WAHYU SEKARINA, YUDA (2006) CONVENTION HALL DI SEMARANG. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik .
| PDF - Published Version 55Kb |
Abstract
Pesatnya perkembangan budaya dan peradaban manusia dewasa ini, menimbulkan sejumlah penemuan dan permasalahan baru yang perlu diketahui oleh seluruh umat manusia, terutama jika menyangkut kepentingan universal. Sebagai ibukota Provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang tumbuh sebagai pusat perkembangan budaya dan peradaban manusia bagi daerah sekitarnya, khususnya dalam lingkup provinsi Jawa Tengah. Dalam menyampaikan dan menyebarkan informasi maupun hal – hal baru tersebut ke daerah – daerah lain, diperlukan suatu media yang salah satunya adalah dengan mengadakan konvensi atau pertemuan, baik yang bersifat regional, nasional maupun internasional. Berdasarkan Keputusan Dirjen Pariwisata No : Kep-06/U/IV/1992, kegiatan konvensi yang diartikan sebagai suatu kegiatan berupa pertemuan antara sekelompok orang, untuk membahas masalah – masalah yang berkaitan dengan kepentingan bersama atau bertukar informasi tentang hal – hal baru yang menarik untukn dibahas. Bagi Indonesia yang sedang mencoba bangkit di bidang ekonomi dan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi), kegiatan konvensi sangat diperlukan. Tingginya peningkatan frekuensi kegiatan konvensi di Semarang ditunjang oleh beberapa faktor, salah satunya adalah posisi Kota Semarang yang berda di tengah – tengah dua pusat pertumbuhan nasional yaitu Jakarta – Surabaya, hal ini memungkinkan Kota Semarang menjadi titik simpul perdagangan dan jasa secara nasional. Selain itu, Kota Semarang juga menjadi pintu gerbang perdagangan nasional maupun internasional Jawa Tengah, dengan 3 jalur transportasi, yaitu Pelabuhan Tanjung Emas, Bandara Ahmad Yani, dan jalur darat berupa jalan atau kereta api. Di sisi lain, penyelenggaraan pertemuan atau konvensi diharapkan dapat menjadi dinamisator bagi perkembangan industri, ekonomi, pariwisata, dan lain – lain. Kegiatan konvensi membutuhkan ruang khusus dengan skala ruang yang luas, selain karena melibatkan beberapa orang, ruangan tersebut juga harus mampu menampung seluruh aktivitas yang dilaksanakan oleh para peserta berkaitan dengan kegiatan konvensi tersebut. Beberapa fasilitas ruang konvensi di Semarang masih dalam kondisi yang terbatas, kebanyakan dari penyelenggara konvensi memanfaatkan ruang – ruang konvensi pada beberapa hotel bintang di Semarang, karena fasilitas dan kenyamanannya lebih terjamin. Namun kelemahannya ruang konvensi pada hotel – hotel tersebut belum dapat secara optimal mengakomodir seluruh kebutuhan aktivitas konvensi. Lokasi penyelenggaraan konvensi juga menjadi salah satu faktor penting pemilihan tempat penyelenggaraan. Karena sebaiknya lokasi tempat konvensi dekat dengat pusat kedatangan, fasilitas perkantoran, perdagangan dan jasa, akomodasi penginapan, dan memiliki tapak yang luas. Dari uraian di atas, Kota Semarang masih sangat membutuhkan Convention Hall yang dapat mengakomodir segala kebutuhan penggunanya. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan dan perancangan Convention Hall di Semarang yang memiliki fasilitas memadai dan representatif bagi kota. 1. 2. Tujuan dan Sasaran 1. 2.1 Tujuan Memperoleh suatu landasan untuk menghasilkan bnagunan yang representatif, ditinjau dari segi pemenuhan kebutuhan ruang dengan persyaratan teknisnya, keamanan dan kenyamanan bagi pengguna bangunan, serta arsitektural melalui penekanan desain yang dipilih. 1. 2.2 Sasaran Tersusunnya usulan langkah – langkah pokok proses (dasar) perencanaan dan perancangan Convention Hall di Semarang dengan penekanan desain arsitektur karya Arata Isozaki, berdasarkan atas aspek – aspek panduan perancangan (design guide lines aspect). 1. 3. Manfaat 1. 3.1 Manfaat Subyektif Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menempuh Tugas Akhir sebagai ketentuan kelulusan Sarjana Strata 1 (S1) pada Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang. 1. 3.2 Manfaat Obyektif Menghasilkan suatu perencanaan dan perancangan wadah konvensi yang mengakomodir fungsi – fungsi di dalam daerah perencanaan, yaitu Kota Semarang, dan memberikan tambahan referensi pengetahuan, mengenai arsitektural convention hall, bagi masyarakat luas pada umumnya, khususnya masyarakat Teknik Arsitektur Universitas Diponegoro. 1. 4. Ruang Lingkup 1. 4.1 Ruang Lingkup Substansial Lingkup substansial perencanaan dan perancangan Convention Hall di Semarang dikaitkan dengan disiplin ilmu arsitektur ditambah ilmu – ilmu dari disiplin lain yang relevan dengan fasilitas konvensi, khususnya untuk kategori bangunan massa tunggal, serta penekanan desain arsitektur karya Arata Isozaki. 1. 4.2 Ruang Lingkup Spasial Lokasi tapak direncanakan di Kota Semarang, dengan pertimbangan utama lokasi yang berada relatif dekat dengan pusat – pusat kedatangan seperti bandara, pelabuhan, stasiun, maupun terminal, serta berorientasi dan memiliki aksesibilitas yang baik terhadap fasilitas pendukung lain. 1. 5. Metode Pembahasan Metode pembahasan yang digunakan adalah deskriptif komparatif, yaitu dengan menguraikan dan membandingkan data – data yang diperoleh kemudian dianalisa dan diambil kesimpulan, sehingga dapat menjadi dasar penyusunan program perencanaan dan perancangan arsitektur, khususnya untuk Convention Hall di Semarang. 1. 6. Sistematika Pembahasan BAB I Pendahuluan Menguraikan garis besar tema penyusuanan LP3A yang meliputi : Latar Belakang, Tujuan dan Sasaran, Manfaat, Ruang Lingkup, Metode Pembahasan, Sistematika Pembahasan, dan Alur Pikir. BAB II Tinjauan Pustaka Berisi teori - teori tentang Convention Hall yang meliputi pengertian, jenis, kegiatan dan pelaku serta persyaratan ruang, untuk mendukung perencanaan dan perancangan Convention Hall. BAB III Tinjauan Convention Hall di Semarang Berisi tentang tinjauan karakteristik, kondisi fisik, rencana tata ruang kota, kebijakan – kebijakan pemerintah, serta potensi Kota Semarang, sebagai kota perencanaan Convention Hall. BAB IV Pendekatan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitekur Merupakan urutan pendekatan perencanaan Convention Hall yang dianalisa berdasarkan seluruh data yang ada berkaitan dengan aspek – aspek perancangan bangunan. BAB V Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Berisi tentang program perencanaan, dasar – dasar eksplorasi perancangan dan program ruang.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering |
ID Code: | 26596 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 04 Apr 2011 13:09 |
Last Modified: | 04 Apr 2011 13:09 |
Repository Staff Only: item control page