KANTOR PT SIEMENS INDONESIA REGIONAL JAWA BARAT DI BANDUNG

PATTISELANO, EDWARD (2006) KANTOR PT SIEMENS INDONESIA REGIONAL JAWA BARAT DI BANDUNG. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik .

[img]
Preview
PDF - Published Version
65Kb

Abstract

Sebagai salah satu kota dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia, Bandung dapat dipastikan memiliki tingkat kompetensi dan dinamika masyarakat yang cukup tinggi. Keadaan demikian membuat kota ini menjadi target pasar yang cukup besar dalam berbagai bidang, seperti bidang telekomunikasi, kesehatan, transportasi dan lain sebagainya. Banyak perusahaan besar menjadikan Bandung sebagai ‘headquarter’, dikarenakan sebagai ibukota propinsi yang dapat memfasilitasi kegiatan usaha di kota-kota lain di Jawa Barat bahkan Indonesia. Sebut saja perusahaan nasional seperti PT. Telkom dan PT. KAI. Hal ini menunjukkan bahwa banyak proyek dan industri yang cukup strategis dilakukan di Jawa Barat dan Bandung khususnya. Sejauh ini, proyek-proyek strategis pembangunan infrastruktur di Jawa Barat oleh PT. Telkom, Telkomsel, INDOSAT, PLN, dan PT. KAI, 60 % teknikalnya menggunakan konsultan dan produk dari PT. Siemens Indonesia. Mulai dari peralatan kelistrikan, panel gardu listrik, panel gardu telepon, alat instrumen pegawai hingga peralatan ATCS (Automatic Traffic Control System) lampu lalu lintas di Kota Bandung kalau kita perhatikan kata ‘Siemens’ selalu muncul. Demikian juga dengan penyediaan alat-alat kesehatan di rumah sakit besar di kota ini seperti RSUP. Hasan Sadikin, ataupun RS. Santo Boromeus Bandung sebagian besar dipasok oleh PT. Siemens Indonesia. Diamping itu, PT. Siemens Indonesia melalui anak perusahaannya PT. Dian Graha Elektronika berhasil memasarkan produk-produk telekomunikasi seperti Hansphone dan PDA serta alat-alat pendukungnya kepada masyarakat luas. Saat ini di Kota Bandung, PT. Siemens Indonesia (PTSI) menggerakkan usahanya dari kantor yang beralamat di Jl. Setia budhi. Dengan penetrasi pasar mencapai 30 % di Jawa Barat, PTSI tidak memiliki bangunan yang representatif, karena hingga saat ini masih menggunakan bangunan tersebut dengan sistem mengontrak. Sedangkan untuk kegiatan pameran yang diadakan 3 kali dalam setahun, PTSI menyewa tempat gedung lain. Berangkat dari latar belakang diatas, maka dapat disimpulkan bahwa PT. Siemens Indonesia membutuhkan sebuah kantor yang dapat mewadahi dan memfasilitasi kegiatan usaha PT. Siemens Indonesia di Jawa Barat dan di Kota Bandung pada khususnya. Dalam Tugas Akhir periode 94 kali ini dipilihlah fungsi gedung kantor PT. Siemens Indonesia Regional Jawa Barat di Bandung. 1. 2. Tujuan dan Sasaran Tujuan : Tujuan dari penyusunan LP3A ini adalah menemukenali atau mengidentifikasikan mekanisme kerja Siemens saebagai sebuah perusahaan bertaraf internasional yang memiliki visi dan misi atau prinsip perusahaan sebagai tolak ukur dalam perencanaan dan perancangan. Sasaran : Sasaran yang hendak dicapai berupa program ruang dan konsep dasar perancangan yang diperoleh dari identifikasi mekanisme kerja Siemens terkait dengan visi dan misi atau prinsip perusahaannya. 1. 3. Manfaat 1. 3. 1. Manfaat Subyektif Melanjutkan pekerjaan grafis di studio perancangan Tugas Akhir yang secara keseluruhan menjadi persyaratan untuk mencapai jenjang Strata 1 (S1). 1. 3. 2. Manfaat Objektif Sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan yang berhubungan dengan perencanaan dan perancangan bagi pembaca, maupun mahasiswa yang akan menempuh Tugas Akhir. 1. 4. Lingkup Pembahasan 1. 4. 1. Ruang Lingkup Substansial Perencanaan dan perancangan suatu bangunan kantor yang memfasilitasi kegiatan manajemen pemasaran produk Siemens termasuk kegiatan penunjang seperti pameran. 1. 4. 2. Ruang Lingkup Spasial Kantor Siemens Indonesia Regional Jawa Barat terletak di Kota Bandung yang memiliki target pemasaran produk Siemens yang cukup besar. 1. 5. Metode Pembahasan Metode pembahasan yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu dengan mengumpulkan data primer maupun data sekunder. Pencarian data ditempuh dengan cara : a. Wawancara, untuk mendapatkan informasi dari pihak Siemens, berkaitan dengan apa, bagaimana mekanisme kerja perusahaan Siemens di Indonesia. Langkah ini dilakukan untuk mendapatkan data primer seperti struktur organisasi, data jumlah pekerja, jenis kegiatan, serta visi dan misi atau prinsip perusahaan. b. Studi Literatur, untuk mendapatkan data sekunder, berkaitan dengan lokasi, peta dan peraturan atau kebijakan yang berlaku, serta literatur yang berkaitan. c. Survey Lapangan, dilakukan dengan pengamatan langsung pada lokasi atau tapak perencanaan. Dalam membahas dan mempersiapkan desain diperlukan alat, bahan dan cara pembahasan, yaitu : 1. Alat Pembahasan Metode pembahasan ini berdasrkan atas dua faktor utama, yaitu : a) Design determinant, yaitu aspek-aspek yang dibutuhkan dalam suatu perancangan meliputi program ruang, tapak, utilitas, struktur dan konsep perancangan. b) Design requirepment, yaitu persyaratan-persyaratan yang mendasari suatu perancangan agar aspek-aspek yang dibutuhkan dalam perancangan dapat menjadi sesuai. Kedua faktor yang mempengaruhi perancangan PT. Siemens Indonesia Regional Jawa Barat di Bandung tersebut dapat diuraikan menjadi lima aspek yang dijelaskan sebagai berikut : a) Program Ruang Dalam menyusun program ruang Kantor PT. Siemens Indonesia Regional Jawa Barat di Bandung, digunakan struktur organisasi PT. Siemens Indonesia Regional Jawa Barat di Bandung. Selain itu juga dilakukan referensi terhadap Kantor Siemens lain guna membantu dalam penetuan fasilitas dan ruang yang dibutuhkan dalam perencanaan. Dalam menentukan besaran ruang kantor, data perkembangan jumlah pekerja PT. Siemens Indonesia Regional Jawa Barat di Bandung digunakan untuk memperoleh kebutuhan besaran ruang. Sedangkan untuk menghitung besaran ruang pameran teknologi khususnya untuk Counter Siemens yang setiap tahun diadakan di Gedung Pameran Braga, Gedung Sabuga (Sasana Budaya Ganesha), dan Gedung Siliwangi Bandung. b) Tapak Penentuan tapak untuk Kantor PT. Siemens Indonesia Regional Jawa Barat di Bandung, terletak di daerah yang termasuk ke dalam wilayah pengembangan kebijakan Tata Ruang Kota khususnya untk kawasan CBD (Central Bussiness District) di Bandung. c) Utilitas Utilitas yang direncanakan bertujuan untuk mendukung bangunan PT. Siemens Indonesia Regional Jawa Barat di Bandung agar dapat berfungsi dengan baik berdasarkan faktor kebutuhan kenyamanan dan keamanan pengguna. Oleh karena itu ada beberapa sistem utilitas yang diperlukan, antara lain : 1. Sistem pencahayaan 2. Sistem penghawaan 3. Sistem telekomunikasi 4. Jaringan air bersih 5. Jaringan air kotor 6. Jaringan sampah 7. Jaringan listrik 8. Sistem pencegahan kebakaran 9. Sistem penangkal petir d) Struktur Persyaratan struktur meliputi struktur pondasi, struktur badan bangunan dan struktur atap dengan pertimbangan tuntutan fungsi ruang, tuntutan citra dan estetika, serta kondisi lingkungan. e) Konsep Perancangan Konsep perancangan di sini lebih ditekankan untuk mewujudkan karakter dari Siemens dan tentu saja dikaitkan dengan faktor yang paling mendasar, yaitu bagaimanqa sebuah bangunan bisa ‘bekerja’ untuk manusia dan alamnya sendiri. 2. Analisis dan Penampilan Data Analisis dilakukan sejak berada di lapangan dengan melakukan organisasi data dilanjutkan dengan menghubungkan antara satu dengan yang lain untuk kemudian diidentifikasi. Dalam rangka mengolah data yang telah dikumpulkan, digunakan teknik analisis logik untuk data yang bersifat kualitatif dalam bentuk uraian sistematis. Untuk mengolah data kuantitatif digunakan teknik analisis statistik dalam bentuk penyajian tabel atau grafik. Proses dalam melakukan analisa adalah : a) Melakukan reduksi data, merupakan proses seleksi, pemfokusan, dan penyederhanaan, sehingga didapatkan data yang benar-benar diperlukan dalam proses perencanaan dan perancangan. b) Data display, menampilkan data yang penting berupa tabel atau grafik untuk memudahkan analisis. Pendekatan terhadap aspek-aspek arsitektural seperti aspek fungsional, konstektual, kinerja, dan teknis, serta pendekatan karakter dari Siemens yang akan dijadikan sebagai guideline dalam merencanakan dan merancang Kantor PT. Siemens Indonesia Regional Jawa Barat di Bandung. 3. Pengolahan Data Pengolahan data yang telah ada dengan cara mengelompokkan sesuai dengan perbedaan fungsi dan aktivitas yang terjadi di Kantor Siemens. Misalnya, aktivitas pekerja dan aktivitas pameran. Pencarian besaran ruang dilakukan dengan menggunakan data kebutuhan ruang pameran teknologi di Bandung khususnya pada counter Siemens selama kurun waktu 3 tahun terakhir karena pameran teknologi di Bandung menjadi kegiatan 3 kali setahun dalam 3 tahun belakangan. Sedangkan penentuan jumlah pekerja Siemens dilakukan dengan menggunakan proyeksi polinomial garis lurus berdasarkan pertambahan pekerja yang relatif konstan. Proyeksi polinomial garis lurus digunakan untuk memproyeksikan jumlah pekerja tidak tetap (staff) 10 tahun mendatang dimulai dari tahun 2006. 4. Kesimpulan Berupa kesimpulan dari analisa yang dipakai sebagai dasar untuk membuat design guide line yang akan melandasi perancangan. Melihat kondisi, potensi dan latar belakang pada Kantor PT. Siemens Indonesia Regional Jawa Barat di Bandung dikaitkan dengan kebijakan pemerintah Kota Bengkalis, ditemukan permasalahan, kemudian hal tersebut dianalisis untuk mencari pemecahan masalah dengan pendekatan-pendekatan yang menghasilkan program perencanaan dan perancangan Kantor PT. Siemens Indonesia Regional Jawa Barat di Bandung. I. 5. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dalam Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur dengan urutan sebagai berikut ini : BAB I PENDAHULUAN Menguraikan secara garis besar hal-hal yang menjadi tema dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur. Uraian tersebut meliputi Latar Belakang, Tujuan dan Sasaran , Manfaat, Lingkup Pembahasan, dan Sistematika Pembahasan. BAB II TINJAUAN SIEMENS Tinjauan Siemens baik dari sejarah dan perkembangannya hingga tinjauan Kantor PT. Siemens Indonesia Regional di Bandung, dari struktur organisasi, aktivitas dan kelompok kegiatan, serta referensi terhadap obyek sejenis yang menerjemahkan karakter dari Siemens untuk mendukung perencanaan dan perancangan. BAB III TINJAUAN KOTA BANDUNG DALAM KAITANNYA DENGAN PERENCANAAN KANTOR PT. SIEMENS INDONESIA REGIONAL JAWA BARAT Tinjauan Kota Bandung sebagai pusat industri pemasaran Siemens Jawa Barat, serta Kebijakan pemerintah Daerah terhadap pengembangan wilayah Tata Ruang Kota khususnya untuk wilayah CBD (Central Bussiness District) di Kota Bandung. BAB IV BATASAN DAN ANGGAPAN Menguraikan batasan sebagai salah satu pedoman untuk membatasi lingkup pembahasan dan perancangan serta anggapan yang diperlukan untuk mendukung perencanaan dan perancangan. BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN Menguraikan tentang pendekatan yang mengacu pada pembentukan program ruang dan pemilihan tapak. BAB VI KONSEP DASAR PERANCANGAN Menguraikan tentang konsep dan program dasar perancangan sebagai pedoman utama guide line dalam perancangan fisik bangunan Kantor PT. Siemens Indonesia Regional Jawa Barat di Bandung.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
ID Code:26612
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:04 Apr 2011 15:13
Last Modified:04 Apr 2011 15:13

Repository Staff Only: item control page