PUSAT KECANTIKAN DI KUDUS

Fitri Riasti, Nidya (2010) PUSAT KECANTIKAN DI KUDUS. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik .

[img]
Preview
PDF - Published Version
48Kb

Abstract

Pusat kecantikan merupakan salah satu sarana sebagai tempat masyarakat yang ingin beristirahat dan bersantai dengan menikmati perawatan tubuh juga kebugaran fisik. Sehingga selain dapat mengurangi stress, juga meningkatkan stamina tubuh serta merawat kecantikan seluruh tubuh. Dengan demikian fisik dan pikiran juga akan kembali segar dan sehat. Para pengunjung fasilitas ini umumnya yaitu masyarakat yang memiliki kemampuan ekonomi (keuangan) untuk biaya perawatan kecantikan dan kebugaran tubuh. Target utama pengunjung pada pusat ini juga merupakan masyarakat yang berasal dari golongan ekonomi menengah, para golongan eksekutif muda dan juga remaja. Tampilan bangunan pusat kecantikan harus dapat menunjukkan karakter kegiatan di dalamnya dan juga para pemakai fasilitas ini. Dengan penerapan desain arsitektur modern dapat diwujudkan tampilan bangunan yang modern dan menarik untuk kegiatan perawatan kecantikan sebagai bangunan yang memiliki prestige dan eksklusif. Pusat kecantikan ini merupakan penggabungan dari klinik kecantikan dan spa. Karena berlokasi di tengah kota, maka pusat kecantikan khusus wanita ini lebih ditujukan ke kalangan wanita karier, eksekutif muda, dan para remaja. Berdasarkan sifatnya kebutuhan manusia dibedakan menjadi kebutuhan jasmani dan rohani. kebutuhan jasmani merupakan kebutuhan yang sifatnya fisik atau material sebagai contoh yaitu kebutuhan makan, minum, pakaian dan rumah. Sedangkan, kebutuhan rohani merupakan kebutuhan yang erat hubungannya dengan rohani dan sifatnya tidak berwujud, contohnya kebutuhan belajar agama, hiburan, dan pendidikan. Rutinitas sehari-hari, baik rutinitas pribadi maupun rutinitas kesibukan kerja dari pagi hingga sore dan malam hari, mendorong seseorang mencari “ruang” untuk melepaskan beban kerja. Pusat kecantikan menjadi salah satu alternative tempat yang cukup memadai untuk hal tersebut. Pusat kecantikan sebagai salah satu tempat hiburan untuk merawat kecantikan tubuh, merilekskan pikiran dan menghilangkan kepenatan. Kecantikan dan penampilan yang menarik amatlah penting di dalam menunjang kepribadian dan rasa percaya diri bagi wanita, seperti yang dikemukakan oleh Dr. Kartini Kartono dalam bukunya yang berjudul " Psikologi Wanita" jilid 1. Menurut Sophie Martin (sumber : www.hanyawanita.com) penampilan menarik ditunjang dengan gaya berbusana yang pas dan tata rias yang sempurna selalu menjadi impian para wanita. Bagi sebagian orang penampilan dan kecantikan merupakan hal yang sangat penting. Kecantikan sejati adalah kecantikan yang berasal dari dalam (inner beauty). Inner beauty atau kecantikan batiniah hanya akan didapat jika terdapat keseimbangan antara tubuh, jiwa, dan roh. Tiap orang membutuhkan keseimbangan antara kerja dan istirahat. Kabupaten Kudus merupakan kota kecil yang terletak di jalur pantai utara Pulau Jawa di Indonesia yang mengalami perkembangan dengan jumlah penduduk ±752.921. Kudus juga merupakan daerah industri dan perdagangan, ini terlihat dari banyaknya perusahaan-perusahan yang berada di Kudus. Berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Kabupaten Kudus terdapat 101.394 orang pekerja yang tersebar di 964 perusahaan, dimana sebagian besar adalah pekerja perempuan dengan prosentase sebesar 71,86 %. Masyarakat Kudus juga diakui ulet bekerja. Rutinitas sehari-hari, baik rutinitas dalam pekerjaan maupun pribadi dilakukan secara continue dan berulang terus menerus. Keadaan tersebut menjadi monoton dan membosankan sehingga kerap kali timbul titik jenuh dalam menjalani aktivitas yang menyebabkan banyak orang menjadi stress dan memicu timbulnya ketegangan psikis. Adanya pusat kecantikan ini juga dapat semakin memperkuat citra Kabupaten Kudus sebagai daerah industri dan perdagangan serta menjadi salah satu tempat kunjungan wisatawan. Dengan demikian dapat meningkatkan pendapatan daerah dari sektor non migas serta menarik minat investor serta meningkatkan citra Kudus sebagai daerah industri dan perdagangan. Sehingga terdapat hubungan yang saling mendukung (timbal balik) antara potensi yang telah dimiliki Kudus menjadi faktor pendukung keberadaan bangunan ini. • Tujuan dan Sasaran • Tujuan Tujuan penyusunan LP3A ini adalah menyusun landasan perencanan dan perancangan “Pusat Kecantikan di Kudus”. • Sasaran Tersusunnya usulan langkah-langkah proses perencanaan dan perancangan berdasarkan aspek-aspek perencanaan dan perancangan sebagai acuan dan pedoman dalam Desin Grafis Arsitektur (DGA) untuk merancang sebuah Pusat Kecantikan di Kudus. • Manfaat • Bagi masyarakat : Menyediakan suatu fasilitas umum yang dapat membantu masyarakat modern khususnya di Kudus dalam melakukan berbagai perawatan kecantikan. • Bagi Perancang Memenuhi salah satu persyaratan mengikuti Tugas akhir di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang dan sebagai pegangan acuan selanjutnya dalam penyusunan LP3A yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tugas akhir. Diharapkan dapat bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan, baik bagi mahasiswa yang mengajukan proposal tugas akhir maupun bagi mahasiswa arsitektur yang lain dan masyarakat umum yang membutuhkan. • Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan ditekankan pada aspek-aspek perencanaan dan perancangan arsitektur untuk Pusat Kecantikan di Kudus. Hal-hal di luar disiplin ilmu arsitektur yang mempengaruhi, melatarbelakangi, menentukan atau mendasari faktor-faktor pendukung akan dibatasi, dipertimbangkan atau diasumsikan tanpa dibahas secara mendalam. • Metode Penyusunan dan Pembahasan Metode pembahasan yang digunakan adalah metode diskriptif, yaitu menguraikan dan memaparkan data, baik data primer maupun data sekunder Untuk dapat melakukan perencanaan dan perancangan pusat kecantikan di Kudus diperlukan data sebagai berikut : • Data Primer • Wawancara, dilakukan untuk mendapatkan informasi dari narasumber dan pihak yang terkait. • Survey lapangan, dilakukan dengan pengamatan langsung pada objek pusat kecantikan lainnya sebagai objek studi banding • Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari studi literatur melalui buku dan sumber-sumber tertulis mengenai perencanaan dan perancangan bangunan pusat kecantikan serta peraturan-peraturan yang berkaitan dengan studi kasus perencanaan dan perancangan Pusat Kecantikan di Kudus Kemudian data tersebut dianalisa secara kualitatif, yaitu menganalisa terhadap aspek pelaku kegiatan, kebutuhan ruang, penataan ruang, dan sirkulasi, dan analisa secara kuantitatif yaitu menganalisa terhadap kapasitas ruang dan besaran ruang serta pendekatan mengenai lokasi dan tapak. Setelah dianalisa secara kualitatif dan kuantitatif kemudian ditarik kesimpulan sebagai dasar perencanaan dan perancangan. Dalam membahas dan mempersiapkan desain diperlukan alat, bahan dan cara pembahasan, yaitu : • Alat pembahasan Metode pembahasan ini berdasarkan atas dua faktor utama yaitu : • Design determinant, yaitu aspek-aspek yang dibutuhkan dalam suatu perencanaan meliputi program ruang, tapak, utilitas, struktur dan penekaan desain. • Design requirement, yaitu persyaratan-persyaratan yang mendasari suatu perancangan agar aspek-aspek yang dibutuhkan dalam perancangan dapat menjadi sesuai. Kedua faktor yang mempegaruhi perancangan pusat kecantikan di Kudus ini diuraikan menjadi lima aspek yang dijelaskan sebagai berikut : • Program ruang Dalam menyusun program ruang pusat kecantikan di Kudus digunakan data pengunjung usia potensial Kudus dan standar ruang dalam pusat kecantikan. Selain itu juga dilakukan studi kasus terhadap pusat kecantikan lain, untuk membantu dalam penentuan fasilitas dan ruang yang dibutuhkan. Besaran ruang pusat kecantikan ditentukan berdasarkan standar ruang pusat kecantikan dan studi banding yang ada. Literatur yang digunakan untuk standar perencanaan program yaitu Data Arsitek Jilid 1 dan 2, Building Planning and Design Standard. • Tapak Pembahasan mengenai tapak, dilakukan dengan terlebih dahulu mengumpulkan data apa saja yang dibutuhkan dalam penentuan suatu tapak yang layak sebagai perencanaan dan perancangan pusat kecantikan Tapak pusat kecantikan di Kudus, menggunakan tapak lahan kosong. Dengan memperhatikan kriteria-kriteria sebuah tapak yang layak untuk pusat kecantikan. • Struktur Persyaratan struktur meliputi pondasi, struktur badan bangunan dan struktur atap dengan pertimbangan fungsi ruang, estetika, serta kondisi lingkungan. • Utilitas Utilitas yang direncanakan bertujuan untuk mendukug pusat kecantika di Kudus agar dapat berfungsi dengan baik berdasarkan faktor kebutuhan ruang dan kenyamanan bagi pengunjung dan pengelola. Untuk itu ada sistem utilitas yang diperlukan dalam pusat kecantikan, yaitu : • • Sistem penerangan • Sistem pengkondisian udara • Sistem mekanikal elektrikal • Sistem pemipaan dan sanitasi • Sistem telekomunikasi • Sistem pencegahan dan penanggulangan kondisi darurat • Sistem pembuangan sampah • Sistem penangkal petir • Sistem pemadam kebakaran • Analisis dan penampilan data Dalam rangka mengolah data yang telah dikumpulan, digunakan teknik analisis untuk data yang bersifat kualitatif dalam bentuk uraian. Untuk mengolah data kuantitatif digunakan teknik analisis statistik dalam penyajian tabel atau grafik. Proses dalam melakukan analisis adalah : • Melakukan reduksi data, berupa proses seleksi, pemfokusan dan penyederhanaan, sehingga didapatkan data yang benar-benar diperlukan dalam proses perencanaan dan perancangan • Menampilkan data yang penting berupa tabel atau grafik untuk memudahkan analisis • Pendekatan-pendekatan, yang dilakukan terhadap lima aspek, yaitu terhadap : • Aspek fungsional Pendekatan yang dilakukan untuk menentukan pelaku kegiatan, jenis dan kelompok kegiatan, fasilitas hubungan kelompok ruang dan kapasitas • Aspek kontektual Melihat keterkaitan antara bangunan yang direncanakan terhadap lingkungan atau tapak dimana bangunan tersebut direncanakan. • Aspek kinerja Pendekatan terhadap bagaimana suatu bangunan dapat menjalankan aktivitas didalamnya dengan baik, meliputi utilitas dan sirkulasi. • Aspek teknis Pendekatan untuk menjelaskan permasalahan yang berkaitan dengan teknis bangunan, seperti struktur dan utilitas. • Aspek arsitektural Pendekatan terhadap aspek arsitektural yang akan menentukan gubahan massa dan tampak bangunan. • Pengolahan data Pengolahan data dilakukan cara mengelompokkan data yang ada berdasarkan fungsi dan kegiatan yang terjadi, seperti aktifitas pengunjung, dan pengelola. Perhitungan jumlah pengunjung, pencarian jumlah pengelola dilakukan dengan dengan menggunakan data dari obyek studi banding. Sedangkan, pencarian jumlah pengelola dilakukan dengan studi banding dan disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. • Kesimpulan Kesimpulan didapat dari analisa yang dipakai sebagai dasar untuk membuat acuan sebuah design sebagai landasan perancangan. Melihat kondisi, potensi dan latar belakang pusat kecantikan, maka dapat dikembangkan dengan menjadikan masyarakat Kudus sebagai pengunjung untuk meningkatkan potensi pusat kecantikan. Kemudian hal tersebut dianalisa untuk mencari pemecahan masalah dengan pedekatan-pendekatan yang menghasilkan program prencanaan dan perancangan pusat kecantikan di Kudus. • Sistematika Pembahasan Sistematika penulisan yang digunakan untuk menguraikan penulisan secara terperinci adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang, kemudian diikuti dengan penjelasan lain berupa, Tujuan dan sasaran, Manfaat, Lingkup pembahasan, Metode pembahasan dan sistematika pembahasan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Membahas mengenai definisi yang berhubungan dengan pusat kecantikan, fungsi dan tujuan, pelaku kegiatan dalam pusat kecantikan, kelompok pelayanan pusat kecantikan, tinjauan fasilitas pusat kecantikan, konsep bentuk, karakter bangunan, serta studi banding beberapa objek fasilitas kecantikan. BAB III TINJAUAN PUSAT KECANTIKAN DI KUDUS Menguraikan tentang tinjauan Kudus yang meliputi gambaran umum Kudus, tata raung kota Kudus, serta peran dan fungsi pusat kecantikan di Kudus, dan juga prospek pengembangan Pusat Kecantikan di Kudus. BAB IV KESIMPULAN, BATASAN, ANGGAPAN Menyimpulkan serta membuat batasan dan anggapan yang digunakan untuk Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur. BAB V PENDEKATAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Bab ini menjelaskan tentang dasar pendekatan, analisa pendekatan program perencanaan dan pendekatan program perancangan secara fungsional, kontekstual, teknis, kinerja, dan arsitektural BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Berisi program dasar perencanaan dan perancangan, program ruang, serta penentuan tapak untuk Pusat Kecantikan di Kudus.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
ID Code:26545
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:01 Apr 2011 10:28
Last Modified:01 Apr 2011 10:28

Repository Staff Only: item control page