Sulistiono, Sulistiono (2006) REDESAIN STADION SEPAKBOLA KOTA BEKASI. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik .
| PDF - Published Version 71Kb |
Abstract
Sepakbola merupakan olahraga yang sangat populer dan digemari oleh seluruh lapisan masyarakat, baik anak – anak, dewasa, remaja dan orang tua. Di negara – negara yang persepakbolaannya telah mengalami perkembangan yang sangat pesat seperti negara Italia, Inggris, Brazil, Jerman dan Spanyol, telah menjadikan olahraga yang satu ini sebagai sebuah hiburan / entertainment yang bisa dinikmatioleh siapa saja di dunia. Perkembangan sepakbola di dunia tak lepas dari dukungan klub – klub yang ada, melalui kompetisi yang selalu diselenggarakan tiap tahunnya. Melalui kompetisi inilah klub – klub tersebut terus mengasah kemampuan timnya agar dapat terus berprestasi. Indonesia sebagai salah satu negara yang berkembang, terutama mengenai sepakbolanya mencoba berusaha terus meningkatkan mutu persepakbolaan yang ada. Keterlibatan pemerintah dan masyarakat yang peduli terhadap kemajuan persepakbolaan tanah air, menjadikan sepakbola terus berkembang hingga sekarang. Persepakbolaan dunia telah memberikan dampak yang positif bagi perkembangan sepakbola di tanah air. Hal ini terlihat dengan semakin banyaknya kompetisi yang diadakan tiap tahunnya, sebagai upaya meningkatkan mutu pemain – pemainnya. Sehingga diharapkan melalui kompetisi ini para pemain semakin terasah baik secara individu maupun tim sehingga dapat membawa nama harum Indonesia di kancah persepakbolaan dunia. Dalam tiap tahunnya kompetisi yang diselenggarakan di Indonesia baik Liga Indonesia, Copa Indonesia ataupun Liga Djarum telah memberikan motivasi tersendiri bagi klub – klub sepakbola di tanah air untuk terus mengembangkan kemampuan yang dimilikinya. Tercatat sebanyak 148 tim yang mengikuti kompetisi Liga Indonesia baik Divisi Utama, Divisi I, Divisi II dan Divisi III. Jumlah ini belum ditambah dengan klub – klub kecil yang ada dan tersebar di masing – masing daerah. Semakin menjamurnya klub – klub ini menjadikan bukti betapa sepakbola telah menjadi suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan oleh masyarakat Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya. Keberadaan klub – klub kecil inilah yang seharusnya mendapatkan perhatian yang lebih, baik dari pemerintah maupun masyarakat pecinta sepakbola di tanah air. Karena melalui klub – klub inilah nantinya akan muncul bibit – bibit baru dalam dunia sepakbola di tanah air. Karenanya peningkatan mutu dan kualitas tim yang dimiliki oleh klub – klub kecil inilah yang harus ditingkatkan tidak hanya klub – klub besar saja yang terus mendapatkan perhatian lebih. Tidak hanya melalui pertandingan kompetisi saja yang diperlukan dalam peningkatan mutu tim, namun juga keberadaan sebuah fasilitas sepakbola dalam hal ini adalah stadion menjadi mutlak diperlukan. Stadion tidak hanya menjadi tempat pembinaan dan peningkatan mutu namun juga sebagai tempat diselenggarakannya suatu event pertandingan sepakbola. Keberadaan sebuah stadion sebagai wadah berkegiatan sepakbola, namun juga semestinya didukung dengan fasilitas yang layak sesuai standar yang diisyratkan sebuah bangunan stadion baik nasional bahkan internasional. Di Indonesia sendiri baru tercatat dua stadion sepakbola yang bisa dikatakan layak secara nasional dan internasional sebagai tempat penyelenggaraan kompetisi sepakbola. Stadion Gelora Bung Karno yang ada di Jakarta dan Stadion Manahan di Surakarta merupakan stadion yang layak untuk nasional dan internasional yang rencananya akan digunakan untuk Piala Asia. Sedangkan stadion lain hanya layak untuk kompetisi lokal, regional dan nasional saja dengan jumlah yang masih dikatakan kurang dalam memenuhi animo yang besar. Kota Bekasi sebagai salah satu kota di Indonesia yang sedang berupaya terus mengembangkan sepakbolanya, melalui peningkatan mutu dan kualitas pemainnya. Sangat memerlukan stadion sebagai wadah pembinaan pemain dan juga saebagai tempat penyelenggaraan event kompetisi sepakbola di tanah air. Keberadaan stadion di Kota Bekasi sangat ditunjang dengan potensi yang dimiliki oleh wilayah ini dan juga animo masyarakat yang besar dalam sepakbola dewasa ini. Animo yang besar dapat dilihat dengan semakin banyaknya jumlah klub – klub sepakbola yang tersebar hampir di setiap wilayah di Kota Bekasi. Tercatat sudah 60 klub sepakbola yang ada di Kota Bekasi sebagai wadah perkumpulan sepakbola. Potensi lain yang mendukung adalah keberadaan Kota Bekasi sebagai salah satu kota yang masuk kedalam wilayah penting JABOTABEK (Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi) dan keberadaan Jakarta sebagai Ibukota Negara, menjadikan keberadaan stadion sepakbola di Kota Bekasi menjadi penunjang persepakbolaan di wilayah lain dari segi pemenuhan kebutuhan akan stadion sepakbola pada wilayah tersebut. Mengingat keberadaan stadion sendiri di wilayah JABOTABEK yang masih kurang untuk memenuhi aimo masyarakat yang besar. Animo yang besar tidak hanya di Bekasi namun di seluruh wilayah JABOTABEK juga memiliki animo yang besar apalagi Kota Jakarta sendiri yang merupakan Ibukota negara, sudah tercatat 115 yang ada di kota tersebut belum ditambah dengan klub – klub yang ada di Kota Tangerang sebanyak 80 klub dan juga Kota Bogor sebanyak 32 klub. Sehingga keberadaan sebuah stadion sepakbola masih sangat diperlukan pada wilayah JABOTABEK dan khususnya wilayah Kota Bekasi sendiri. Stadion sepakbola di Kota Bekasi sendiri sudah ada namun apabila melihat animo yang besar baik pada wilayah Kota Bekasi sendiri juga wilayah lain dalam lingkup JABOTABEK, maka stadion yang ada perlu diperbaharui agar dapat memenuhi kebutuhan terhadap amino yang besar dan persyaratan sebagai stadion yang memiliki skala pelayanan kota atau tipe B. Redesain stadion sepakbola di Kota Bekasi nantinya merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan akan sepakbola pada wilayah Kota Bekasi khusunya dan juga dapat menunjang wilayah lain baik JABOTABEK maupun Provinsi Jawa Barat. Stadion ini nantinya juga dapat memenuhi tuntutan sepakbola modern yang memerlukan fasilitas penunjang yang sesuai standar kelayakan dan keberadaan fasilitas pelengkap juga sebagai daya tarik lain bagi stadion nantinya. Penekanan desain arsitektur terhadap perencanaan dan perancangan stadion sepakbola Kota Bekasi didasari pada struktur yang digunakan. Dalam perancangan stadion sepakbola yang terpenting adalah sistem struktur atap yang digunakan, sistem ini harus dapat menunjang atap yang berfungsi sebagai pelindung penonton pada bagian bagian tribunnya, dimana bebas kolom sehingga memberikan kenyamanan pandang ke arah lapangan pertandingan. Perkembangan sistem struktur terutama dalam perancangan stadion di dunia telah mengalami kemajuan dari segi teknologi bahan, kini telah berkembang sistem seperti kabel, membran, busur lengkung ataupun space farame. Dari sekian banyak sistem struktur yang terpenting adalah sistem tersebut berfungsi dengan baik sesuai dengan kebutuhan terhadap perancangan stadion sepakbola Kota Bekasi dan dapat memberikan daya tarik sebagai bangunan yang monumental nantinya. 2. Tujuan dan Sasaran 1) Tujuan Memperoleh suatu Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur mengenai Redesain Stadion Sepakbola di Kota Bekasi yang memenuhi kebutuhan masyarakat akan sepakbola sebagai sebuah fasilitas olahraga yang layak secara nasional, hiburan maupun rekreasi ditinjau dari segi pemenuhan kebutuhan ruang beserta persyaratan teknisnya sekaligus dari segi keindahan, keamanan dan kenyamanan bagi pengguna bangunan serta menciptakan suatu bangunan yang menarik dari sisi arsitektural. 2) Sasaran Tersusunnya usulan langkah – langkah kegiatan penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) dengan judul Redesain Stadion Sepakbola di Kota Bekasi berdasarkan atas aspek – aspek panduan perancangan (design guide lines aspect). 3. Manfaat 1) Secara Subyektif Manfaat yang dapat diperoleh dalam penyususnan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) dengan judul Redesain Stadion Sepakbola di Kota Bekasi ini adalah sebagai pegangan dan acuan selanjutnya dalam proses Desain Grafis Akhir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Tugas Akhir untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang. 2) Secara Obyektif Manfaat secara obyektif yang dapat diperoleh adalah sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa yang akan mengajukan Tugas Akhir guna memperoleh gelar Sarjana Teknik. 4. Lingkup Pembahasan Pembahasan mencakup hal – hal yang berkaitan dengan pengertian stadion sepakbola yang berfungsi sebagai sarana berkegiatan olahraga sepakbola yang layak secara nasional, namun juga sebagai fasilitas rekreasi dan hiburan di Kota Bekasi. Pengertian yang dimaksud hal ini adalah yang berkaitan dengan disiplin ilmu arsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan arsitektur untuk sebuah bangunan stadion sepakbola. 5. Metode Pembahasan Metode pembahasan yang digunakan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) yang berkenaan dengan judul Redesain Stadion Sepakbola di Kota Bekasi adalah melalui metode deskriptif, metode ini memaparkan, menguraikan dan menjelaskan mengenai design reqruipment (kebutuhan desain) dan design determinant yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan Stadion Sepakbola Kota Bekasi. Adapun design reqruipment dan design determinant yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan Stadion Sepakbola Kota Bekasi adalah pemilihan lokasi dan tapak serta program ruang. Berdasarkan design reqruipment dan design determinant inilah nantinya akan ditelusuri ata apa saja yang diperlukan dalam perencanaan dan perancangan Stadion Sepakbola Kota Bekasi. Data yang terkumpul kemudian akan dianalisa lebih mendalam dengan bahan, alat dan cara penganalisaan sesuai dengan kriteria yang akan dibahas. Dari hasil penganalisaan inilah nantinya akan didapat suatu kesimpulan, batasan dan juga anggapan secara jelas mengenai perencanaan dan perancangan Stadion Sepakbola Kota Bekasi. Hasil kesimpulan keseluruhan nantinya merupakan konsep dasar yang digunakan dalam perencanaan dan perancangan Stadion Sepakbola Kota Bekasi sebagai landasan dalam Desain Grafis Arsitektur. Dalam pengumpulan data, akan diperoleh data yang kemudian akan dikelompokkan kedalam 2 kategori yaitu : a. Data primer 1. Observasi lapangan Dilakukan dengan cara pengamatan langsung melalui studi kasus, di wilayah lokasi dan tapak perencanaan dan perancangan Stadion Sepakbola Kota Bekasi dan studi banding pada Stadion Nasional Gelora Bung Karno di DKI Jakarta dan Stadion Manahan di Surakarta melalui pengumpulan data baik fisik maupun non fisik. Adapun data fisik dan non fisik yang dimaksud adalah : a) Data fisik, data yang didapat berupa gambar fisik baik peta maupun master plan perencanaan dan perancangan Stadion Sepakbola baik Kota Bekasi sebagai studi kasusnya maupun wilayah lain sebagai studi bandingnya. b) Data non fisik, data yang didapat berupa angka atau jumlah yang diperoleh pada saat studi kasus di wilayah perencanaan dan perancangan Stadion Sepakbola Kota Bekasi dan pada wilayah studi banding. 2. Wawancara yang dilakukan dengan pihak pengelola Stadion Sepakbola Kota Bekasi, pengelola Stadion Gelora Bung Karno di Jakarta, pengelola Stadion Manahan di Surakarta, pihak – pihak yang terkait dalam perencanaan dan perancangan Stadion Sepakbola Kota Bekasi baik pihak Pemerintah Kota Bekasi, instansi atau dinas terkait Kota Bekasi, KONI dan MENPORA. b. Data sekunder Studi literatur melalui buku dan sumber – sumber tertulis mengenai perencanan dan perancangan stadion sepakbola serta peraturan – peraturan yang berkaitan dengan studi kasus perencanaan dan perancangan Stadion Sepakbola Kota Bekasi. Berikut ini akan dibahas design reqruipment dan design determinant yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan Stadion Sepakbola Kota Bekasi. 1) Pemilihan Lokasi dan Tapak Pembahasan mengenai pemilihan lokasi dan tapak dilakukan dengan terlebih dahulu mengumpulkan data apa saja yang dibutuhkan dalam penentuan suatu lokasi dan tapak yang layak sebagai perencanaan dan perancangan Stadion Sepakbola Kota Bekasi, adapun data yang dimaksud adalah sebagai berikut : a. Data Primer, berupa data tata guna lahan/peruntukkan lahan pada wilayah perencanaan dan perancangan Stadion Sepakbola Kota Bekasi. b. Data Sekunder, berupa potensi fisik geografis, topografi, iklim dan persyaratan bangunan yang dimiliki oleh lokasi dan tapak itu sendiri dan juga terhadap lingkungan sekitarnya yang menunjang terhadap perencanaan dan perancangan sebuah stadion sepakbola di Kota Bekasi nantinya Data yang diperoleh kemudian akan dianalisa dengan menggunakan bahan, alat dan cara yang nantinya akan diperoleh suatu kesimpulan mengenai lokasi tapak terpilih sebagai tapak yang digunakan dalam perencanaan dan perancangan Stadion Sepakbola Kota Bekasi, adapun bahan, alat dan cara yang digunakan adalah sebagai berikut : a. Bahan, berupa alternatif lokasi dan tapak yang telah ditentukan untuk masuk dalam kriteria perencanaan dan perancangan Stadion Sepakbola Kota Bekasi. b. Alat, menggunakan nilai bobot terhadap kriteri lokasi dan tapak yang telah ditentukan. c. Cara, dengan memberikan scoring terhadap kriteria x nilai bobot, kemudian diambil nilai terbesar. Dari hasil analisa terhadap lokasi dan tapak yang diajukan akan diperoleh tapak terpilih dengan nilai scoring terbesar sebagai tapak dan lokasi perencanaan dan perancangan Stadion Sepakbola Kota Bekasi. 2) Program Ruang Pembahasan mengenai program ruang dilakukan dengan terlebih dahulu mengumpulkan data – data yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan Stadion Sepakbola Kota Bekasi, yaitu dilakukan dengan pengumpulan data mengenai pelaku ruang itu sendiri beserta kegiatannya, dilakukan dengan observasi lapangan baik studi kasus maupun studi banding, serta dengan standar/literatur perencanaan dan perancangan stadion sepakbola. Adapun data yang dimaksud adalah sebagai berikut : a. Data Primer, berupa data populasi atau jumlah pada wilayah perencanaan dan perancangan stadion sepakbola seperti jumlah penduduk, jumlah klub sepakbola, jumlah stadion yang ada pada wilayah perencanaan yaitu Kota Bekasi ataupun pada lingkup wilayah yang lebih besar seperti JABODETABEK, Jawa Barat ataupun seluruh Indonesia. Jumlah pelaku atau pengguna stadion baik pemain, pelatih, official, panitia penyelenggara pertandingan, pengelola, pengunjung dan pihak terkait lainnya. Struktur organisasi pengelola atau lembaga lainnya yang erat kaitannya dengan perencanaan dan perancangan stadion. b. Data Sekunder, berupa data kegiatan atau aktivitas pengguna stadion sepakbola dan kebutuhan ruang serta persyaratan ruang yang disyaratkan berdasarkan standarperencanaan dan perancangan stadion sepakbola. Data yang diperoleh kemudian akan dianalisa dengan menggunakan bahan, alat dan cara yang nantinya akan diperoleh suatu kesimpulan berupa program ruang yang digunakan dalam perencanaan dan perancangan Stadion Sepakbola Kota Bekasi, adapun bahan, alat dan cara yang digunakan sebagai berikut : a. Bahan, pelaku dan persyaratan ruang yang dibutuhkan dalam perencanaan dan perancangan stadion sepakbola. b. Alat, standar perencanaan dan perancangan stadion sepakbola. c. Cara, dengan menyesuaikan kebutuhan ruang yang diperlukan dengan standar ruang yang ditetapkan dan disyaratkan dalam perencanaan dan perancangan stadion sepakbola baik skala nasional (Tipe A, B, C) maupun internasional (FIFA). Dari hasil analisa terhadap kebutuhan dan persyaratan ruang akan diperoleh program ruang yang akan digunakan pada perencanaan dan perancangan Stadion Sepakbola Kota Bekasi. 3) Penekanan Desain Arsitektur Pembahasan mengenai penekanan desain arsitektur dilakukan dengan terlebih dahulu mengumpulkan data – data yang berkaitan dengan aspek arsitektural dalam perencanaan dan perancangan Stadion Sepakbola Kota Bekasi. Data yang diperoleh dilakukan dengan observasi lapangan melalui studi banding pada stadion lain serta dengan standar/literatur mengenai perencanaan dan perencangan Stadion Sepakbola kaitannya dengan persyaratan sebuah stadion sepakbola. Adapun data yang dimaksud adalah sebagai berikut : a. Data Primer, aspek konstektual pada lokasi tapak terpilih dengan pertimbangan keberadaan bangunan disekitarnya. Studi banding stadion yang ada di Indonesia. b. Data Sekunder, literatur/standar perencanaan dan perancangan stadion sepakbola baik skala nasional (Tipe A, B, C) maupun internasional (FIFA). Data yang diperoleh kemudian akan dianalisa dengan menggunakan bahan, alat dan cara yang nantinya akan diperoleh suatu kesimpulan mengenai aspek arsitektural dalam perencanaan dan perancangan Stadion Sepakbola Kota Bekasi, adapun bahan, alat dan cara yang digunakan sebagai berikut : a. Bahan, studi banding pad stadion lain, kondisi konstektual lokasi dan tapak perencanaan dan perancangan Stadion Sepakbola Kota Bekasi. b. Alat, standar perencanaan dan perancangan stadion sepakbola. c. Cara, pemenuhan standar perencanaan dan perancangan stadion sepakbola baik skala nasional (Tipe A, B, C) maupun internasional (FIFA). Dari hasil analisa terhadap aspek arsitektural akan diperoleh pendekatan arsitektural yang digunakan pada perencanaan dan perancangan Stadion Sepakbola Kota Bekasi. 6. Sistematika Penulisan BAB I. PENDAHULUAN Membahas tentang uraian Latar Belakang, Tujuan dan Sasaran, Manfaat, Lingkup Pembahasan, Metode Pembahasan dan Sistematika Penulisan. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Membahas tentang tinjauan teori berkenaan dengan tinjauan perencanaan dan perancangan stadion sepakbola, studi banding, dan kesimpulan studi banding. BAB III. TINJAUAN STADION SEPAKBOLA KOTA BEKASI Membahas tentang tinjauan Kota Bekasi, tinjauan perencanaan dan perancangan Stadion Sepakbola Kota Bekasi beserta data yang diperoleh. BAB IV. BATASAN DAN ANGGAPAN Membahas batasan dan anggapan yang diperlukan agar Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur yang disusun lebih terarah tidak melebar. BAB V. PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Membahas analisi pendekatan perencanaan dan perancangan sebuah stadion sepakbola bertaraf nasional di Indonesia. BAB VI. KONSEP DASAR DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Membahas rumusan konsep dasar perencanaan dan perancangan sebuah stadion bertaraf nasional di Indonesia.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering |
ID Code: | 26753 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 13 Apr 2011 09:55 |
Last Modified: | 13 Apr 2011 09:55 |
Repository Staff Only: item control page