonesia masih sangat jarang ditemukan. Di Yogyakarta sendiri hanya baru ada beberapa perguruan tinggi, sebut saja Akademi Desain dan Visi (ADVY), Modern School of Design, dan Institut Seni Indonesia (ISI). Diantara ketiganya hanya ISI yang menyelenggarakan program sarjana (S1) program studi desain komunikasi visual yang saat ini sangat dibutuhkan seiring dengan pesatnya teknologi baik computer maupun media-media lainnya. Untuk memenangkan penguasaan teknologi computer tentunya menjadi tuntutan yang tak dapat dihindari dalam melakukan persaingan diera sekarang ini. Terutama dalam penguasaan penggunaan software-software desain baik desain grafis maupun animasi yang dewasa ini makin dibutuhkan keahlian dalam mengoprasikannya. Pendidikan tinggi desain di Yogyakarta saat ini hanya mengadakan program diploma kecuali Institusi Seni Indonesia (ISI) yang mengadakan program sarjana, padahal minat dari masyarakat cukup besar terhadap pendidikan desain terutama desain komunikasi visual. Di Yogyakarta saat ini hanya ada satu perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan desain yaitu Institusi Seni Indonesia yang berstatus perguruan tinggi negeri. Besarnya minat masyarakat yang ingin melanjutkan ilmunya ke Perguruan Tinggi dan tidak tertampung di Perguruan Tinggi Negeri yang menyebabkan mereka beralih ke Perguruan Tinggi Swasta. Fenomena ini memaksa kita untuk kembali lagi pada penyediaan pendidikan formal untuk desain seperti yang diharapkan. Modern School of Design (MSD) adalah salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta dengan menyelenggarakan pendidikan professional seni dan desian. MSD menyelenggarakan program pendidikan Diploma 3 dan dengan program studi Desain Komunikasi Visual dan jalur profesi 2 tahun dengan program studi Desain Grafis, Desain Interior, Fotografi dan Seni Lukis. Saat ini peminat untuk program DIII Program Studi Desain Komunikasi Visual sangat besar, sehingga MSD sendiri membatasi mahasiswa untuk pendaftaran tahun akademik selanjutnya. Melihat potensi minat masyarakat akan pendidikan Desain Komunikasi Visual maka dirasa perlu mengembangkan MSD untuk membuka program studi Desain Komunikasi Visual. Sekolah Tinggi Desain Komunikasi Visual di Yogyakarta diharapkan dapat memecahkan permasalahan diatas yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan pendidikan desain terutama desain komunikasi visual. Sebagai perwujudannya, adanya Sekolah Tinggi Desain Komunikasi Visual di Yogyakarta ini, yang didalam program pendidikannya menunjang pengembangan keterampilan dan kreativitas penggunanya, akan menyediakan fasilitas pendidikan yang lengkap baik indoor maupun outdoor dalam proses belajar mengajar yang memadai bagi kebutuhan para mahasiswanya, sehingga nantinya diharapkan akan menghasilkan kelulusan peserta didiknya dengan prospek dunia kerja bidang desain yang dibutuhkan mengiringi dunia industri dan perdagangan (ahli desain, diantaranya: desain komunikasi visual, desain grafis, dan fotografer) di Yogyakarta, serta ikut memasyarakatkan kehidupan seni dan budaya Indonesia umumnya dan Kota Yogyakarta khususnya. B. Tujuan dan Sasaran 1) Tujuan Tujuan pembahasan adalah merencanakan “Sekolah Tinggi Desain Komunikasi Visual di Yogyakarta” yang sesuai dengan fungsi dan kegiatannya sejalan dengan perkembangannya. 2) Sasaran Adapun sasarannya adalah menyusun landasan perencanaan dan perancangan suatu Sekolah Tinggi Desain Komunikasi Visual di Yogyakarta. Yang akhirnya dapat mewadahi seluruh kegiatan perkuliahan sesuai dengan kurikulum dan kegiatan penunjang studi lainnya. C. Manfaat 1) Secara Subyektif Untuk memenuhi salah satu persyaratan mengikuti Tugas Akhir di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Juga sebagai pegangan dan acuan dalam perancangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Tugas Akhir. 2) Secara Obyektif Sebagai sumbangan kepada perkembangan ilmu dan pengetahuan dibidang arsitektur dan masyarakat pada umumnya. D. Ruang Lingkup 1) Ruang Lingkup Substansial Perencanaan dan perancangan Sekolah Tinggi Desain Komunikasi Visual di Yogyakarta termasuk dalam kategori bangunan masa banyak sesuai dengan kategori dalam criteria penilaian grafis Tugas Akhir yang telah ditetapkan. 2) Ruang Lingkup Spasial Lokasi / tapak (site) perencanaan dan perancangan berada di wilayah kota Yogyakarta. E. Metode Pembahasan Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitis dengan mengumpulkan dan kompilasi data primer dan sekunder untuk kemudian dianalisa dan disimpulkan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara : a. Studi Literatur yang berkaitan dengan teori, konsep, maupun standar perencanaan. b. Wawancara dengan nara sumber terkait untuk mendapatkan informasi yang valid. c. Observasi Lapangan, dilakukan secara teknis maupun non teknis melalui penelitian dan pengamatan secara langsung ke obyek yag berkaitan. d. Studi Banding, yaitu mempelajari kasus lain yang sejenis sebagai masukan dalam merancang. F. Sistematika Pembahasan Secara garis besar sistematika pembahasan dapat diuraikan sebagai berikut : BAB I Pendahuluan Berisi latar belakang, tujuan dan sasaran, manfaat, ruang lingkup, metode pembahasan, sistematika pembahasan, sebagai acuan penjabaran pada bab-bab berikutnya. BAB II Tinjauan Sekolah Tinggi Desain Komunikasi Visual dan Studi Banding Menguraikan tinjauan umum yang mengacu atau berhubungan erat kepada perencanaan dan perancangan Sekolah Tinggi Desain Komunikasi Visual di Yogyakarta antara lain tentang pengertian, tujuan dan sasaran pendidikan, system pendidikan, kurikulum dan persyaratan pendirian Perguruan Tinggi, menguraikan hasil studi banding Akademi Desain dan Visi Yogyakarta, Modern School of Design dan Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Indonesia, serta kesimpulan studi banding. BAB III Tinjauan Kota Yogyakarta Berisi tentang Kota Yogyakarta, identifikasi masalah serta keberadaan pendidikan tinggi di Kota Yogyakarta. BAB IV Kesimpulan, Batasan dan Anggapan Berisi kesimpulan dari bab-bab sebelumnya, batasan dengan lingkup yang jelas agar pembahasan tidak meluas dan mengaburkan konsep serta program dasar perancangan, serta anggapan untuk menyatakan hal-hal yang mendukung proses perancangan selanjutnya. BAB V Pendekatan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitrektur Menguraikan tentang pendekatan Perencanaan dan Perancangan Arsitektur berdasarkan kerangka permasalahan yang ada, dalam merencanakan Sekolah Tinggi Desain Komunikasi Visual di Yogyakarta. BAB VI Konsep Dasar Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Merupakan hasil akhir pembahasan LP3A, sekaligus menjadi acuan untuk perancangan arsitektur (desain fisik) tahap berikutnya.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
ID Code:26778
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:13 Apr 2011 11:02
Last Modified:13 Apr 2011 11:02

Repository Staff Only: item control page