ASPEK ESOTERIUS NASKAH MARTABAT TUJUH

Abstract

Naskah yang menjadi bahan penelitian penulis adalah naskah Martabat Tujuh yang penulis temukan dari koleksi pribadi Bapak Sukhemi, warga desa Katong, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Naskah tulisan tangan ini berbentuk prosa disertai ilustrasi dan menggunakan huruf Arab pegon. Naskah Martabat Tujuh berisi ajaran kebatinan (esoterik). Aspek kebatinan ini mengajarkan bahwa eksistensi Tuhan tidak dapat dikenali oleh siapapun dan kekuatan apa pun. Tuhan baru dapat dikenal setelah bertajalli (menampakkan diri) melalui tujuh martabat yaitu, ahadiyah, wahdah, wahidiyah, alam arwah, alam missal, alam ajsam, alam insan kamil. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian filologi dan metode analisis tasawuf. Metode penelitian Filologi meliputi inventarisasi naskah, deskripsi naskah, garis besar isi naskah, transliterasi, dan suntingan teks. Sedangkan metode analisis tasawuf digunakan untuk kajian isi teks. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari penyuntingan teks diperoleh edisi teks yang sudah ditransliterasi dari tulisan Arab Pegon ke tulisan Latin, dari bahasa Jawa menjadi terjemahan bahasa Indonesia. Dari analisis isinya diperoleh isi naskah Martabat Tujuh secara rinci dan jelas dengan mengungkapkan aspek esoterisnya. Esoterik adalah pemahaman aspek “batin” dari ajaran agama, pemahaman aspek rohaniah atau aspek mendalam (inner) dari sesuatu yang tampil secara nyata. Aspek esoterik naskah Martabat Tujuh meliputi konsepsi tentang Tuhan, konsepsi tentang martabat tujuh, konsepsi manunggaling Kawula Gusti, dan zikir atau ingat kepaa Allah.