PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI PARANGTRITIS KABUPATEN BANTUL DI YOGYAKARTA

MUNADHIFAH, LAELI (2006) PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI PARANGTRITIS KABUPATEN BANTUL DI YOGYAKARTA. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik .

[img]
Preview
PDF - Published Version
133Kb

Abstract

Dengan disahkannya Undang-Undang nomor 22 Tahun 1999 tentang otonomi daerah secara langsung telah mempengaruhi berbagai keputusan di tingkat pemerintah daerah di Indonesia, dimana pada setiap keputusan yang diambil menuntut adanya langkah-langkah kreatif dan mengharuskan adanya terobosan-terobosan baru dalam upaya memajukan perekonomian daerahnya masing-masing. Salah satu sektor yang hampir bisa dipastikan terdapat di daerah adalah sektor pariwisata, dimana banyak potensi-potensi yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Menurut konteks kebijaksanaan struktur pengembangan wilayah tingakt nasional,Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan bagian dari Satuan Wilayah Pengembangan Utama Jawa Tengah, selanjutnya dalam konteks Daerah Istimewa Yogyakarta, wilayah sepanjang Pantai Selatan termasuk didalamnya Pantai Parangtritis merupakan merupakan Kawasan Lindung Sempadan Pantai dan Kawasan Wisata Alam. Dalam Rencana Detail Tata Ruang Kawasan (RDTRK) Pantai Selatan Kabupaten Bantul, peranan kawasan Pantai Selatan diarahkan sebagai Kawasan Pariwisata dan Kawasan Lindung yang didukung oleh sektor-sektor lainnya, dimana strategi pengembangan Kawasan Pantai Selatan adalah pemanfaatan ruang yang optimal bagi berbagai kegiatan secara efisien yang berkelanjutan, yang artinya keseimbangan antara pembangunan ekonomi, pelestarian lingkungan, dan pengembangan masyarakat sehingga diharapkan mampu meningkatkan perekonomian daerah, baik secara mikro dengan meningkatnya perekonomian masyarakat sekitar, maupun secara makro dengan meningkatnya Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bantul dari sektor pariwisata tanpa harus merusak kelestarian lingkungan Kawasan Pantai Selatan. Pantai Parangtritis dengan berbagai ragam jenis potensi daya tariknya merupakan salah satu obyek wisata pantai yang paling banyak menyita perhatian. Obyek Wisata Pantai Parangtritis yang masuk dalam Kecamatan Kretek, merupakan tempat wisata yang dapat dikatakan paling utama di Kabupaten Bantul. Terutama pada masa sekarang ini pantai Parangtritis sudah cukup dikenal dan bertaraf nasional bahkan internasional. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya pengunjung-pengunjung yang bukan hanya berasal dari DIY dan sekitarnya, tetapi dalam lingkunp yang lebih luas lagi. Dari data fasilitas dan Hirarki Pelayanan di obyek-obyek wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (pengolahan data pariwisata tahun 2005), dapat dikatakan bahwa Obyek Wisata Parangtritis masih tergolong Kelas II atau kelas menengah dengan layanan dan fasilitas obyek wisata yang sudah berkembang (M. Sulhan Ananda, 2001). Bencana alam gempa bumi yang terjadi pada tanggal 27 Mei 2006 dengan kekuatan 5,6 skala richter serta yang melanda Kabupaten Bantul termasuk diantaranya kawasan obyek wisata Pantai Parangtritis telah menyebabkan kerusakan berbagai macam sarana dan prasarana fisik yang menunjang kegiatan pada kawasan obyek wisata Pantai Parangtritis. Dari uraian diatas, maka diperlukan adanya pengembangan Obyek Wisata Pantai Parangtritis secara optimal, sesuai daya dukung, potensi, serta visi kepariwisataan Kabupaten Bantul dengan memanfaatkan potensi alam yang ada dan kegiatan yang telah berlangsung didalamnya serta dapat mengakomodir bahaya bencana alam sedini mungkin. 1.2 Tujuan dan Sasaran 1. Tujuan Mengembangkan Obyek Wisata Pantai Parangtritis sebagai sebuah kawasan yang mampu memberikan nilai lebih dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bantul, dibidang sosial mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar, dan secara langsung mampu memberikan konstribusi sebagai pemacu pertumbuhan ekonomi daerah-daerah sekitarnya tanpa meninggalkan nilai-nilai dan faktor-faktor perencanaan sebuah kawasan wisata pantai. 2. Sasaran Penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) dengan judul Pengembangan Obyek Wisata Pantai Parangtritis Kabupaten Bantul D.I.Yogyakarta. . 1.3 Manfaat 1) Secara Subyektif Memenuhi salah satu persyaratan dalam menempuh Tugas Akhir sebagai syarat kelulusan sarjana Strata Satu (S1) pada Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik UNDIP Semarang. 2) Secara Obyektif Dapat bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa yang akan mengajukan proposal judul Tugas Akhir dan sebagai pegangan dan acuan selanjutnya dalam penyusunan Laporan Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) yang merupakan bagian dari Tugas Akhir. 1.4 Lingkup Pembahasan Lingkup Substantial ▪ Pengembangan wisata Pantai Parangtritis merupakan suatu perencanaan dan perancangan obyek wisata pantai dengan pola penataan massa banyak yang diwujudkan melalui studi-studi tentang zoning pada kawasan pantai yang ada serta penataan kembali dan penambahan fasilitas sebagai usaha untuk menciptakan sebuah kawasan wisata yang mampu mengakomodir segala kegiatan penggunanya. ▪ Pantai Parangtritis yang direncanakan merupakan suatu kawasan aktif dimana sifat yang akan dibentuk adalah sebuah kawasan wisata rekreatif dan spiritual yang akan menyajikan nuansa pantai dengan segala potensi alam dan potensi budayanya dan didukung dengan daya tarik lain melalui penciptaan tempat-tempat yang mampu mewadahi kegiatan pendukung. Lingkup Spatial ▪ Kawasan pengembangan Obyek Wisata Pantai Parangtritis secara administratif terletak pada wilayah Pemerintah Kecamatan Kretek, dimana termasuk pada wilayah Desa Parangtritis. Wilayah Pantai Parangtritis memiliki bentang garis pantai sepanjang 1500 m dengan wilayah pengembangan memiliki luas keseluruhan 22 Ha. Adapun total kawasan yang telah. Secara administratif wilayah pengembangan obyek wisata Pantai Parangtritis dibatasai oleh : Sebelah Barat : Cepuri Watu Gilang Sebelah Utara : Jalan utama yang menghubungkan Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunung Kidul Sebelah Selatan : Samudera Indonesia Sebelah Timur : Kabupaten Gunung Kidul Sebagai sarana pencapaian pada saat ini telah terdapat jalan masuk menuju Pantai Parangtritis, dengan kondisi yang relatif bagus. 1.5 Metode Pembahasan Metode pembahasan yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu dengan menguraikan data-data, baik primer maupun sekunder, permasalahan maupun teori-teori yang ada, kemudian dilakukan analisa dan dilakukan suatu pendekatan dengan output akhir dari analisa tersebut menjadi dasar penyusunan program perencanaan dan perancangan. Secara umum tahap pengumpulan data yang dilakukan adalah : 1. Studi Literatur, dengan mempelajari buku-buku yang berkitan dengan teori, konsep, dan standar perencanaan dan perancangan wisata pantai juga yang berkaitan dengan arah pengembangan dari lokasi yang akan digunakan. 2. Wawancara, dengan wawancara dengan pihak-pihak terkait mengenai masalah-masalah berkaitan dengan perencanaan dan perancangan wisata Pantai Parangtritis. 3. Observasi Obyek, dengan mengadakan pengamatan ke obyek wisata pantai yang bersangkutan dalam rangka guna mendapatkan data-data fisik dan non fisik, dalam hal ini Pantai Parangtritis Kabupaten Bantul, D.I.Yogyakarta. 4. Studi Banding, dengan melakukan perbandingan terhadap hasil observasi yang dilakukan pada beberapa obyek wisata panai serupa. 1.6 Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dalam Landasan Progran Perencanaan dan Perancangan Arsitektur disusun dengan urutan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Berisi latar belakang, tujuan dan sasaran, manfaat, lingkup, metode dan sistematika pembahasan, serta alur pikir dari pengembangan obyek wisata Pantai Parangtritis. BAB II TINJAUAN PANTAI WISATA Berisi tentang studi pustaka dan studi banding mengenai obyek wisata pantai, serta kesimpulan dari studi pustaka dan studi banding. BAB III TINJAUAN TENTANG OBYEK WISATA PANTAI PARANGTRITIS KABUPATEN BANTUL D.I.YOGYAKARTA Berisi tentang landasan kebijakan pariwisata, baik lingkup regional, lingkup Kabupaten Bantul itu sendiri, potensi, aktivitas yang terdapat pada obyek wisata Pantai Parangtritis. BAB IV KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGAPAN Menguraikan tentang kesimpulan, batasan dan anggapan yang akan digunakan sebagai acuan dalam perencanaan dan perancangan. BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Berisi tentang dasar pendekatan pada perencanaan dan perancangan obyek wisata Pantai Parangtritis di Kabupaten Bantul D.I.Yogyakarta yang meliputi pendekatan aspek fungsional, pendekatan kontekstual, pendekatan aspek arsitektural, pendekatan aspek kinerja, dan pendekatan aspek teknis. BAB VI KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN Berisi konsep dan dasar perencanaan dan perancanga, program ruang dan penentuan tapak untuk pengembangan obyek wisata Pantai Parangtritis.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
ID Code:26721
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:11 Apr 2011 11:03
Last Modified:11 Apr 2011 11:03

Repository Staff Only: item control page